Difference between revisions of "GRUB: Instalasi"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
Line 1: Line 1:
 
Sumber: http://www.gnu.org/software/grub/manual/html_node/Installing-GRUB-using-grub_002dinstall.html
 
Sumber: http://www.gnu.org/software/grub/manual/html_node/Installing-GRUB-using-grub_002dinstall.html
  
3.1 Installing GRUB using grub-install
+
3.1 Instalasi GRUB menggunakan grub-install
  
Caution: This procedure is definitely less safe, because there are several ways in which your computer can become unbootable. For example, most operating systems don't tell GRUB how to map BIOS drives to OS devices correctly—GRUB merely guesses the mapping. This will succeed in most cases, but not always. Therefore, GRUB provides you with a map file called the device map, which you must fix if it is wrong. See Device map, for more details.
+
Peringatan: Prosedur ini kurang aman karena ada beberapa kemungkinan komputer Anda menjadi unbootable. Sebagai contoh, kebanyakan [[Sistem Operasi]] tidak memberitahu GRUB cara untuk memetakan BIOS drive ke perangkat OS manakah GRUB yang benar tetapi hanya memetakan dengan menebak. Hal ini berhasil dalam banyak kasus, tetapi tidak selalu. Oleh karena itu, GRUB menyediakan untuk Anda file peta yang disebut [[device map]] yang harus Anda perbaiki jika salah. Lihat device map untuk lebih jelasnya.
  
On BIOS platforms GRUB has to use a so-called embedding zone. On msdos partition tables, this is the space between the MBR and the first partition (called the MBR gap or the boot track), while on GPT partition tables it uses a BIOS Boot Partition (a partition with GUID 21686148-6449-6e6f-744e656564454649). If you use GRUB on a BIOS system, make sure that the embedding zone is at least 31 KiB (512KiB or more recommended).
+
Pada BIOS platform GRUB harus menggunakan [[embedding zone]]. Pada tabel partisi msdos, ini adalah ruang antara MBR dan partisi pertama (disebut [[MBR gap]] atau [[boot track]]), sedangkan pada tabel partisi [[GPT]] menggunakan BIOS Boot Partisi (partisi dengan GUID 21686148-6449-6e6f-744e656564454649 ). Jika Anda menggunakan GRUB pada sistem BIOS, pastikan bahwa embedding zone setidaknya 31 KiB (512KiB atau lebih disarankan).
  
If you still do want to install GRUB under a UNIX-like OS (such as gnu), invoke the program grub-install (see Invoking grub-install) as the superuser (root).
+
Jika anda masih ingin menginstal GRUB dengan OS UNIX-like (seperti gnu), jalankan program grub-install (lihat Menjalankan grub-install) sebagai superuser (root).
 +
 
 +
Pemakaian ini pada dasarnya sangat sederhana. Anda hanya perlu menentukan satu argumen untuk program tersebut, yakni di mana tempat menginstal [[boot loader]]. Argumen dapat berupa file device (seperti '/dev/hda') atau partisi spesifik dalam notasi GRUB. Sebagai contoh, di Linux berikut ini akan menginstal GRUB ke MBR dari disk IDE pertama:
  
The usage is basically very simple. You only need to specify one argument to the program, namely, where to install the boot loader. The argument can be either a device file (like ‘/dev/hda’) or a partition specified in GRUB's notation. For example, under Linux the following will install GRUB into the MBR of the first IDE disk:
 
  
 
     # grub-install /dev/hda
 
     # grub-install /dev/hda
  
Likewise, under GNU/Hurd, this has the same effect:
+
Demikian juga di bawah GNU/Hurd, ini memiliki efek yang sama:
  
 
     # grub-install /dev/hd0
 
     # grub-install /dev/hd0
  
But all the above examples assume that GRUB should use images under the root directory. If you want GRUB to use images under a directory other than the root directory, you need to specify the option --root-directory. The typical usage is that you create a GRUB boot floppy with a filesystem. Here is an example:
+
Tapi semua contoh di atas mengasumsikan bahwa GRUB harus menggunakan gambar di bawah direktori root. Jika Anda ingin GRUB untuk menggunakan gambar di bawah direktori selain direktori root, anda perlu menentukan opsi --root-direktori. Penggunaan ini pada umumnya jika Anda membuat disket boot GRUB dengan filesystem. Berikut adalah contohnya:
  
 
     # mke2fs /dev/fd0
 
     # mke2fs /dev/fd0
Line 24: Line 25:
 
     # umount /mnt
 
     # umount /mnt
  
Another example is when you have a separate boot partition which is mounted at /boot. Since GRUB is a boot loader, it doesn't know anything about mountpoints at all. Thus, you need to run grub-install like this:
+
Contoh lain adalah ketika Anda memiliki partisi boot terpisah yang dipasang pada /boot. Selama GRUB adalah sebuah boot loader, ia tidak tahu apa-apa tentang mountpoints sama sekali. Dengan demikian, Anda perlu menjalankan grub-install seperti ini:
  
    # grub-install --root-directory=/boot /dev/hda
+
      # grub-install -root-directory =/ boot /dev/hda
  
By the way, as noted above, it is quite difficult to guess BIOS drives correctly under a UNIX-like OS. Thus, grub-install will prompt you to check if it could really guess the correct mappings, after the installation. The format is defined in Device map. Please be quite careful. If the output is wrong, it is unlikely that your computer will be able to boot with no problem.
+
Seperti disebutkan di atas, sangat sulit untuk menebak BIOS drive dengan benar dengan OS UNIX-like. Dengan demikian, grub-install akan meminta Anda untuk memeriksa apakah itu benar-benar bisa menebak pemetaan yang benar setelah instalasi. Format ini didefinisikan dalam peta Perangkat. Harap sangat berhati-hati. Jika output salah, tidak mungkin komputer Anda akan dapat boot tanpa masalah.
  
Some BIOSes have a bug of exposing the first partition of a USB drive as a floppy instead of exposing the USB drive as a hard disk (they call it “USB-FDD” boot). In such cases, you need to install like this:
+
Beberapa BIOS memiliki bug exposing partisi pertama drive USB sebagai sebuah disket bukan mengekspos USB drive sebagai hard disk (mereka menyebutnya "USB-FDD" boot). Dalam kasus tersebut, Anda perlu menginstal seperti ini:
  
 
     # losetup /dev/loop0 /dev/sdb1
 
     # losetup /dev/loop0 /dev/sdb1
Line 36: Line 37:
 
     # grub-install --boot-directory=/mnt/usb/bugbios --force --allow-floppy /dev/loop0
 
     # grub-install --boot-directory=/mnt/usb/bugbios --force --allow-floppy /dev/loop0
  
This install doesn't conflict with standard install as long as they are in separate directories.
+
Instalasi ini tidak bertentangan dengan standar instalasi selama mereka berada dalam direktori terpisah.
 
 
Note that grub-install is actually just a shell script and the real task is done by grub-mkimage and grub-setup. Therefore, you may run those commands directly to install GRUB, without using grub-install. Don't do that, however, unless you are very familiar with the internals of GRUB. Installing a boot loader on a running OS may be extremely dangerous.
 
  
 +
Perhatikan bahwa grub-install sebenarnya hanya shell script dan tugas yang sebenarnya dilakukan dengan [[grub-mkimage]] dan [[grub-setup]]. Karena itu, Anda dapat menjalankan perintah-perintah tersebut untuk menginstal GRUB secara langsung tanpa menggunakan grub-install. Jangan lakukan itu kecuali Anda sangat familiar dengan internal dari GRUB. Instalasi boot loader pada OS yang sedang berjalan mungkin sangat berbahaya.
  
 
==Referensi==
 
==Referensi==
  
 
* http://www.gnu.org/software/grub/manual/html_node/Installing-GRUB-using-grub_002dinstall.html
 
* http://www.gnu.org/software/grub/manual/html_node/Installing-GRUB-using-grub_002dinstall.html

Revision as of 09:46, 6 February 2011

Sumber: http://www.gnu.org/software/grub/manual/html_node/Installing-GRUB-using-grub_002dinstall.html

3.1 Instalasi GRUB menggunakan grub-install

Peringatan: Prosedur ini kurang aman karena ada beberapa kemungkinan komputer Anda menjadi unbootable. Sebagai contoh, kebanyakan Sistem Operasi tidak memberitahu GRUB cara untuk memetakan BIOS drive ke perangkat OS manakah GRUB yang benar tetapi hanya memetakan dengan menebak. Hal ini berhasil dalam banyak kasus, tetapi tidak selalu. Oleh karena itu, GRUB menyediakan untuk Anda file peta yang disebut device map yang harus Anda perbaiki jika salah. Lihat device map untuk lebih jelasnya.

Pada BIOS platform GRUB harus menggunakan embedding zone. Pada tabel partisi msdos, ini adalah ruang antara MBR dan partisi pertama (disebut MBR gap atau boot track), sedangkan pada tabel partisi GPT menggunakan BIOS Boot Partisi (partisi dengan GUID 21686148-6449-6e6f-744e656564454649 ). Jika Anda menggunakan GRUB pada sistem BIOS, pastikan bahwa embedding zone setidaknya 31 KiB (512KiB atau lebih disarankan).

Jika anda masih ingin menginstal GRUB dengan OS UNIX-like (seperti gnu), jalankan program grub-install (lihat Menjalankan grub-install) sebagai superuser (root).

Pemakaian ini pada dasarnya sangat sederhana. Anda hanya perlu menentukan satu argumen untuk program tersebut, yakni di mana tempat menginstal boot loader. Argumen dapat berupa file device (seperti '/dev/hda') atau partisi spesifik dalam notasi GRUB. Sebagai contoh, di Linux berikut ini akan menginstal GRUB ke MBR dari disk IDE pertama:


    # grub-install /dev/hda

Demikian juga di bawah GNU/Hurd, ini memiliki efek yang sama:

    # grub-install /dev/hd0

Tapi semua contoh di atas mengasumsikan bahwa GRUB harus menggunakan gambar di bawah direktori root. Jika Anda ingin GRUB untuk menggunakan gambar di bawah direktori selain direktori root, anda perlu menentukan opsi --root-direktori. Penggunaan ini pada umumnya jika Anda membuat disket boot GRUB dengan filesystem. Berikut adalah contohnya:

    # mke2fs /dev/fd0
    # mount -t ext2 /dev/fd0 /mnt
    # grub-install --root-directory=/mnt fd0
    # umount /mnt

Contoh lain adalah ketika Anda memiliki partisi boot terpisah yang dipasang pada /boot. Selama GRUB adalah sebuah boot loader, ia tidak tahu apa-apa tentang mountpoints sama sekali. Dengan demikian, Anda perlu menjalankan grub-install seperti ini:

     # grub-install -root-directory =/ boot /dev/hda

Seperti disebutkan di atas, sangat sulit untuk menebak BIOS drive dengan benar dengan OS UNIX-like. Dengan demikian, grub-install akan meminta Anda untuk memeriksa apakah itu benar-benar bisa menebak pemetaan yang benar setelah instalasi. Format ini didefinisikan dalam peta Perangkat. Harap sangat berhati-hati. Jika output salah, tidak mungkin komputer Anda akan dapat boot tanpa masalah.

Beberapa BIOS memiliki bug exposing partisi pertama drive USB sebagai sebuah disket bukan mengekspos USB drive sebagai hard disk (mereka menyebutnya "USB-FDD" boot). Dalam kasus tersebut, Anda perlu menginstal seperti ini:

    # losetup /dev/loop0 /dev/sdb1
    # mount /dev/loop0 /mnt/usb
    # grub-install --boot-directory=/mnt/usb/bugbios --force --allow-floppy /dev/loop0

Instalasi ini tidak bertentangan dengan standar instalasi selama mereka berada dalam direktori terpisah.

Perhatikan bahwa grub-install sebenarnya hanya shell script dan tugas yang sebenarnya dilakukan dengan grub-mkimage dan grub-setup. Karena itu, Anda dapat menjalankan perintah-perintah tersebut untuk menginstal GRUB secara langsung tanpa menggunakan grub-install. Jangan lakukan itu kecuali Anda sangat familiar dengan internal dari GRUB. Instalasi boot loader pada OS yang sedang berjalan mungkin sangat berbahaya.

Referensi