Difference between revisions of "OS: Android - Membuat Android X86"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
(Created page with "Berikut adalah penjelasan mengenai cara membangun sistem operasi Android untuk arsitektur x86. Proses ini secara umum melibatkan penggunaan kode sumber Android Open Source Pro...")
 
 
Line 1: Line 1:
 
Berikut adalah penjelasan mengenai cara membangun sistem operasi Android untuk arsitektur x86. Proses ini secara umum melibatkan penggunaan kode sumber Android Open Source Project (AOSP) atau memanfaatkan proyek Android-x86 yang sudah ada. Langkah-langkah ini cukup teknis dan memerlukan pemahaman mendalam tentang pengembangan sistem operasi, kompilasi kernel, serta pengetahuan mengenai lingkungan pengembangan Linux.
 
Berikut adalah penjelasan mengenai cara membangun sistem operasi Android untuk arsitektur x86. Proses ini secara umum melibatkan penggunaan kode sumber Android Open Source Project (AOSP) atau memanfaatkan proyek Android-x86 yang sudah ada. Langkah-langkah ini cukup teknis dan memerlukan pemahaman mendalam tentang pengembangan sistem operasi, kompilasi kernel, serta pengetahuan mengenai lingkungan pengembangan Linux.
  
**1. Pahami Lingkup dan Tujuan**  
+
'''1. Pahami Lingkup dan Tujuan'''  
 
Sebelum mulai, pastikan Anda memahami apa yang ingin dicapai:
 
Sebelum mulai, pastikan Anda memahami apa yang ingin dicapai:
- Apakah tujuan Anda untuk membuat distribusi Android x86 kustom (misalnya untuk PC, laptop, atau perangkat khusus)?   
+
* Apakah tujuan Anda untuk membuat distribusi Android x86 kustom (misalnya untuk PC, laptop, atau perangkat khusus)?   
- Apakah Anda ingin menambahkan fitur tertentu, driver perangkat keras, atau mengoptimalkan performa untuk perangkat spesifik?
+
* Apakah Anda ingin menambahkan fitur tertentu, driver perangkat keras, atau mengoptimalkan performa untuk perangkat spesifik?
  
 
Menentukan tujuan akan membantu Anda dalam memilih basis kode (AOSP atau Android-x86), versi Android yang akan digunakan, serta patch atau modifikasi yang perlu diterapkan.
 
Menentukan tujuan akan membantu Anda dalam memilih basis kode (AOSP atau Android-x86), versi Android yang akan digunakan, serta patch atau modifikasi yang perlu diterapkan.
  
**2. Persiapan Lingkungan Pengembangan**  
+
'''2. Persiapan Lingkungan Pengembangan'''  
 
Pembuatan Android untuk arsitektur x86 membutuhkan sebuah mesin pengembangan berbasis Linux (umumnya distribusi seperti Ubuntu, Debian, atau Fedora). Langkah dasarnya mencakup:
 
Pembuatan Android untuk arsitektur x86 membutuhkan sebuah mesin pengembangan berbasis Linux (umumnya distribusi seperti Ubuntu, Debian, atau Fedora). Langkah dasarnya mencakup:
  
- **Persyaratan Perangkat Keras**:   
+
* '''Persyaratan Perangkat Keras''':   
  - CPU yang relatif cepat (quad-core atau lebih)   
+
** CPU yang relatif cepat (quad-core atau lebih)   
  - RAM minimal 16GB (lebih besar lebih baik)   
+
** RAM minimal 16GB (lebih besar lebih baik)   
  - Ruang penyimpanan yang cukup besar, minimal 200GB   
+
** Ruang penyimpanan yang cukup besar, minimal 200GB   
- **Persyaratan Perangkat Lunak**:   
+
* '''Persyaratan Perangkat Lunak''':   
  - Menginstal paket-paket build-essential, git, openjdk (JDK yang sesuai, biasanya OpenJDK 8 atau 11 tergantung versi Android), Python, perl, dan dependency lain sesuai dokumentasi AOSP.
+
** Menginstal paket-paket build-essential, git, openjdk (JDK yang sesuai, biasanya OpenJDK 8 atau 11 tergantung versi Android), Python, perl, dan dependency lain sesuai dokumentasi AOSP.
 
    
 
    
  Contoh (pada Ubuntu):   
+
Contoh (pada Ubuntu):   
  ```bash
+
 
 
   sudo apt-get update
 
   sudo apt-get update
 
   sudo apt-get install openjdk-8-jdk git-core gnupg flex bison gperf build-essential \
 
   sudo apt-get install openjdk-8-jdk git-core gnupg flex bison gperf build-essential \
Line 25: Line 25:
 
   x11proto-core-dev libx11-dev lib32z1-dev ccache libgl1-mesa-dev libxml2-utils \
 
   x11proto-core-dev libx11-dev lib32z1-dev ccache libgl1-mesa-dev libxml2-utils \
 
   xsltproc unzip
 
   xsltproc unzip
  ```
 
  
**3. Mengambil Kode Sumber (Source Code)**  
+
'''3. Mengambil Kode Sumber (Source Code)'''  
 
Anda memiliki dua opsi utama:
 
Anda memiliki dua opsi utama:
  
- **AOSP (Android Open Source Project)**:   
+
* '''AOSP (Android Open Source Project)''':   
 
   Mengunduh AOSP langsung dari repository Google. Kode ini cenderung lebih "murni" dan minim modifikasi. Anda akan perlu menambahkan dukungan x86, kernel, dan driver sendiri.   
 
   Mengunduh AOSP langsung dari repository Google. Kode ini cenderung lebih "murni" dan minim modifikasi. Anda akan perlu menambahkan dukungan x86, kernel, dan driver sendiri.   
 
   Langkah:   
 
   Langkah:   
Line 38: Line 37:
 
   4. `repo sync` untuk mengunduh seluruh kode AOSP.
 
   4. `repo sync` untuk mengunduh seluruh kode AOSP.
  
- **Android-x86 Project**:   
+
- '''Android-x86 Project''':   
 
   Proyek Android-x86 (http://www.android-x86.org/) sudah menyediakan fork AOSP yang dioptimasi untuk arsitektur x86, dengan patch dan perubahan spesifik agar berjalan pada PC. Ini mungkin akan lebih mudah dibandingkan membangun dari nol.   
 
   Proyek Android-x86 (http://www.android-x86.org/) sudah menyediakan fork AOSP yang dioptimasi untuk arsitektur x86, dengan patch dan perubahan spesifik agar berjalan pada PC. Ini mungkin akan lebih mudah dibandingkan membangun dari nol.   
 
   Langkah:   
 
   Langkah:   
 
   1. Clone source code Android-x86:
 
   1. Clone source code Android-x86:
    ```bash
+
 
 
     git clone git://git.osdn.net/gitroot/android-x86/manifest.git android-x86
 
     git clone git://git.osdn.net/gitroot/android-x86/manifest.git android-x86
 
     cd android-x86
 
     cd android-x86
 
     repo init -u git://git.osdn.net/gitroot/android-x86/manifest.git -b oreo-x86 (contoh branch)
 
     repo init -u git://git.osdn.net/gitroot/android-x86/manifest.git -b oreo-x86 (contoh branch)
 
     repo sync
 
     repo sync
    ```
 
  
**4. Memilih Branch dan Versi Android yang Tepat**  
+
 
 +
'''4. Memilih Branch dan Versi Android yang Tepat'''  
 
Anda harus menentukan versi Android yang ingin digunakan. Misalnya:
 
Anda harus menentukan versi Android yang ingin digunakan. Misalnya:
- Android 8 (Oreo), Android 9 (Pie), Android 10 (Q), dsb.   
+
* Android 8 (Oreo), Android 9 (Pie), Android 10 (Q), dsb.   
 
Masing-masing memiliki tingkat kestabilan dan dukungan patch berbeda. Semakin baru versinya, mungkin semakin kompleks dependensi dan hardware requirement-nya.
 
Masing-masing memiliki tingkat kestabilan dan dukungan patch berbeda. Semakin baru versinya, mungkin semakin kompleks dependensi dan hardware requirement-nya.
  
**5. Mengonfigurasi Lingkungan Build**  
+
'''5. Mengonfigurasi Lingkungan Build'''  
 
Setelah kode sumber terunduh, Anda perlu mengonfigurasi target build:
 
Setelah kode sumber terunduh, Anda perlu mengonfigurasi target build:
- Jalankan perintah `source build/envsetup.sh` di dalam direktori kode.   
+
* Jalankan perintah `source build/envsetup.sh` di dalam direktori kode.   
- Gunakan perintah `lunch` untuk memilih target build. Biasanya Android-x86 menyediakan target seperti `lunch android_x86-userdebug`.
+
* Gunakan perintah `lunch` untuk memilih target build. Biasanya Android-x86 menyediakan target seperti `lunch android_x86-userdebug`.
  
 
Contoh:   
 
Contoh:   
```bash
 
source build/envsetup.sh
 
lunch android_x86_64-userdebug
 
```
 
  
**6. Kompilasi Kernel dan Sistem**  
+
source build/envsetup.sh
 +
lunch android_x86_64-userdebug
 +
 
 +
'''6. Kompilasi Kernel dan Sistem'''  
 
Setelah memilih target, jalankan perintah build:
 
Setelah memilih target, jalankan perintah build:
```bash
+
 
make -j$(nproc)
+
make -j$(nproc)
```
+
 
  
 
Proses ini dapat memakan waktu lama, tergantung spesifikasi mesin. Jika berhasil, hasil build akan menghasilkan file sistem seperti `system.img`, `ramdisk.img`, dan `kernel`. Jika Anda membangun Android-x86 ISO, biasanya akan dihasilkan file ISO yang dapat langsung di-boot di PC.
 
Proses ini dapat memakan waktu lama, tergantung spesifikasi mesin. Jika berhasil, hasil build akan menghasilkan file sistem seperti `system.img`, `ramdisk.img`, dan `kernel`. Jika Anda membangun Android-x86 ISO, biasanya akan dihasilkan file ISO yang dapat langsung di-boot di PC.
  
**7. Testing Menggunakan Emulator atau Virtual Machine**  
+
'''7. Testing Menggunakan Emulator atau Virtual Machine'''  
 
Sebelum menginstal pada perangkat nyata, cobalah jalankan hasilnya pada emulator atau VM:
 
Sebelum menginstal pada perangkat nyata, cobalah jalankan hasilnya pada emulator atau VM:
  
- Gunakan QEMU atau VirtualBox untuk membuat VM dengan arsitektur x86.   
+
* Gunakan QEMU atau VirtualBox untuk membuat VM dengan arsitektur x86.   
- Mount file ISO (jika tersedia) atau gunakan `kernel`, `initrd` dan `system.img` hasil build sebagai sumber boot.   
+
* Mount file ISO (jika tersedia) atau gunakan `kernel`, `initrd` dan `system.img` hasil build sebagai sumber boot.   
- Pastikan semuanya berjalan dengan baik: touchpad/mouse, jaringan, audio, dan grafis.
+
* Pastikan semuanya berjalan dengan baik: touchpad/mouse, jaringan, audio, dan grafis.
  
**8. Debugging dan Optimalisasi**  
+
'''8. Debugging dan Optimalisasi'''  
 
Jika terjadi masalah (misalnya driver grafis tidak berfungsi dengan benar atau perangkat keras tidak dikenali):
 
Jika terjadi masalah (misalnya driver grafis tidak berfungsi dengan benar atau perangkat keras tidak dikenali):
- Periksa log via `adb logcat` (jika ADB dapat terhubung)   
+
* Periksa log via `adb logcat` (jika ADB dapat terhubung)   
- Update kernel atau tambahkan driver yang diperlukan.   
+
* Update kernel atau tambahkan driver yang diperlukan.   
- Aplikasikan patch yang disediakan komunitas Android-x86 atau forum diskusi pengembang.
+
* Aplikasikan patch yang disediakan komunitas Android-x86 atau forum diskusi pengembang.
  
**9. Distribusi dan Penyesuaian**  
+
'''9. Distribusi dan Penyesuaian'''  
 
Jika tujuan Anda adalah mendistribusikan Android-x86 kustom, Anda dapat:
 
Jika tujuan Anda adalah mendistribusikan Android-x86 kustom, Anda dapat:
- Mengemas ISO hasil build yang stabil.   
+
* Mengemas ISO hasil build yang stabil.   
- Menyediakan panduan instalasi untuk pengguna akhir.   
+
* Menyediakan panduan instalasi untuk pengguna akhir.   
- Menambah antarmuka yang sudah dioptimalkan, menambahkan dukungan multi-boot, atau memperbaiki kompatibilitas dengan perangkat keras tertentu.
+
* Menambah antarmuka yang sudah dioptimalkan, menambahkan dukungan multi-boot, atau memperbaiki kompatibilitas dengan perangkat keras tertentu.
  
**10. Dokumentasi dan Kontinuitas**  
+
'''10. Dokumentasi dan Kontinuitas'''  
 
Membangun Android untuk x86 bukan pekerjaan sekali jalan. Setiap update keamanan, fitur baru, atau perubahan perangkat keras mungkin memerlukan re-building. Pastikan Anda selalu mendokumentasikan langkah-langkah, patch, dan perubahan yang Anda lakukan agar proses maintenance di masa depan lebih mudah.
 
Membangun Android untuk x86 bukan pekerjaan sekali jalan. Setiap update keamanan, fitur baru, atau perubahan perangkat keras mungkin memerlukan re-building. Pastikan Anda selalu mendokumentasikan langkah-langkah, patch, dan perubahan yang Anda lakukan agar proses maintenance di masa depan lebih mudah.
  
 
---
 
---
  
**Kesimpulan**:   
+
'''Kesimpulan''':   
 
Membuat sistem operasi Android untuk mesin x86 melibatkan pengunduhan kode sumber (AOSP atau Android-x86), penyiapan lingkungan pengembangan Linux, pengaturan target build, kompilasi sistem dan kernel, pengujian pada VM/emulator, serta debugging. Proses ini cukup kompleks dan memerlukan keahlian teknis yang memadai, namun dengan dokumentasi yang tepat dan pemahaman yang baik tentang arsitektur Android, hal ini dapat dicapai.
 
Membuat sistem operasi Android untuk mesin x86 melibatkan pengunduhan kode sumber (AOSP atau Android-x86), penyiapan lingkungan pengembangan Linux, pengaturan target build, kompilasi sistem dan kernel, pengujian pada VM/emulator, serta debugging. Proses ini cukup kompleks dan memerlukan keahlian teknis yang memadai, namun dengan dokumentasi yang tepat dan pemahaman yang baik tentang arsitektur Android, hal ini dapat dicapai.

Latest revision as of 17:09, 18 December 2024

Berikut adalah penjelasan mengenai cara membangun sistem operasi Android untuk arsitektur x86. Proses ini secara umum melibatkan penggunaan kode sumber Android Open Source Project (AOSP) atau memanfaatkan proyek Android-x86 yang sudah ada. Langkah-langkah ini cukup teknis dan memerlukan pemahaman mendalam tentang pengembangan sistem operasi, kompilasi kernel, serta pengetahuan mengenai lingkungan pengembangan Linux.

1. Pahami Lingkup dan Tujuan Sebelum mulai, pastikan Anda memahami apa yang ingin dicapai:

  • Apakah tujuan Anda untuk membuat distribusi Android x86 kustom (misalnya untuk PC, laptop, atau perangkat khusus)?
  • Apakah Anda ingin menambahkan fitur tertentu, driver perangkat keras, atau mengoptimalkan performa untuk perangkat spesifik?

Menentukan tujuan akan membantu Anda dalam memilih basis kode (AOSP atau Android-x86), versi Android yang akan digunakan, serta patch atau modifikasi yang perlu diterapkan.

2. Persiapan Lingkungan Pengembangan Pembuatan Android untuk arsitektur x86 membutuhkan sebuah mesin pengembangan berbasis Linux (umumnya distribusi seperti Ubuntu, Debian, atau Fedora). Langkah dasarnya mencakup:

  • Persyaratan Perangkat Keras:
    • CPU yang relatif cepat (quad-core atau lebih)
    • RAM minimal 16GB (lebih besar lebih baik)
    • Ruang penyimpanan yang cukup besar, minimal 200GB
  • Persyaratan Perangkat Lunak:
    • Menginstal paket-paket build-essential, git, openjdk (JDK yang sesuai, biasanya OpenJDK 8 atau 11 tergantung versi Android), Python, perl, dan dependency lain sesuai dokumentasi AOSP.

Contoh (pada Ubuntu):

 sudo apt-get update
 sudo apt-get install openjdk-8-jdk git-core gnupg flex bison gperf build-essential \
 zip curl zlib1g-dev gcc-multilib g++-multilib libc6-dev-i386 lib32ncurses5-dev \
 x11proto-core-dev libx11-dev lib32z1-dev ccache libgl1-mesa-dev libxml2-utils \
 xsltproc unzip

3. Mengambil Kode Sumber (Source Code) Anda memiliki dua opsi utama:

  • AOSP (Android Open Source Project):
 Mengunduh AOSP langsung dari repository Google. Kode ini cenderung lebih "murni" dan minim modifikasi. Anda akan perlu menambahkan dukungan x86, kernel, dan driver sendiri.  
 Langkah:  
 1. Siapkan `repo` tool (alat resmi untuk mengelola banyak repositori Git AOSP).  
 2. Buat direktori kerja, misalnya `~/android`  
 3. Jalankan `repo init` dengan branch yang ditargetkan (misalnya android-11.0.0_rxx)  
 4. `repo sync` untuk mengunduh seluruh kode AOSP.

- Android-x86 Project:

 Proyek Android-x86 (http://www.android-x86.org/) sudah menyediakan fork AOSP yang dioptimasi untuk arsitektur x86, dengan patch dan perubahan spesifik agar berjalan pada PC. Ini mungkin akan lebih mudah dibandingkan membangun dari nol.  
 Langkah:  
 1. Clone source code Android-x86:
    git clone git://git.osdn.net/gitroot/android-x86/manifest.git android-x86
    cd android-x86
    repo init -u git://git.osdn.net/gitroot/android-x86/manifest.git -b oreo-x86 (contoh branch)
    repo sync


4. Memilih Branch dan Versi Android yang Tepat Anda harus menentukan versi Android yang ingin digunakan. Misalnya:

  • Android 8 (Oreo), Android 9 (Pie), Android 10 (Q), dsb.

Masing-masing memiliki tingkat kestabilan dan dukungan patch berbeda. Semakin baru versinya, mungkin semakin kompleks dependensi dan hardware requirement-nya.

5. Mengonfigurasi Lingkungan Build Setelah kode sumber terunduh, Anda perlu mengonfigurasi target build:

  • Jalankan perintah `source build/envsetup.sh` di dalam direktori kode.
  • Gunakan perintah `lunch` untuk memilih target build. Biasanya Android-x86 menyediakan target seperti `lunch android_x86-userdebug`.

Contoh:

source build/envsetup.sh
lunch android_x86_64-userdebug

6. Kompilasi Kernel dan Sistem Setelah memilih target, jalankan perintah build:

make -j$(nproc)


Proses ini dapat memakan waktu lama, tergantung spesifikasi mesin. Jika berhasil, hasil build akan menghasilkan file sistem seperti `system.img`, `ramdisk.img`, dan `kernel`. Jika Anda membangun Android-x86 ISO, biasanya akan dihasilkan file ISO yang dapat langsung di-boot di PC.

7. Testing Menggunakan Emulator atau Virtual Machine Sebelum menginstal pada perangkat nyata, cobalah jalankan hasilnya pada emulator atau VM:

  • Gunakan QEMU atau VirtualBox untuk membuat VM dengan arsitektur x86.
  • Mount file ISO (jika tersedia) atau gunakan `kernel`, `initrd` dan `system.img` hasil build sebagai sumber boot.
  • Pastikan semuanya berjalan dengan baik: touchpad/mouse, jaringan, audio, dan grafis.

8. Debugging dan Optimalisasi Jika terjadi masalah (misalnya driver grafis tidak berfungsi dengan benar atau perangkat keras tidak dikenali):

  • Periksa log via `adb logcat` (jika ADB dapat terhubung)
  • Update kernel atau tambahkan driver yang diperlukan.
  • Aplikasikan patch yang disediakan komunitas Android-x86 atau forum diskusi pengembang.

9. Distribusi dan Penyesuaian Jika tujuan Anda adalah mendistribusikan Android-x86 kustom, Anda dapat:

  • Mengemas ISO hasil build yang stabil.
  • Menyediakan panduan instalasi untuk pengguna akhir.
  • Menambah antarmuka yang sudah dioptimalkan, menambahkan dukungan multi-boot, atau memperbaiki kompatibilitas dengan perangkat keras tertentu.

10. Dokumentasi dan Kontinuitas Membangun Android untuk x86 bukan pekerjaan sekali jalan. Setiap update keamanan, fitur baru, atau perubahan perangkat keras mungkin memerlukan re-building. Pastikan Anda selalu mendokumentasikan langkah-langkah, patch, dan perubahan yang Anda lakukan agar proses maintenance di masa depan lebih mudah.

---

Kesimpulan: Membuat sistem operasi Android untuk mesin x86 melibatkan pengunduhan kode sumber (AOSP atau Android-x86), penyiapan lingkungan pengembangan Linux, pengaturan target build, kompilasi sistem dan kernel, pengujian pada VM/emulator, serta debugging. Proses ini cukup kompleks dan memerlukan keahlian teknis yang memadai, namun dengan dokumentasi yang tepat dan pemahaman yang baik tentang arsitektur Android, hal ini dapat dicapai.