Difference between revisions of "Bersyukurlah Indonesia Miskin"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 35: | Line 35: | ||
* Antenna [[Wajanbolic 3G]] & CDMA. | * Antenna [[Wajanbolic 3G]] & CDMA. | ||
* Antenna [[Bazooka 3G]], GPRS, CDMA. | * Antenna [[Bazooka 3G]], GPRS, CDMA. | ||
− | * Perjuangan Pembebasan Frekuensi 2.4GHz – hanya bangsa Indonesia yang membebaskan frekuensi 2.4GHz dengan perjuangan. | + | * [[Sejarah Internet Indonesia:Pembebasan Frekuensi 2.4Ghz| | Perjuangan Pembebasan Frekuensi 2.4GHz]] – hanya bangsa Indonesia yang membebaskan frekuensi 2.4GHz dengan perjuangan. |
* Buku Sekolah Elektronik untuk pelajaran TIK. | * Buku Sekolah Elektronik untuk pelajaran TIK. | ||
− | * Teknologi OpenBTS – ini merupakan teknologi BTS open source murah Rp. 100+ juta yang bisa menggantikan teknologi BTS sekarang yang harganya Rp. 3 milyard. | + | * Teknologi [[OpenBTS]] – ini merupakan teknologi [[BTS]] [[open source]] murah Rp. 100+ juta yang bisa menggantikan teknologi [[BTS]] sekarang yang harganya Rp. 3 milyard. |
* Transaksi Online di Kaskus yang melibatkan uang dalam jumlah besar sekali. | * Transaksi Online di Kaskus yang melibatkan uang dalam jumlah besar sekali. | ||
* [[Sistem Operasi]] [[IPTEKNUX]] yang gratis untuk pembelajaran sains di sekolah. | * [[Sistem Operasi]] [[IPTEKNUX]] yang gratis untuk pembelajaran sains di sekolah. |
Revision as of 11:19, 21 August 2011
Bersyukurlah Indonesia Miskin!
“Bersyukurlah kita hidup di Indonesia yang miskin!”
Berbeda dengan negara di Amerika Utara, Eropa, Jepang, Australia. Kita sebagai negara yang miskin, sebagian besar rakyat kita berpenghasilan rendah, hidup pas-pasan, berpendidikan pas-pasan. Hanya segelintir rakyat Indonesia yang bisa memperoleh gelar sarjana. Dari statistisk yang ada di DIKNAS Dari 6 juta anak yang masuk SD setiap tahun, hanya 600.000-an yang akan memperoleh gelar sarjana.
Konsekuensinya memang cukup seru. Kita sebagai bangsa harus berfikir keras untuk dapat membuat 200 juta bangsa ini menjadi pandai. Mencari solusi supaya bisa banyak orang pandai dalam waktu singkat, dengan biaya yang murah. Internet & telekomunikasi mungkin bisa menjadi solusinya. Tapi kita harus berfikir keras memberikan solusi akses telekomunikasi & Internet yang murah.
Terus terang, kebanyakan solusi yang di tawarkan oleh negara maju untuk memberikan akses murah sebetulnya tidak cocok untuk Indonesia. Menggunakan logika sederhana saja,
“Solusi orang miskin pasti beda dengan solusi orang kaya”
Orang kaya cenderung, apa-apa beli, apa-apa membayar orang, apa-apa harus bagus. Orang miskin biasanya mempunyai karakter yang sangat berbeda. Orang miskin akan cenderung membuat apa-apa sendiri, kalau bisa dengan alat-alat yang sederhana. Kita mau tidak mau harus berinovasi, harus kreatif dalam mencari solusi yang kita butuhkan. Yang sering kita tidak sadar, (jika berhasil) keberhasilan Indonesia dalam memberikan akses telekomunikasi & Internet murah sebetulnya bisa menjadi contoh bagi banyak negara berkembang lain di dunia.
“Bersyukurlah kita hidup di Indonesia yang miskin!”
Indonesia mungkin “miskin”, tapi bukan berarti Indonesia tidak pandai, tidak mampu, ketinggalan jaman. Dari data-data yang ada, walaupun katanya Indonesia miskin, saat ini ada
- 100+ juta pengguna handphone
- 30+ juta pengguna internet
- 2+ juta blogger
- Ranking ke dua pengguna facebook di dunia
- Pembuat trending topik di twitter.
- Negara dengan RT/RW-net terbesar di dunia.
- Negara yang menggunakan twitter untuk mobilisasi ribuan relawan bencana alam #jalinmerapi.
- Dll.
Dahsyat sekali! Bahkan India, Cina yang kategori-nya masih agak negara berkembang kalah oleh Indonesia!
Semua ini tentunya di dukung oleh banyak innovasi yang di kembangkan oleh rakyat Indonesia, yang di adopsi oleh banyak rakyat Indonesia lainnya, yang di putar menggunakan uang rakyat. Tanpa utangan bank dunia, kadang-kadang tanpa bantuan APBN. Beberapa contoh innovasi bangsa Indonesia yang sulit di tandingi oleh negara-negara berkembang maupun maju, seperti,
- WARNET – tidak banyak negara di dunia yang mempunyai jumlah WARNET seperti Indonesia.
- RT/RW-net – ini hanya ada di Indonesia.
- Antenna Wajanbolic e-goen – Legendaris.
- Antenna Wajanbolic 3G & CDMA.
- Antenna Bazooka 3G, GPRS, CDMA.
- | Perjuangan Pembebasan Frekuensi 2.4GHz – hanya bangsa Indonesia yang membebaskan frekuensi 2.4GHz dengan perjuangan.
- Buku Sekolah Elektronik untuk pelajaran TIK.
- Teknologi OpenBTS – ini merupakan teknologi BTS open source murah Rp. 100+ juta yang bisa menggantikan teknologi BTS sekarang yang harganya Rp. 3 milyard.
- Transaksi Online di Kaskus yang melibatkan uang dalam jumlah besar sekali.
- Sistem Operasi IPTEKNUX yang gratis untuk pembelajaran sains di sekolah.
- Sistem Operasi SchoolOnffline yang memungkinkan sekolah belajar Internet tanpa Internet.
- Sistem Operasi BlankOn.
- Sistem Operasi BlankOn Sajadah untuk umat islam di Indonesia.
- SISFOKOL yang mengembangkan sistem informasi sekolah.
Terus terang masih banyak sekali innovasi yang dilakukan oleh rakyat Indonesia yang sering kali di sharing secara cuma-cuma di Internet.
“Bersyukurlah kita hidup di Indonesia yang miskin!”
Jika kita kaya, mungkin kita tidak mungkin se-kreatif sekarang sehingga menelurkan banyak innovasi. “Bersyukurlah kita hidup di Indonesia yang miskin!”
Kekuatan Republik ini akan menjadi lebih dahsyat lagi jika orang pandai di republik ini bisa di perbanyak. Sistem pendidikan yang murah, yang berbasis IT, dengan materi bebas di Internet akan menjadi kunci. Semoga para petinggi republik ini sadar akan kekuatan terpendam Indonesia yang sangat dahsyat!
Bukan mustahil, bangsa-bangsa lain akan belajar kepada bangsa Indonesia di kemudian hari.
MERDEKA!!