Difference between revisions of "Kabel pigtail"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 33: | Line 33: | ||
* http://www.ocarc.ca/coax.htm - loss kabel coax. | * http://www.ocarc.ca/coax.htm - loss kabel coax. | ||
− | |||
==Pranala Menarik== | ==Pranala Menarik== |
Revision as of 14:53, 26 January 2010
Beberapa kabel yang bagus untuk pigtail
- RG 213 ("big black") : 0.6 dB/meter.
- Aircom : 0.21 dB/meter.
- Aircell : 0.38 dB/meter.
- LMR-400 : 0.22 dB/meter.
Sebaiknya jangan pakai
- RG58 : 1-2 dB/meter.
Banyak pigtail murah yang dijual di Glodok atau toko komputer menggunakan kabel RG58. Sebaiknya jangan menggunakan pigtail dengan kabel RG58.
Jika anda membeli di toko-toko komputer atau Glodok Harco di Jakarta. Minta kabel pigtail yang menggunakan "kabel teflon" Harga rata-rata sekitar Rp. 120.000-an / 0.5 meter pigtail
Untuk memperkirakan loss kabel coax dari berbagai jenis dapat di lihat / di gunakan http://www.ocarc.ca/coax.htm
Pigtail
Pada frekuensi 2.4GHz band, kita biasanya menggunakan konektor N pada antenna atau pada kabel coax. Sedang umunya card WLAN menggunakan konektor SMA.
Kita perlu membuat adaptor dari konektor SMA ke konektor N. Biasanya adapter ini dibuat dalam bentuk kabel penghubung pendek yang biasanya disebut pigtail. Pigtail biasanya menggunakan konektor N di satu sisi dan konektor SMA di sisi lain.
Dulu kita sering menambahkan kabel coax untuk menyambungkan antenna external di ketinggian tower. Sebaiknya praktek ini tidak digunakan lagi, karena loss kabel coax seberapa rendah-nya tetap merupakan rugi yang harus kita bayar mahal dengan jarak yang dapat di tempuh. Sebaiknya:
JANGAN PERNAH MENYAMBUNGKAN ANTENNA EXTERNAL DENGAN KABEL COAX PANJANG.
Referensi
- http://www.ocarc.ca/coax.htm - loss kabel coax.