Difference between revisions of "Circuit Dasar dan Perhitungan Elektronika"
Onnowpurbo (talk | contribs) (New page: Circuit Dasar dan Perhitungan Sumber: Sunarto YB0USJ Elektromagnet Listrik dan magnet adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, setiap ada listrik tentu ada magnet dan sebaliknya. M...) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 1: | Line 1: | ||
− | + | Sumber: Sunarto YB0USJ/SK | |
− | Sumber: Sunarto YB0USJ | + | |
− | Elektromagnet | + | |
− | + | ==Elektromagnet== | |
− | + | ||
− | + | Listrik dan magnet adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, setiap ada listrik tentu ada magnet dan sebaliknya. Misalnya ada gulungan kawat tembaga dan pada gulungan tersebut kita alirkan listrik, maka akan timbul medan magnet, sebaliknya apabila kita menggerakkan magnet dekat gulungan tersebut, akan timbul listrik dalam gulungan itu. | |
− | + | ||
− | + | Kalau kita mempelajari sifatsifat listrik, maka kita bayangkan listrik itu sebagai air. Ia dapat tertampung dan diam pada suatu tempat dan bisa juga mengalir melalui suatu pipa. Listrik akan mengalir bila ada perbedaan potensial atau perbedaan tekanan (voltage). Gaya yang menyebabkan listrik mengalir dinamakan Elektromotive Force (EMF). | |
+ | |||
+ | Kalau listrik mengalir akan timbul gaya yang menahan lajunya aliran itu, gaya ini disebut Resistansi. Bahan yang mudah sekali mengalirkan listrik dinamakan Konduktor dan yang tidak bisa mengalirkan listrik dinamakan Isolator. Perak, tembaga, emas dan aluminum berturutturut adalah konduktor yang baik. Bahan yang pada kondisi tertentu menjadi konduktor dan pada kondisi lain menjadi isolator disebut Semikonduktor. | ||
+ | |||
+ | Komponen elektronik yang dibuat untuk menahan aliran listrik dinamakan Resistor. Suatu Kondensator adalah komponen elektronik yang dibuat untuk dapat mewadahi listrik. Suatu kumparan kalau dialiri listrik bisa menimbulkan medan magnet dan timbulnya medan magnet, komponen elektronik ini disebut Induktor. | ||
+ | |||
+ | Listrik bisa mengalir ke satu arah saja dinamakan arus searah atau DC dan bisa juga alirannya bolakbalik disebut arus bolakbalik atau AC. Jumlah bolakbalik arah setiap detiknya dinamakan Frekuensi. | ||
Magnet | Magnet | ||
− | |||
− | |||
− | |||
− | Permeability | + | Apabila kawat tembaga yang dililitkan pada sebatang besi dialiri listrik, batang besi tersebut akan menjadi magnetis. Tetapi kalau aliran listrik diputus, besi tidak magnetis lagi. Batang besi itu disebut megnet temporer, misalnya terdapat pada reley. Bila setelah listrik diputus, besi masih magnetis, maka batang besi itu disebut magnet permanen. |
− | + | ||
+ | |||
+ | ==Solenoid== | ||
+ | |||
+ | Arah medan magnet sesuai hukum Corkscrew dari Maxwell, kalau diputar ke kanan menuju ke depan (yang depan itu kutub utara magnet). | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Permeability== | ||
+ | |||
+ | Permeability relatif bahan untuk inti lilitan adalah: | ||
Line 20: | Line 33: | ||
H = gaya magnetik | H = gaya magnetik | ||
− | |||
− | |||
− | Listrik | + | |
− | + | ==Gelombang elektromagnet== | |
+ | |||
+ | Dalam perambatannya, gelombang magnet dan listrik selalu bersamasama. Medan magnet selalu tegaklurus dengan medan listrik dan kedua-duanya tegak lurus dengan arah perambatan. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Listrik== | ||
+ | |||
+ | Untuk keperluan perhitungan listrik dan untuk pembuatan rumusrumus, digunakan symbol serta satuan-satuan listrik sebagai berikut ini. | ||
SYMBOL DAN SATUAN LISTRIK | SYMBOL DAN SATUAN LISTRIK | ||
Line 41: | Line 60: | ||
Panj.Gelombang Meter m | Panj.Gelombang Meter m | ||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | + | ==Ekspresi Numerik Dalam Elektronika== | |
− | Hukum Ohm | + | Agar rumus dan perhitungan menjadi lebih praktis, angkaangka yang besar sekali dan yang kecil sekali diberikan ekspresi ringkas. |
− | + | ||
+ | GIGA (G) = 1.000.000.000 | ||
+ | MEGA (M) = 1.000.000 | ||
+ | KILO (k) = 1.000 | ||
+ | MILLI (m) = 0.001 | ||
+ | MIKRO (μ) = 0.000.001 | ||
+ | NANO (n) = 0.000.000.001 | ||
+ | PIKO (p) = 0.000.000.000.001 | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Dalam penulisan, singkatan-singkatan tersebut digunakan sebagai pengganti tanda baca koma, misalnya 1,5K dituliskan 1K5 dan sebagainya. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Hukum Ohm== | ||
+ | |||
+ | Besarnya arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor sama dengan perbedaan potensial dibagi dengan resistansinya. | ||
Line 63: | Line 88: | ||
R = resistansi dalam Ohm. | R = resistansi dalam Ohm. | ||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
+ | ==Hukum Kirchoff 1== | ||
− | Voltage Puncak dan Voltage RootMeanSquare (RMS) | + | Jumlah arus menuju suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya. |
− | + | ||
+ | |||
+ | ==Hukum Kirchoff 2== | ||
+ | |||
+ | Jumlah EMF dan penurunan potensial dalam suatu circuit tertutup sama dengan nol. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Voltage Puncak dan Voltage RootMeanSquare (RMS)== | ||
+ | |||
+ | Bila kita mengukur voltage arus bolakbalik, maka yang terukur adalah Voltage Root Mean | ||
Square (RMS) yang disebut juga Voltage effektif. | Square (RMS) yang disebut juga Voltage effektif. | ||
Line 79: | Line 110: | ||
Vrms = Voltage rms | Vrms = Voltage rms | ||
− | Daya Listrik (Power) | + | |
+ | |||
+ | ==Daya Listrik (Power)== | ||
+ | |||
Untuk menghitung daya suatu arus listrik digunakan rumus. | Untuk menghitung daya suatu arus listrik digunakan rumus. | ||
Line 86: | Line 120: | ||
P = power dalam Watt : E = EMF dalam Volt ; I = arus dalam Ampere. | P = power dalam Watt : E = EMF dalam Volt ; I = arus dalam Ampere. | ||
− | Pengertian dB (decibel) | + | |
− | + | ||
+ | ==Pengertian dB (decibel)== | ||
+ | |||
+ | Untuk menyatakan perbandingan dua power, misalnya P1 dan P2 dalam elektronika | ||
digunakan decibel. | digunakan decibel. | ||
− | + | Untuk menyatakan Gain suatu amplifier / penguat, bila impedansi input dan outputnya sama, | |
digunakan. | digunakan. | ||
Line 99: | Line 136: | ||
− | Resistansi | + | |
+ | |||
+ | ==Resistansi== | ||
+ | |||
Tahanan terhadap mengalirnya arus listrik | Tahanan terhadap mengalirnya arus listrik | ||
− | Resistor Seri | + | |
+ | |||
+ | ==Resistor Seri== | ||
+ | |||
Resistor yang dihubungkan secara seri, resitansi totalnya membesar. | Resistor yang dihubungkan secara seri, resitansi totalnya membesar. | ||
Line 109: | Line 152: | ||
− | Resistor Paralel | + | ==Resistor Paralel== |
+ | |||
Resistor yang dihubungkan paralel, resitansi totalnya menjadi lebih kecil. | Resistor yang dihubungkan paralel, resitansi totalnya menjadi lebih kecil. | ||
Line 120: | Line 164: | ||
− | Kapasitansi | + | ==Kapasitansi== |
+ | |||
Kemampuan menyimpan muatan listrik dalam suatu dialekrik. | Kemampuan menyimpan muatan listrik dalam suatu dialekrik. | ||
− | Kapasitor Paralel | + | |
+ | |||
+ | ==Kapasitor Paralel== | ||
+ | |||
Kapasitorr yang dihubungkan paralel, kapasitansi totalnya membesar. | Kapasitorr yang dihubungkan paralel, kapasitansi totalnya membesar. | ||
Line 133: | Line 181: | ||
− | Kapasitor Seri | + | ==Kapasitor Seri== |
+ | |||
Kapasiotor yang dihubungkan seri, kapasitansi totalnya menjadi kecil. | Kapasiotor yang dihubungkan seri, kapasitansi totalnya menjadi kecil. | ||
Line 139: | Line 188: | ||
− | Capacitive Reactance | + | ==Capacitive Reactance== |
+ | |||
Tahanan arus listrik AC dalam kapasitor disebut reaktansi kapasitif () dalam Ohm | Tahanan arus listrik AC dalam kapasitor disebut reaktansi kapasitif () dalam Ohm | ||
Line 147: | Line 197: | ||
f = frekuensi dalam Hertz ; C = kapasitansi dalam Farad | f = frekuensi dalam Hertz ; C = kapasitansi dalam Farad | ||
− | Induktansi | + | |
+ | ==Induktansi== | ||
+ | |||
Kemampuan conductor membangkitkan induksi listrik bila arus AC melewatinya | Kemampuan conductor membangkitkan induksi listrik bila arus AC melewatinya | ||
− | Induktor Seri | + | |
+ | |||
+ | ==Induktor Seri== | ||
+ | |||
Induktor yang dihubungkan seri, induktansi totalnya menjadi lebih besar. | Induktor yang dihubungkan seri, induktansi totalnya menjadi lebih besar. | ||
− | Induktor Paralel | + | ==Induktor Paralel== |
+ | |||
Induktor yang dihubungkan paralel, induktansi totalnya menjadi lebih kecil. | Induktor yang dihubungkan paralel, induktansi totalnya menjadi lebih kecil. | ||
Line 161: | Line 217: | ||
− | Inductive Reactance | + | ==Inductive Reactance== |
+ | |||
Tahanan arus listrik AC dalam induktor disebut reaktansi induktif () dalam Ohm | Tahanan arus listrik AC dalam induktor disebut reaktansi induktif () dalam Ohm | ||
Line 168: | Line 225: | ||
f = frekuensi dalam Hertz ; L = induktansi dalam Henry | f = frekuensi dalam Hertz ; L = induktansi dalam Henry | ||
− | |||
− | |||
− | Circuit Seri | + | |
+ | ==Impedansi== | ||
+ | |||
+ | Kombinasi resistansi dengan reaktansi disebut Impedansi (Z). Resistansi dan reaktansi tersebut dapat paralel dan dapat juga seri. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Circuit Seri== | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Circuit Paralel== | ||
+ | |||
− | |||
+ | ==Efek Piezoelectric== | ||
+ | Jenis-jenis kristal tertentu mempunyai sifat dapat membangkitkan muatan listrik bila pada permukaannya diberikan tekanan mekanik dan sebaliknya akan dapat menimbulkan tegangan mekanik bila pada permukaan tersebut diberikan muatan listrik, sifat in disebut efek piezoelectric. | ||
− | |||
− | |||
− | Transformator | + | |
− | + | ==Transformator== | |
+ | |||
+ | Trafo adalah dua kumparan di atas suatu inti. Kumparan input disebut primer (p) dan kumparan output disebut sekunder (s). | ||
Line 188: | Line 257: | ||
I = arus dalam Ampere ; V = voltage dalam Volt ; N = jumlah lilitan. | I = arus dalam Ampere ; V = voltage dalam Volt ; N = jumlah lilitan. | ||
− | |||
− | Frequency pada Resonance Circuit | + | ==Circuit Rectifier atau Penyearah== |
− | + | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Frequency pada Resonance Circuit== | ||
+ | |||
+ | Dalam resonance circuit jumlah capacitive dan inductive reactansinya nol, frekuensi resonansinya adalah: | ||
− | Faktor Q suatu Resonance Circuit | + | ==Faktor Q suatu Resonance Circuit== |
− | + | ||
+ | Faktor Q suatu resonance circuit menggambarkan kualitasnya. Yang berpengaruh besar terhadap faktor Q adalah induktornya. | ||
Line 218: | Line 293: | ||
f = frekuensi dalam MHz. | f = frekuensi dalam MHz. | ||
− | |||
− | |||
+ | ==Radiation Resistance== | ||
+ | |||
+ | Antena yang ideal merupakan resonance circuit, hanya mempunyai resistansi murni yang disebut Radiation Resistance. Misalnya radiation resistance suatu antena diketahui 50 OHM, sedangkan arus antena sebesar 1 Ampere, maka didapatkan Power pancaran antena adalah: | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Amplifier== | ||
+ | Berbagai circuit dasar amplifier transistor adalah common base, common emitor dan common colector, sebagai berikut ini. | ||
+ | |||
− | + | ||
− | + | ==Oscilator== | |
− | |||
− | Oscilator | ||
− | |||
− | Osilator | + | Suatu bagian penting pada pesawat radio adalah osilator. Osilator dapat dibuat dengan kristal atau dengan LC circuit, ada dua jenis osilator LC yang terkenal, yaitu, |
+ | ==Osilator Hartley== | ||
Line 242: | Line 323: | ||
− | |||
+ | ==Oscilator Colpitts== | ||
Line 251: | Line 332: | ||
− | Circuit Dasar Filter | + | |
+ | ==Circuit Dasar Filter== | ||
+ | |||
Beberapa circuit dasar lowpass, high pass dan bandpass filter terlihat pada gambar berikut ini. | Beberapa circuit dasar lowpass, high pass dan bandpass filter terlihat pada gambar berikut ini. | ||
− | + | ||
+ | ==Low Pass Filter== | ||
+ | |||
+ | ==High Pass Filter== | ||
− | |||
Line 269: | Line 354: | ||
+ | ==Band Pass Filter== | ||
− | |||
Line 279: | Line 364: | ||
+ | ==Kelas RF Amplifier== | ||
− | |||
− | + | Kelas A : Output linear satu gelombang penuh. | |
− | + | Kelas AB : Output setengah gelombang lebih | |
− | + | Kelas B : Output setengah gelombang | |
− | + | Kelas C : Output kurang dari 1/2 gelombang, efisiensi sampai 80%. | |
− | + | Kelas A biasanya digunakan untuk signal kecil atau power RF amplifier single ended, | |
sedangkan kelas B dab AB digunakan pada RF amplifier pushpull. Kelas C lebih banyak digunakan di pemancar frekuensi tinggi terutama jika digunakan modulasi FM. | sedangkan kelas B dab AB digunakan pada RF amplifier pushpull. Kelas C lebih banyak digunakan di pemancar frekuensi tinggi terutama jika digunakan modulasi FM. |
Revision as of 18:04, 6 February 2008
Sumber: Sunarto YB0USJ/SK
Elektromagnet
Listrik dan magnet adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, setiap ada listrik tentu ada magnet dan sebaliknya. Misalnya ada gulungan kawat tembaga dan pada gulungan tersebut kita alirkan listrik, maka akan timbul medan magnet, sebaliknya apabila kita menggerakkan magnet dekat gulungan tersebut, akan timbul listrik dalam gulungan itu.
Kalau kita mempelajari sifatsifat listrik, maka kita bayangkan listrik itu sebagai air. Ia dapat tertampung dan diam pada suatu tempat dan bisa juga mengalir melalui suatu pipa. Listrik akan mengalir bila ada perbedaan potensial atau perbedaan tekanan (voltage). Gaya yang menyebabkan listrik mengalir dinamakan Elektromotive Force (EMF).
Kalau listrik mengalir akan timbul gaya yang menahan lajunya aliran itu, gaya ini disebut Resistansi. Bahan yang mudah sekali mengalirkan listrik dinamakan Konduktor dan yang tidak bisa mengalirkan listrik dinamakan Isolator. Perak, tembaga, emas dan aluminum berturutturut adalah konduktor yang baik. Bahan yang pada kondisi tertentu menjadi konduktor dan pada kondisi lain menjadi isolator disebut Semikonduktor.
Komponen elektronik yang dibuat untuk menahan aliran listrik dinamakan Resistor. Suatu Kondensator adalah komponen elektronik yang dibuat untuk dapat mewadahi listrik. Suatu kumparan kalau dialiri listrik bisa menimbulkan medan magnet dan timbulnya medan magnet, komponen elektronik ini disebut Induktor.
Listrik bisa mengalir ke satu arah saja dinamakan arus searah atau DC dan bisa juga alirannya bolakbalik disebut arus bolakbalik atau AC. Jumlah bolakbalik arah setiap detiknya dinamakan Frekuensi. Magnet
Apabila kawat tembaga yang dililitkan pada sebatang besi dialiri listrik, batang besi tersebut akan menjadi magnetis. Tetapi kalau aliran listrik diputus, besi tidak magnetis lagi. Batang besi itu disebut megnet temporer, misalnya terdapat pada reley. Bila setelah listrik diputus, besi masih magnetis, maka batang besi itu disebut magnet permanen.
Solenoid
Arah medan magnet sesuai hukum Corkscrew dari Maxwell, kalau diputar ke kanan menuju ke depan (yang depan itu kutub utara magnet).
Permeability
Permeability relatif bahan untuk inti lilitan adalah:
B = flux density H = gaya magnetik
Gelombang elektromagnet
Dalam perambatannya, gelombang magnet dan listrik selalu bersamasama. Medan magnet selalu tegaklurus dengan medan listrik dan kedua-duanya tegak lurus dengan arah perambatan.
Listrik
Untuk keperluan perhitungan listrik dan untuk pembuatan rumusrumus, digunakan symbol serta satuan-satuan listrik sebagai berikut ini.
SYMBOL DAN SATUAN LISTRIK
NAMA SYMBOL SATUAN SINGKATAN Muatan Listrik q Coulomb Arus I Ampere A Voltage E atau V Volt V Waktu t Detik s
Resistansi R Ohm Kapasitansi C Farad F Induktansi L Henry H Power W atau P Watt W Frekuensi f Hertz Hz
Panj.Gelombang Meter m
Ekspresi Numerik Dalam Elektronika
Agar rumus dan perhitungan menjadi lebih praktis, angkaangka yang besar sekali dan yang kecil sekali diberikan ekspresi ringkas.
GIGA (G) = 1.000.000.000 MEGA (M) = 1.000.000 KILO (k) = 1.000 MILLI (m) = 0.001 MIKRO (μ) = 0.000.001 NANO (n) = 0.000.000.001 PIKO (p) = 0.000.000.000.001
Dalam penulisan, singkatan-singkatan tersebut digunakan sebagai pengganti tanda baca koma, misalnya 1,5K dituliskan 1K5 dan sebagainya.
Hukum Ohm
Besarnya arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor sama dengan perbedaan potensial dibagi dengan resistansinya.
I = arus dalam Ampere E = emf dalam Volt R = resistansi dalam Ohm.
Hukum Kirchoff 1
Jumlah arus menuju suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya.
Hukum Kirchoff 2
Jumlah EMF dan penurunan potensial dalam suatu circuit tertutup sama dengan nol.
Voltage Puncak dan Voltage RootMeanSquare (RMS)
Bila kita mengukur voltage arus bolakbalik, maka yang terukur adalah Voltage Root Mean Square (RMS) yang disebut juga Voltage effektif.
VP = 1.414 Vrms Vrms = 0.707 VP
VP = Voltage puncak Vrms = Voltage rms
Daya Listrik (Power)
Untuk menghitung daya suatu arus listrik digunakan rumus.
P = power dalam Watt : E = EMF dalam Volt ; I = arus dalam Ampere.
Pengertian dB (decibel)
Untuk menyatakan perbandingan dua power, misalnya P1 dan P2 dalam elektronika digunakan decibel.
Untuk menyatakan Gain suatu amplifier / penguat, bila impedansi input dan outputnya sama, digunakan.
atau
Resistansi
Tahanan terhadap mengalirnya arus listrik
Resistor Seri
Resistor yang dihubungkan secara seri, resitansi totalnya membesar.
Resistor Paralel
Resistor yang dihubungkan paralel, resitansi totalnya menjadi lebih kecil.
Kapasitansi
Kemampuan menyimpan muatan listrik dalam suatu dialekrik.
Kapasitor Paralel
Kapasitorr yang dihubungkan paralel, kapasitansi totalnya membesar.
Kapasitor Seri
Kapasiotor yang dihubungkan seri, kapasitansi totalnya menjadi kecil.
Capacitive Reactance
Tahanan arus listrik AC dalam kapasitor disebut reaktansi kapasitif () dalam Ohm
f = frekuensi dalam Hertz ; C = kapasitansi dalam Farad
Induktansi
Kemampuan conductor membangkitkan induksi listrik bila arus AC melewatinya
Induktor Seri
Induktor yang dihubungkan seri, induktansi totalnya menjadi lebih besar.
Induktor Paralel
Induktor yang dihubungkan paralel, induktansi totalnya menjadi lebih kecil.
Inductive Reactance
Tahanan arus listrik AC dalam induktor disebut reaktansi induktif () dalam Ohm
f = frekuensi dalam Hertz ; L = induktansi dalam Henry
Impedansi
Kombinasi resistansi dengan reaktansi disebut Impedansi (Z). Resistansi dan reaktansi tersebut dapat paralel dan dapat juga seri.
Circuit Seri
Circuit Paralel
Efek Piezoelectric
Jenis-jenis kristal tertentu mempunyai sifat dapat membangkitkan muatan listrik bila pada permukaannya diberikan tekanan mekanik dan sebaliknya akan dapat menimbulkan tegangan mekanik bila pada permukaan tersebut diberikan muatan listrik, sifat in disebut efek piezoelectric.
Transformator
Trafo adalah dua kumparan di atas suatu inti. Kumparan input disebut primer (p) dan kumparan output disebut sekunder (s).
I = arus dalam Ampere ; V = voltage dalam Volt ; N = jumlah lilitan.
Circuit Rectifier atau Penyearah
Frequency pada Resonance Circuit
Dalam resonance circuit jumlah capacitive dan inductive reactansinya nol, frekuensi resonansinya adalah:
Faktor Q suatu Resonance Circuit
Faktor Q suatu resonance circuit menggambarkan kualitasnya. Yang berpengaruh besar terhadap faktor Q adalah induktornya.
atau
Dimana . Bila resistansi kawat induktor kecil, maka faktor Q menjadi besar, berarti kualitas resonance circuit makin tinggi. Antena Panjang gelombang radio di udara adalah :
Panjang gelombang radio pada logam (antena) adalah:
= panjang gelombang dalam meter.
f = frekuensi dalam MHz.
Radiation Resistance
Antena yang ideal merupakan resonance circuit, hanya mempunyai resistansi murni yang disebut Radiation Resistance. Misalnya radiation resistance suatu antena diketahui 50 OHM, sedangkan arus antena sebesar 1 Ampere, maka didapatkan Power pancaran antena adalah:
Amplifier
Berbagai circuit dasar amplifier transistor adalah common base, common emitor dan common colector, sebagai berikut ini.
Oscilator
Suatu bagian penting pada pesawat radio adalah osilator. Osilator dapat dibuat dengan kristal atau dengan LC circuit, ada dua jenis osilator LC yang terkenal, yaitu,
Osilator Hartley
Oscilator Colpitts
Circuit Dasar Filter
Beberapa circuit dasar lowpass, high pass dan bandpass filter terlihat pada gambar berikut ini.
Low Pass Filter
High Pass Filter
Band Pass Filter
Kelas RF Amplifier
Kelas A : Output linear satu gelombang penuh.
Kelas AB : Output setengah gelombang lebih Kelas B : Output setengah gelombang Kelas C : Output kurang dari 1/2 gelombang, efisiensi sampai 80%.
Kelas A biasanya digunakan untuk signal kecil atau power RF amplifier single ended, sedangkan kelas B dab AB digunakan pada RF amplifier pushpull. Kelas C lebih banyak digunakan di pemancar frekuensi tinggi terutama jika digunakan modulasi FM.