Difference between revisions of "Ueransim: Konfigurasi"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
 
(3 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 1: Line 1:
 
Sumber: https://github.com/aligungr/UERANSIM/wiki/Configuration
 
Sumber: https://github.com/aligungr/UERANSIM/wiki/Configuration
  
==Overview==
 
  
Configuration is the most important part, and almost all of the problems are caused by an incorrect configuration (either UERANSIM or core network side).
+
Konfigurasi adalah bagian terpenting, dan hampir semua masalah disebabkan oleh konfigurasi yang salah (baik UERANSIM atau sisi core network).
  
nr-ue accepts a UE configuration file as a parameter, and nr-gnb accepts a gNB configuration file as a parameter. The syntax is the following:
+
nr-ue menerima file konfigurasi UE sebagai parameter, dan nr-gnb menerima file konfigurasi gNB sebagai parameter. Sintaksnya adalah sebagai berikut:
  
 
  nr-ue -c myconfig1.yaml
 
  nr-ue -c myconfig1.yaml
 
  nr-gnb -c myconfig2.yaml
 
  nr-gnb -c myconfig2.yaml
  
We also provide some example configuration files located at config folder. You can either edit them, or write your own files. But do not try to use example configurations as is without setting parameters for your own environment.
+
UERANSIM menyediakan beberapa contoh file konfigurasi yang terletak di folder config. Kita dapat mengeditnya, atau menulis file kita sendiri. Tapi jangan mencoba menggunakan konfigurasi contoh apa adanya tanpa mengatur parameter untuk lingkungan kita sendiri.
  
An example command line for using sample configurations:
+
Contoh baris perintah untuk menggunakan konfigurasi sampel:
  
 
  cd ~/UERANSIM/build
 
  cd ~/UERANSIM/build
Line 22: Line 21:
 
  ./nr-ue -c ../config/free5gc-ue.yaml
 
  ./nr-ue -c ../config/free5gc-ue.yaml
  
==UE Configuration==
+
==Konfigurasi UE==
  
* supi: IMSI number of the UE must be written in this field. Note that we only support IMSI as a SUPI, i.e NAI is not supported. This field is mandatory except for emergency registration.
+
* '''supi:''' Nomor IMSI UE harus ditulis di kolom ini. Perhatikan bahwa UERANSIM hanya mendukung IMSI sebagai SUPI, artinya NAI tidak didukung. Kolom ini wajib diisi kecuali untuk pendaftaran darurat.
* mcc: Mobile Country Code value of HPLMN (Home PLMN). This value must be consistent with SUPI.
+
* '''mcc:''' Nilai Mobile Country Code dari HPLMN (Home PLMN). Nilai ini harus konsisten dengan SUPI.
* mnc: Mobile Network Code value of HPLMN (Home PLMN). This value must be consistent with SUPI. MNC value can be either 2 digits or 3 digits. Note that 2-digit values are semantically different from 3-digit values. e.g 25 is different from 025. More details can be found on TS 23.501
+
* '''mnc:''' Nilai Mobile Network Code HPLMN (Home PLMN). Nilai ini harus konsisten dengan SUPI. Nilai MNC dapat berupa 2 digit atau 3 digit. Perhatikan bahwa nilai 2 digit secara semantik berbeda dari nilai 3 digit. misalnya 25 berbeda dengan 025. Lebih jelasnya dapat dilihat di TS 23.501
* key: This is the permanent subscription key assigned for this specific UE.
+
* '''key:''' Ini adalah kunci langganan permanen yang ditetapkan untuk UE spesifik.
* op: Operator code value (in either OP or OPC) must be written here. You should set opType as OP if you write an OP value here, and you should set opType as OPC if you write an OPC value here. You can either use OP or OPC keys.
+
* '''op:''' Nilai Operator code (dalam OP atau OPC) harus ditulis di sini. Kita harus menetapkan opType sebagai OP jika kita menulis nilai OP di sini, dan kita harus menetapkan opType sebagai OPC jika kita menulis nilai OPC di sini. Kita dapat menggunakan kunci OP atau OPC.
* amf: Authentication Management Field (AMF) must be written here. Note that this is a different thing from core network function AMF (Access and Mobility Management Function)
+
* '''amf:''' Authentication Management Field (AMF) harus ditulis disini. Perhatikan bahwa ini adalah hal yang berbeda dari fungsi core network AMF (Access and Mobility Management Function)
* imei: IMEI number of the device. IMEI is used if no SUPI provided and for emergency registration etc. This value is generally not used.
+
* '''imei:''' Nomor IMEI perangkat. IMEI digunakan jika tidak ada SUPI yang disediakan dan untuk pendaftaran darurat dll. Nilai ini umumnya tidak digunakan.
* imeiSv: IMEISV number of the device. IMEISV is used if no SUPI and IMEI provided and for emergency registration etc. This value is generally not used.
+
* '''imeiSv:''' Nomor IMEISV perangkat. IMEISV digunakan jika tidak ada SUPI dan IMEI yang disediakan dan untuk pendaftaran darurat dll. Nilai ini umumnya tidak digunakan.
* gnbSearchList: This is the list of IP addresses of gNB for radio link simulation. You can write multiple IP addresses for multiple gNBs. UE will try to pick some gNB from this list. The IP address must match with linkIp parameter in the gNB config file. Otherwise UE cannot connect to the gNB. By default we wrote 127.0.0.1 in the sample configuration files, but change this and linkIp parameter according to your environment if you use UE and gNB in different machines.
+
* '''gnbSearchList:''' Ini adalah daftar alamat IP gNB untuk simulasi tautan radio. Kita dapat menulis beberapa alamat IP untuk beberapa gNB. UE akan mencoba mengambil beberapa gNB dari daftar ini. Alamat IP harus cocok dengan parameter linkIp di file konfigurasi gNB. Jika tidak, UE tidak dapat terhubung ke gNB. Secara default kami menulis 127.0.0.1 di file konfigurasi sampel, kita harus ubah parameter ini dan linkIp sesuai dengan lingkungan kita jika kita menggunakan UE dan gNB di mesin yang berbeda.
* uacAic: Unified Access Control (UAC), Access Identities Configuration (AIC) shall be configured in this field. mps stands for Multimedia Priority Service and mcs stands for Mission Critical Service. See TS 31.102 for UAC AI configurations.
+
* '''uacAic:''' Unified Access Control (UAC), Access Identities Configuration (AIC) harus dikonfigurasi di bidang ini. mps adalah singkatan dari Multimedia Priority Service dan mcs adalah singkatan dari Mission Critical Service. Lihat TS 31.102 untuk konfigurasi UAC AI.
* uacAcc: Unified Access Control (UAC), Access Control Class (ACC) shall be configured in this field. normalClass takes the value in range [0, 9], and the classes from 11 to 15 are for high priority access. See TS 31.102 for UAC ACC configurations.
+
* '''uacAcc:''' Unified Access Control (UAC), Access Control Class (ACC) harus dikonfigurasi di kolom ini. normalClass mengambil nilai dalam rentang [0, 9], dan kelas dari 11 hingga 15 adalah untuk high priority access. Lihat TS 31.102 untuk konfigurasi UAC ACC.
* sessions: This is the list of initial PDU sessions. These sessions are automatically established after the UE successfully registers to the 5G core network. You can add multiple PDU sessions to this list. (No more than 15). If you don't want an initial PDU session, you can completely delete the sessions parameter. Sessions has type, apn and slice parameters. Only IPv4 is supported for now as a PDU session type. apn field is optional and specifies the Access Point Name. slice parameter is optional and specifies the S-NSSAI for this specific PDU session. Also sd parameter is optional as well, but sst is always required if the slice parameter is included. You can delete optional parameters or set null to the relevant fields.
+
* '''sesi:''' Ini adalah daftar sesi PDU awal. Sesi ini dibuat secara otomatis setelah UE berhasil mendaftar ke core network 5G. Kita dapat menambahkan beberapa sesi PDU ke daftar ini. (Tidak lebih dari 15). Jika kita tidak menginginkan sesi PDU awal, kita dapat sepenuhnya menghapus parameter sesi. Sesi memiliki parameter type, apn, dan slice. Hanya IPv4 yang didukung untuk saat ini sebagai jenis sesi PDU. field apn adalah opsional dan menentukan Access Point Name. parameter slice bersifat opsional dan menentukan S-NSSAI untuk sesi PDU khusus ini. Parameter sd juga opsional, tetapi sst selalu diperlukan jika parameter slice disertakan. Kita dapat menghapus parameter opsional atau menetapkan nol ke bidang yang relevan.
* configured-nssai: Configured NSSAI for this UE by HPLMN (Home PLMN). Content of the NSSAI is already explained above.
+
* '''configured-nssai:''' NSSAI dikonfigurasi untuk UE ini oleh HPLMN (Home PLMN). Isi NSSAI sudah dijelaskan di atas.
* default-nssai: Default Configured NSSAI for this UE device. Content of the NSSAI is already explained above.
+
* '''default-nssai:''' NSSAI yang Dikonfigurasi Default untuk perangkat UE ini. Isi NSSAI sudah dijelaskan di atas.
* integrity/ciphering: Here you can set supported integrity and ciphering algorithm for this specific UE. Normally UERANSIM supports all of the algorithms but you can disable some of them manually by this configuration.
+
* '''integrity/ciphering:''' Di sini kita dapat mengatur algoritma integritas dan ciphering yang didukung untuk UE spesifik. Biasanya UERANSIM mendukung semua algoritme tetapi kita dapat menonaktifkan beberapa di antaranya secara manual dengan konfigurasi ini.
* integrityMaxRate: This fields specifies the integrity protection maximum data rate for user plane for this UE. Possible values are 64kbps and full as specified by TS 24.501.
+
* '''integrityMaxRate:''' Bidang ini menentukan laju integrity protection maximum data rate untuk user plane puntuk UE ini. Nilai yang mungkin adalah 64kbps dan penuh seperti yang ditentukan oleh TS 24.501.
  
==gNB Configuration==
 
  
* mcc/mnc: This fields are already explained above.
+
 
* nci: This field specifies the NR Cell Identity. Also idLength specifies the bit length of the gNB ID which is a part of this NR Cell Identity. More on TS 38.413
+
==Konfigurasi gNB==
* tac: Tracking Area Code (TAC) value for this cell.
+
 
* linkIp: Local IP for radio link simulation for this gNB. UE should connect to this IP address for radio simulation. The IP address must match with gnbSearchList parameter in the UE config file. Otherwise UE cannot connect to the gNB. By default we wrote 127.0.0.1 in the sample configuration files, but change this and gnbSearchList parameter according to your environment if you use UE and gNB in different machines.
+
* '''mcc/mnc:''' Field ini sudah dijelaskan di atas.
* ngapIp: Local IP for N2 interface for this gNB. AMF will send SCTP packets to this IP address, therefore set this IP precisely. Otherwise AMF cannot connect to the gNB and SCTP timeout error occurs. By default we wrote 127.0.0.1 in the sample configuration files, but change this according to your environment if you use gNB and AMF in different machines. (Also our suggestion is always using UERANSIM and core network in different machines.)
+
* '''nci:''' Bidang ini menentukan Identitas Sel NR. Juga idLength menentukan panjang bit ID gNB yang merupakan bagian dari Identitas Sel NR ini. Lebih lanjut ada di TS 38.413
* gtpIp: Local IP for N3 interface for this gNB. UPF will send GTP packets to this IP address, therefore set this IP precisely. Otherwise UPF cannot send datagrams to the gNB and data plane functions cannot work. By default we wrote 127.0.0.1 in the sample configuration files, but change this according to your environment if you use gNB and UPF in different machines. (Also our suggestion is always using UERANSIM and core network in different machines.)
+
* '''tac:''' Nilai Tracking Area Code (TAC) untuk sel ini.
* gtpAdvertiseIp: If you want to separate GTP listening address and external access address, you can set this value to override Downlink User-Plane Transport Layer Address which is advertised to UPF. This field is optional and not required for most of the people. It is especially useful in case of a NAT between gNB and UPF. We didn't include this field in the sample config files.
+
* '''linkIp:''' IP lokal untuk simulasi link radio untuk gNB ini. UE harus terhubung ke alamat IP ini untuk simulasi radio. Alamat IP harus cocok dengan parameter gnbSearchList di file konfigurasi UE. Jika tidak, UE tidak dapat terhubung ke gNB. Secara default UERANSIM menulis 127.0.0.1 di file konfigurasi sampel, tetapi ubah parameter ini dan gmbSearchList sesuai dengan lingkungan kita jika kita menggunakan UE dan gNB di mesin yang berbeda.
* amfConfigs: List of AMF IP address and port information for N2 (NGAP) interface. This is the other endpoint of what you set in ngapIp address. This time you should set this value as AMF's IP address. By default we wrote 127.0.0.X in the sample configuration files, but change this according to your environment if you use gNB and AMF in different machines. This value is normally a list, but currently only first specified AMF is used. More complex AMF selection mechanism will be implemented in the future.
+
* '''ngapIp:''' IP Lokal untuk interface N2 untuk gNB ini. AMF akan mengirimkan paket SCTP ke alamat IP ini, oleh karena itu atur IP ini dengan tepat. Jika tidak, AMF tidak dapat terhubung ke gNB dan terjadi kesalahan batas waktu SCTP. Secara default EURANSIM menulis 127.0.0.1 di file konfigurasi sampel, tetapi ubah ini sesuai dengan lingkungan kita jika kita menggunakan gNB dan AMF di mesin yang berbeda. (Juga disarankan agar selalu menggunakan UERANSIM dan core network di mesin yang berbeda.)
* slices: This field is explained in the UE configurations. And it is the supported list of slices by the gNB.
+
* '''gtpIp:''' IP lokal untuk interface N3 untuk gNB ini. UPF akan mengirimkan paket GTP ke alamat IP ini, oleh karena itu atur IP ini dengan tepat. Jika tidak, UPF tidak dapat mengirim datagram ke gNB dan fungsi data plane tidak dapat berfungsi. Secara default EURANSIM menulis 127.0.0.1 di file konfigurasi sampel, tetapi ubah ini sesuai dengan lingkungan kita jika kita menggunakan gNB dan UPF di mesin yang berbeda. (Juga saran kami selalu menggunakan UERANSIM dan jaringan inti di mesin yang berbeda.)
* ignoreStreamIds: Some core networks may not handle SCTP stream numbers properly. Set this field to true if you want to ignore such errors.
+
* '''gtpAdvertiseIp:''' Jika kita ingin memisahkan alamat mendengarkan GTP dan alamat akses eksternal, kita dapat menset nilai ini untuk mengganti Downlink User-Plane Transport Layer Address yang di advertise ke UPF. Field ini opsional dan tidak wajib untuk sebagian besar orang. Ini sangat berguna jika terjadi NAT antara gNB dan UPF. Kami tidak menyertakan kolom ini dalam contoh file konfigurasi.
 +
* '''amfConfigs:''' Daftar alamat IP AMF dan informasi port untuk interface N2 (NGAP). Ini adalah titik akhir lain dari apa yang kita atur di alamat ngapIp. Kali ini kita harus menetapkan nilai ini sebagai alamat IP AMF. Secara default EURANSIM menulis 127.0.0.X di contoh file konfigurasi, tetapi kita perlu mengubah ini sesuai dengan lingkungan kita jika kita menggunakan gNB dan AMF di mesin yang berbeda. Nilai ini biasanya berupa daftar, tetapi saat ini hanya AMF yang ditentukan pertama yang digunakan. Mekanisme seleksi AMF yang lebih kompleks akan diterapkan di masa mendatang.
 +
* '''slices:''' Field ini dijelaskan dalam konfigurasi UE. Dan itu adalah daftar slice yang didukung oleh gNB.
 +
* '''ignoreStreamIds:''' Beberapa core network mungkin tidak menangani nomor aliran SCTP dengan benar. Set field ini ke true jika kita ingin mengabaikan kesalahan tersebut.
  
 
==Environment==
 
==Environment==
* Make sure that all of the nodes in your setup (UE, gNB, and core network) can connect to each other over the network, and some firewall rule does not block the 5G traffic between nodes.
 
* SCTP protocol with default port number 38412 is used between gNB and AMF. GTP protocol with assigned port number 2152 is used between gNB and UPF. RLS protocol with assigned port number 4997 is used between gNB and UE.
 
 
  
 +
* Pastikan semua node dalam pengaturan kita (UE, gNB, dan core network) dapat terhubung satu sama lain melalui jaringan, dan beberapa aturan firewall tidak memblokir lalu lintas 5G antar node.
 +
* Protokol SCTP dengan nomor port default 38412 digunakan antara gNB dan AMF. Protokol GTP dengan nomor port yang ditetapkan 2152 digunakan antara gNB dan UPF. Protokol RLS dengan nomor port yang ditetapkan 4997 digunakan antara gNB dan UE.
  
 
==Referensi==
 
==Referensi==

Latest revision as of 11:06, 21 December 2022

Sumber: https://github.com/aligungr/UERANSIM/wiki/Configuration


Konfigurasi adalah bagian terpenting, dan hampir semua masalah disebabkan oleh konfigurasi yang salah (baik UERANSIM atau sisi core network).

nr-ue menerima file konfigurasi UE sebagai parameter, dan nr-gnb menerima file konfigurasi gNB sebagai parameter. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

nr-ue -c myconfig1.yaml
nr-gnb -c myconfig2.yaml

UERANSIM menyediakan beberapa contoh file konfigurasi yang terletak di folder config. Kita dapat mengeditnya, atau menulis file kita sendiri. Tapi jangan mencoba menggunakan konfigurasi contoh apa adanya tanpa mengatur parameter untuk lingkungan kita sendiri.

Contoh baris perintah untuk menggunakan konfigurasi sampel:

cd ~/UERANSIM/build
./nr-gnb -c ../config/open5gs-gnb.yaml
./nr-ue -c ../config/open5gs-ue.yaml
./nr-gnb -c ../config/free5gc-gnb.yaml
./nr-ue -c ../config/free5gc-ue.yaml

Konfigurasi UE

  • supi: Nomor IMSI UE harus ditulis di kolom ini. Perhatikan bahwa UERANSIM hanya mendukung IMSI sebagai SUPI, artinya NAI tidak didukung. Kolom ini wajib diisi kecuali untuk pendaftaran darurat.
  • mcc: Nilai Mobile Country Code dari HPLMN (Home PLMN). Nilai ini harus konsisten dengan SUPI.
  • mnc: Nilai Mobile Network Code HPLMN (Home PLMN). Nilai ini harus konsisten dengan SUPI. Nilai MNC dapat berupa 2 digit atau 3 digit. Perhatikan bahwa nilai 2 digit secara semantik berbeda dari nilai 3 digit. misalnya 25 berbeda dengan 025. Lebih jelasnya dapat dilihat di TS 23.501
  • key: Ini adalah kunci langganan permanen yang ditetapkan untuk UE spesifik.
  • op: Nilai Operator code (dalam OP atau OPC) harus ditulis di sini. Kita harus menetapkan opType sebagai OP jika kita menulis nilai OP di sini, dan kita harus menetapkan opType sebagai OPC jika kita menulis nilai OPC di sini. Kita dapat menggunakan kunci OP atau OPC.
  • amf: Authentication Management Field (AMF) harus ditulis disini. Perhatikan bahwa ini adalah hal yang berbeda dari fungsi core network AMF (Access and Mobility Management Function)
  • imei: Nomor IMEI perangkat. IMEI digunakan jika tidak ada SUPI yang disediakan dan untuk pendaftaran darurat dll. Nilai ini umumnya tidak digunakan.
  • imeiSv: Nomor IMEISV perangkat. IMEISV digunakan jika tidak ada SUPI dan IMEI yang disediakan dan untuk pendaftaran darurat dll. Nilai ini umumnya tidak digunakan.
  • gnbSearchList: Ini adalah daftar alamat IP gNB untuk simulasi tautan radio. Kita dapat menulis beberapa alamat IP untuk beberapa gNB. UE akan mencoba mengambil beberapa gNB dari daftar ini. Alamat IP harus cocok dengan parameter linkIp di file konfigurasi gNB. Jika tidak, UE tidak dapat terhubung ke gNB. Secara default kami menulis 127.0.0.1 di file konfigurasi sampel, kita harus ubah parameter ini dan linkIp sesuai dengan lingkungan kita jika kita menggunakan UE dan gNB di mesin yang berbeda.
  • uacAic: Unified Access Control (UAC), Access Identities Configuration (AIC) harus dikonfigurasi di bidang ini. mps adalah singkatan dari Multimedia Priority Service dan mcs adalah singkatan dari Mission Critical Service. Lihat TS 31.102 untuk konfigurasi UAC AI.
  • uacAcc: Unified Access Control (UAC), Access Control Class (ACC) harus dikonfigurasi di kolom ini. normalClass mengambil nilai dalam rentang [0, 9], dan kelas dari 11 hingga 15 adalah untuk high priority access. Lihat TS 31.102 untuk konfigurasi UAC ACC.
  • sesi: Ini adalah daftar sesi PDU awal. Sesi ini dibuat secara otomatis setelah UE berhasil mendaftar ke core network 5G. Kita dapat menambahkan beberapa sesi PDU ke daftar ini. (Tidak lebih dari 15). Jika kita tidak menginginkan sesi PDU awal, kita dapat sepenuhnya menghapus parameter sesi. Sesi memiliki parameter type, apn, dan slice. Hanya IPv4 yang didukung untuk saat ini sebagai jenis sesi PDU. field apn adalah opsional dan menentukan Access Point Name. parameter slice bersifat opsional dan menentukan S-NSSAI untuk sesi PDU khusus ini. Parameter sd juga opsional, tetapi sst selalu diperlukan jika parameter slice disertakan. Kita dapat menghapus parameter opsional atau menetapkan nol ke bidang yang relevan.
  • configured-nssai: NSSAI dikonfigurasi untuk UE ini oleh HPLMN (Home PLMN). Isi NSSAI sudah dijelaskan di atas.
  • default-nssai: NSSAI yang Dikonfigurasi Default untuk perangkat UE ini. Isi NSSAI sudah dijelaskan di atas.
  • integrity/ciphering: Di sini kita dapat mengatur algoritma integritas dan ciphering yang didukung untuk UE spesifik. Biasanya UERANSIM mendukung semua algoritme tetapi kita dapat menonaktifkan beberapa di antaranya secara manual dengan konfigurasi ini.
  • integrityMaxRate: Bidang ini menentukan laju integrity protection maximum data rate untuk user plane puntuk UE ini. Nilai yang mungkin adalah 64kbps dan penuh seperti yang ditentukan oleh TS 24.501.


Konfigurasi gNB

  • mcc/mnc: Field ini sudah dijelaskan di atas.
  • nci: Bidang ini menentukan Identitas Sel NR. Juga idLength menentukan panjang bit ID gNB yang merupakan bagian dari Identitas Sel NR ini. Lebih lanjut ada di TS 38.413
  • tac: Nilai Tracking Area Code (TAC) untuk sel ini.
  • linkIp: IP lokal untuk simulasi link radio untuk gNB ini. UE harus terhubung ke alamat IP ini untuk simulasi radio. Alamat IP harus cocok dengan parameter gnbSearchList di file konfigurasi UE. Jika tidak, UE tidak dapat terhubung ke gNB. Secara default UERANSIM menulis 127.0.0.1 di file konfigurasi sampel, tetapi ubah parameter ini dan gmbSearchList sesuai dengan lingkungan kita jika kita menggunakan UE dan gNB di mesin yang berbeda.
  • ngapIp: IP Lokal untuk interface N2 untuk gNB ini. AMF akan mengirimkan paket SCTP ke alamat IP ini, oleh karena itu atur IP ini dengan tepat. Jika tidak, AMF tidak dapat terhubung ke gNB dan terjadi kesalahan batas waktu SCTP. Secara default EURANSIM menulis 127.0.0.1 di file konfigurasi sampel, tetapi ubah ini sesuai dengan lingkungan kita jika kita menggunakan gNB dan AMF di mesin yang berbeda. (Juga disarankan agar selalu menggunakan UERANSIM dan core network di mesin yang berbeda.)
  • gtpIp: IP lokal untuk interface N3 untuk gNB ini. UPF akan mengirimkan paket GTP ke alamat IP ini, oleh karena itu atur IP ini dengan tepat. Jika tidak, UPF tidak dapat mengirim datagram ke gNB dan fungsi data plane tidak dapat berfungsi. Secara default EURANSIM menulis 127.0.0.1 di file konfigurasi sampel, tetapi ubah ini sesuai dengan lingkungan kita jika kita menggunakan gNB dan UPF di mesin yang berbeda. (Juga saran kami selalu menggunakan UERANSIM dan jaringan inti di mesin yang berbeda.)
  • gtpAdvertiseIp: Jika kita ingin memisahkan alamat mendengarkan GTP dan alamat akses eksternal, kita dapat menset nilai ini untuk mengganti Downlink User-Plane Transport Layer Address yang di advertise ke UPF. Field ini opsional dan tidak wajib untuk sebagian besar orang. Ini sangat berguna jika terjadi NAT antara gNB dan UPF. Kami tidak menyertakan kolom ini dalam contoh file konfigurasi.
  • amfConfigs: Daftar alamat IP AMF dan informasi port untuk interface N2 (NGAP). Ini adalah titik akhir lain dari apa yang kita atur di alamat ngapIp. Kali ini kita harus menetapkan nilai ini sebagai alamat IP AMF. Secara default EURANSIM menulis 127.0.0.X di contoh file konfigurasi, tetapi kita perlu mengubah ini sesuai dengan lingkungan kita jika kita menggunakan gNB dan AMF di mesin yang berbeda. Nilai ini biasanya berupa daftar, tetapi saat ini hanya AMF yang ditentukan pertama yang digunakan. Mekanisme seleksi AMF yang lebih kompleks akan diterapkan di masa mendatang.
  • slices: Field ini dijelaskan dalam konfigurasi UE. Dan itu adalah daftar slice yang didukung oleh gNB.
  • ignoreStreamIds: Beberapa core network mungkin tidak menangani nomor aliran SCTP dengan benar. Set field ini ke true jika kita ingin mengabaikan kesalahan tersebut.

Environment

  • Pastikan semua node dalam pengaturan kita (UE, gNB, dan core network) dapat terhubung satu sama lain melalui jaringan, dan beberapa aturan firewall tidak memblokir lalu lintas 5G antar node.
  • Protokol SCTP dengan nomor port default 38412 digunakan antara gNB dan AMF. Protokol GTP dengan nomor port yang ditetapkan 2152 digunakan antara gNB dan UPF. Protokol RLS dengan nomor port yang ditetapkan 4997 digunakan antara gNB dan UE.

Referensi

Pranala Menarik