Difference between revisions of "Dua Billion Untuk Pak Onno"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
 
(One intermediate revision by the same user not shown)
Line 1: Line 1:
Tanggal: 4 Oktober 2010
+
Tanggal: 4 Oktober 2010
 
  Posisi: Tenggarong, Kaltim
 
  Posisi: Tenggarong, Kaltim
  
Line 8: Line 8:
 
untuk menampung oleh-oleh tersebut.
 
untuk menampung oleh-oleh tersebut.
  
 +
[[Image:Pak Onno 2TB.JPG|right|200px|thumb|Pak Onno, Laptop dan Harddisk 2TB]]
 
Malam di hotel, ternyata harddisk tersebut pakai catu daya yang colokannya standar amerika.
 
Malam di hotel, ternyata harddisk tersebut pakai catu daya yang colokannya standar amerika.
 
Room service sudah ditelpon, tak ada yang punya.
 
Room service sudah ditelpon, tak ada yang punya.
Line 23: Line 24:
 
namanya juga sebentar lagi harus manggung.
 
namanya juga sebentar lagi harus manggung.
  
[[Image:Pak Onno 2TB.JPG|right|200px|thumb|Pak Onno, Laptop dan Harddisk 2TB]]
 
 
Ternyata, sampai jam 4 sore, ketika rombongan sudah harus pulang, kembali ke Balikpapan,
 
Ternyata, sampai jam 4 sore, ketika rombongan sudah harus pulang, kembali ke Balikpapan,
 
proses formatting masih 40% !
 
proses formatting masih 40% !
Line 34: Line 34:
 
* [[Beberapa kisah penggunaan Open Source Software]]
 
* [[Beberapa kisah penggunaan Open Source Software]]
  
[[Category:Kisah Open Source]]
+
[[Category: Linux]]

Latest revision as of 05:02, 10 October 2010

Tanggal: 4 Oktober 2010

Posisi: Tenggarong, Kaltim


Pak Onno tengah diundang sebagai pakar open source oleh pemda Tenggarong. Seperti biasa, beliau bawa oleh-oleh perangat lunak banyak sekali, namun masih di laptop. Oleh karena itu, panitia memberi harddisk external dua billon byte (dua terra byte) untuk menampung oleh-oleh tersebut.

Pak Onno, Laptop dan Harddisk 2TB

Malam di hotel, ternyata harddisk tersebut pakai catu daya yang colokannya standar amerika. Room service sudah ditelpon, tak ada yang punya. Pagi hari, barulah Pak Onno mendapat pinjaman dari Dwi Haryanto, yang kebetulan pakai laptop HP asli built-in USA, jadi ada konverternya. Segera setalah sampai di gedung seminar, Pak Onno mencolokkan harddisk nya ke laptop. Eh, ternyata si harddisk belum diformat. maka Pak Onno pun meluncurkan terminal, dan ala hacker memanggil

# sudo mkfs.ntfs /dev/sda2

Mengapa ntfs, itu karena Pak Onno menghormati yang punya harddisk, siap tahu masih harus dibuka di Windows. Mengapa tidak dipartisi dulu, atau pakai option --quick, itu karena pak Onno sedang buru-buru. namanya juga sebentar lagi harus manggung.

Ternyata, sampai jam 4 sore, ketika rombongan sudah harus pulang, kembali ke Balikpapan, proses formatting masih 40% !

Maka dengan terpaksa, Pak Onno meninggalkan laptopnya tersayang di Tenggarong. Lihat ekspresinya :D :D :D

Pranala Menarik