Difference between revisions of "Samaun Samadikun Yang Saya Kenal"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
(One intermediate revision by the same user not shown) | |||
Line 32: | Line 32: | ||
pertama kali waktu kuliah elektronika II atau III gitu iya di ruang kelas ketemu-nya | pertama kali waktu kuliah elektronika II atau III gitu iya di ruang kelas ketemu-nya | ||
− | hmmm mungkin kesan yang | + | hmmm mungkin kesan yang ada di saya pertama kali ketemu pak [[Samaun]] saya ingatnya murah senyum, low profile sekali & padahal waktu itu saya merasa bahwa Pak [[Samaun]] ini adalah orang senior bukan kemarin sore .. tapi beda sekali dengan dosen-dosen senior lainnya .. |
belakangan waktu pak [[Samaun]] sakit kemarin saya baru mulai searching biografi Pak [[Samaun]] yang membuat saya terkagum-kagum mengetahui sedemikian banyak jabatan & penghargaan yang beliau terima ... tapi itu tidak di ditampakan sama sekali waktu beliau mengajar .. | belakangan waktu pak [[Samaun]] sakit kemarin saya baru mulai searching biografi Pak [[Samaun]] yang membuat saya terkagum-kagum mengetahui sedemikian banyak jabatan & penghargaan yang beliau terima ... tapi itu tidak di ditampakan sama sekali waktu beliau mengajar .. | ||
Line 439: | Line 439: | ||
- Onno | - Onno | ||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Pranala Menarik== | ||
+ | |||
+ | * [[Onno W. Purbo]] | ||
+ | |||
+ | [[Category: Onno W. Purbo]] |
Latest revision as of 10:29, 18 May 2010
Sumber: Onno W. Purbo
From onno@indo.net.id Thu Apr 5 06:38:21 2007 +0700 Date: Thu, 5 Apr 2007 06:38:20 +0700 (WIT) From: "Onno W. Purbo" <onno@indo.net.id> To: Zaki Akhmad <za@students.ee.itb.ac.id> Subject: Re: [Pengingat] Wawancara Penulisan Buku Biografi Pak Samaun
> ---- > 11:40,Apr 4 > Zaki Akhmad > > Pak Onno, assalamualaikum. > > Saya Zaki, dulu pernah kuliah di Elektro ITB. Pak Onno, saya berencana > menulis buku biografi Pak Samaun. Dan saya pikir Pak Onno termasuk salah satu > orang yang mengenal beliau cukup baik dan dekat, hingga dapat menjadi > narasumber sebagai bahan penulisan. > > Semoga Pak Onno dapat meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan > di bawah ini: > > *) Bagaimana pertemuan Pak Onno dengan Pak Samaun pertama kali? Apakah di > dalam kelas kuliah? Bagaimana kesan pertama bertemu dengan Pak Samaun?
pertama kali waktu kuliah elektronika II atau III gitu iya di ruang kelas ketemu-nya
hmmm mungkin kesan yang ada di saya pertama kali ketemu pak Samaun saya ingatnya murah senyum, low profile sekali & padahal waktu itu saya merasa bahwa Pak Samaun ini adalah orang senior bukan kemarin sore .. tapi beda sekali dengan dosen-dosen senior lainnya ..
belakangan waktu pak Samaun sakit kemarin saya baru mulai searching biografi Pak Samaun yang membuat saya terkagum-kagum mengetahui sedemikian banyak jabatan & penghargaan yang beliau terima ... tapi itu tidak di ditampakan sama sekali waktu beliau mengajar ..
> *) Bagaimana Pak Samaun mengajar di kelas? Adakah sesuatu yang khas/unik? Apa > nama mata kuliah yang diajarkan Pak Samaun?
saya banyak mendapat kuliah ttg elektronik dari Pak Samaun ..
cara mengajarnya termasuk enak untuk di ikuti sangat sarat logika-logika sederhana, runtut, berutut dan sangat mudah untuk di ikuti ..
> *) Bisakah Pak Onno ceritakan pengalaman Pak Onno selama menjadi mahasiswa > bimbingan Pak Samaun?
waktu itu saya sebenernya yang bandel sekali .. justru waktu itu saya yang nanya ke pak Samaun apakah Pak Samaun bersedia membimbing saya tugas akhir dengan tema yang saya ajukan .. waktu itu ada 2 kerjaan sekaligus yaitu bikin peralatan Serial 8 port di PC + software simulasi rangkaian elektronika .. 2 sekaligus saya kerjakan dalam 1 tugas akhir
walaupun di tantang demikian pak Samaun dengan sabar membimbing saya .. tapi akhirnya hampir semua dosen di Lab Elka yang membimbing saya heheheh... Pak Soegi, Pak Adang, Pak Sarwono, Bu Ilse, Bu Oni semua praktis menjadi dosen pembimbing saya yang selalu memacu saya untuk cepat menyelesaikan tugas akhir
Pak Samaun lebih suka saya mengerjakan hardware daripada hanya software .. Pak Samaun lebih suka pada orang-orang yang tangannya kotor makanya saya juga mengerjakan hardware tapi hobby saya ngutak ngatik komputer membuat saya mengembangkan juga software
beliau sangat menekankan profesionalitas dalam bekerja ngomongnya barangkali tidak banyak tapi cukup membuat murid bimbingannya ini kerja keras :)) ..
> *) Siapakah dulu yang menawarkan beasiswa dari ke PAUME ke Pak Onno? Apakah > Pak Samaun? Jika ya, dapatkah Pak Onno bercerita lebih detail disini? > Termasuk alasan Pak Onno menekuni bidang mikroelektronika.
Pada saat saya akhir, hampir selesai tugas akhir saya pak Samaun & para dosen senior di Lab. Elektronika sibuk mempersiapkan pembentukan PAUME ..
selesaikan tugas akhir saya melamar menjadi dosen di Lab. Elektronika setelah melalui proses wawancara dll dll .. masukanlah saya menjadi dosen di Lab. Elektronika kebetulan bersamaan dengan mulainya program PAUME
jadi serba kebetulan salah satu program PAUME adalah membuat bibit baru yang di sekolahkan keluar negeri masuklah saya menjadi salah satu yang di berangkatkan ke luar negeri
alasan saya mendalami elektronika sebetulnya sederhana dulu sejak saya SMA, saya biasa ngutak ngatik radio sebagai amatir radio .. jadi waktu pemilihan jurusan saya pikir ngapain masuk ke jurusan telekomunikasi karena toh saya sudah khatam .. waktu itu tahun 1983-an komputer baru mulai di Indonesia jurusan yang memungkinkan kita banyak belajar hardware komputer adalah jurusan elektronika ini ..
bidang elektronika, khususnya microelektronika atau divais & proses pembuatan IC saya lebih banyak di arahkan oleh Pak Adang Suwandi sebetulnya karena memang tidak ada orang yang mau masuk ke bidang tersebut .. mulailah saya memfokuskan ke bidang tersebut S2 saya di semiconductor laser S3 saya di pembuatan IC untuk satelit kelihatan dari topiknya sebetulnya saya campuran antara dunia elektronika, microelectronika dan telekomunikasi heheh .. karena hobby saya memang telekomunikasi :)) ..
> *) Apakah Pak Samaun termasuk figur yang membuat Pak Onno menekuni bidang > mikroelektronika (minimal sewaktu Pak Onno memutuskan untuk kuliah di > Kanada)? Jika ya, menurut Pak Onno bagaimana Pak Samaun dapat turut > mempengaruhi jalan hidup Pak Onno?
Sebetulnya ada beberapa orang besar
yang banyak mempengaruhi hidup saya
diantaranya memang Pak Samaun Samadikun,
ayah saya sendiri Hasan Poerbo, Pak Iskandar Alisyahbana
dan yang terakhir Pak Wiranto Arismunandar
kebetulan semuanya adalah Professor senior di ITB
semuanya rata-rata pemimpin di bidangnya masing-masing
yang tersari dari mereka semua adalah jiwa besar, negarawan yang berpihak pada orang banyak pola strategi untuk melakukan gerakan-gerakan pada skala besar di tingkat nasional maupun internasional secara tidak langsung banyak di peroleh secara tidak langsung dari memperhatikan dari dekat pola / cara bergerak orang-orang besar ini ...
mereka memang tidak pernah mengajarkan saya secara langsung saya banyak memperhatikan cara-cara mereka bergerak cara-cara mereka melakukan manouver di lapangan duduk dalam pertemuan & rapat-rapat mereka melihat dari dekat cara mereka berinteraksi dengan publik
itu juga yang memungkinkan saya melakukan manouver skala besar seperti hari ini menggerakan masyarakat di Indonesia membangun Internet murah, membangun VoIP Rakyat dll dll . tidak mungkin saya dapat melakukan hal tersebut tampa melihat orang-orang besar ini melakukannya pada masa mereka ...
> *) Bagaimana Pak Onno melihat kontribusi Pak Samaun dalam bidang > Mikroelektronika? Apa saja kontribusi Pak Samaun dalam merintis PAUME, dan > usaha-usahanya menciptakan industri mikroelektronika di Indonesia?
sebagai seorang Ilmuwan saya lihat Pak Samaun
adalah seorang ilmuwan yang sangat baik
barangkali malah seorang ilmuwan teladan
terutama di bidang mikroelektronika
sebagai seorang pemimpin di bidang mikroelektronika beliau selalu berusaha membangun SDM, kebijakan maupun industri di bidang mikroelektronika beliau seorang pemimpin yang mempunyai visi dan mimpi .. driver menuju itu sangat besar sekali ..
tidak di salahkan dengan background yang ada pada pak Samaun lebih banyak usahanya ke arah supply side lebih ke arah membuat pabrik, industri dll dll .. sangat natural memang bagi seorang teknokrat & ilmuwan .. tidak ada yang salah di situ ..
satu hal yang banyak di lupakan oleh banyak birokat, ilmuwan dan teknokrat yang menjadi birokrat bahkan sampai detik ini masih berlaku pada banyak birokrat / teknokrat jebolan ITB ... adalah proses penciptaan pasar lha kalau bikin pabrik & industri tapi gak ada yang beli kan urusan jadi berabe hehehe ..
itu barangkali pola dasar yang sangat berbeda yang saya gunakan saat ini untuk melakukan manouver untuk memberdayakan rakyat agar dapat mengakses Internet secara murah, menelepon secara murah .. pasar di ciptakan dengan cara memandaikan rakyat secara umum ..
memang susah untuk melakukan 2 hal tersebut sekaligus meciptakan industri dan menciptakan pasar seorang Samaun berjuang untk menciptakan industri saya melihat betapa berat & mahalnya pengalaman Pak Samaun
saya memilih manouver dengan strategi untuk menciptakan pasar yang ternyata merupakan jalur yang sangat murah sekali tapi memang membutuh waktu sangat lama bertahun tahun .. tapi hasilnya industri rakyat tumbuh subur bahkan merajalela setelah pasar tercipta & pembeli menjadi ada ..
itu barangkali perbedaan mendasar antara saya dan Pak Samaun perbedaan tersebut terjadi antara lain karena saya pernah belajar dan bekerja dengan pak Samaun tanpa saya melihat dengan mata kepala sendiri mungkin saya tidak pernah memilih jalur ini ..
> *) Bagaimana Pak Onno melihat perjalanan dunia mikroelektronika di Indonesia? > Jalan di tempat, berlari kencang, atau justru mundur ke belakang. Apakah Pak > Onno masih percaya sampai sekarang dengan mimpi Pak Samaun, Indonesia mampu > memiliki industri mikroelektronika? Hal-hal apa saja yang perlu dievaluasi > dari perjalanan selama ini?
satu hal yang fatal yang di lupakan oleh
banyak orang yang ada di ITB ..
adalah menciptakan pasar .. kita sering berasumsi pasar pasti ada
pengalaman saya di lapangan selama 12+ tahun dengan 7 tahun sendiri berjuang tanpa di lindungi oleh Gajah pasar harus di ciptakan di Indonesia jika kita ingin industri yang kita impikan terwujud jika kita ingin berlari kencang dengan industri yang di mimpikan tersebut
banyak pengorbanan, menyebarkan ilmu, memberikan pengetahuan harus di lakukan kepada masyarakat luas bukan cuma kepada segelintir mahasiswa ITB ilmu harus di sebarkan seluas-luasnya itu yang akan membuat kita survive ..
Waktu dulu, Pak Samaun, Pak Reka Rio banyak menasehati saya masalah hak cipta & hak paten .. saya barangkali termasuk murid yang bandel yang suka memcopykan karya tulis saya secara gratis di web dlll sampai di marahi Pak Reka Rio .. tapi belakangan hari terbukti bahwa kalkulator yang di Atas tidak pernah salah itu yang selalu di ingatkan kepada saya oleh Pak Soegi & Pak [[Adang Suwandi]].
> *) Nilai-nilai apa yang menurut Pak Onno, Pak Samaun mampu ajarkan dan > menjadi teladan bagi anak-anak didiknya?
saya sendiri banyak menimba ilmu
untuk bekerja secara profesional & all out habis-habisan
dari Pak Samaun Samadikun ..
jadi lebih pada attitude, jiwa seorang pemimpin besar
yang banyak saya peroleh dari Pak Samaun Samadikun ..
> *) Menurut Pak Onno, apakah kesulitan utama dalam menciptakan industri > mikroelektronika di Indonesia?
Industri hanya akan tumbuh dan besar
jika ada SDM yang baik dan pasar yang besar
SDM mungkin bisa di akali dari proses pendidikan di ITB
pasar? tidak bisa di lakukan oleh ITB kecuali ITB mau mengobankan dirinya untuk mendidik bangsa Indonesia :)) ..
saya pernah hampir dapat mengajak Motorola membangun pabrik-nya di Indonesia waktu itu terakhir Motorola menyumbangkan peralatan, buku dll ke PAUME .. Pasar kebetulan bukan masalah besar bagi Motorola tapi masalahnya terbalik .. SDM dari ITB kurang banyak infrastruktur pendukung di Indonesia seperti listrik, air, jalan kurang bagus .. susah juga buat bikin industri sekelas Motorola di Indonesia
yah begitulah Indonesia adalah sebuah seni tersendiri untuk dapat membangun Indonesia dengan kondisi yang serba terbatas tapi setelah lebih dari 7 tahun di lapangan tanpa di lindungi oleh Gajah .. seni tersebut tampaknya tidak sukar untuk di lakukan ... yang penting harus ikhlas dalam menyebarkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat banyak ... ini yang tampaknya tidak banyak di anut oleh ITB ..
> *) Selain menjadi mahasiswa bimbingan S1, adakah momen lain yang Pak Onno > lakukan bersama Pak Samaun? Misal terlibat dalam proyek/penelitian tertentu? > Dapatkah Pak Onno ceritakan disini?
yang saya langsung terlibat dengan Pak Samaun adalah di Riset Unggulan Terpadu (RUT) waktu itu saya sebagai peneliti. Pak Samaun sebagai juri / pengevaluasi dari Dewan Riset Nasional (DRN)
Kalau Pak Samaun ya jelas seperti biasalah pasti sabar & mengayomi anak-anak-nya .. itu yang sangat terasa di sisi saya ..
sementara saya ini termasuk anak yang paling nakal barangkali waktu itu dana yang saya peroleh untuk 3-4 tahun lupa saya tepatnya cuma target 3-4 tahun tersebut saya selesai dalam waktu 1 tahun di evaluasi RUT tahun pertama, karena semua target telah terpenuhi .... yaaaa saya kemudian menyatakan untuk menarik diri dari RUT yang langsung kelabakan waktu itu adalah Pak Reka Rio hehehe .. beliau juga salah satu evaluator RUT waktu itu ..
memang waktu itu dana di alihkan untuk Pak Sarwono sih .. yah begitulah Onno memang bandel banget .. Pak Samaun tidak menampakan marah dll .. beliau sih senyum-senyum dan tertawa saja ..
> *) Adakah hal-hal lain atau pengalaman berkesan yang Pak Onno ingin katakan > soal Pak Samaun?
Sederhana, tidak neko-neko, murah senyum
tidak memandang rendah orang kecil
itu barangkali kesan paling mendalam yang ada pada diri
Samaun Samadikun ..
> *) Satu kata untuk Pak Samaun? :-)
Saya selalu mendo'akan Pak Samaun Samadikun
di waktu selesai saya menjalan shalat fardu
semoga beliau di berikan tempat terbaik di sisi-Nya
& diampuni segala kesalahan dan dosanya ..
> Pak Onno, sekian pertanyaan dari saya. Untuk itu saya ucapkan terimakasih > atas perhatiannya. > > Sekian, wassalamu'alaikum. > > ---- > 15:37,Apr 2 > Zaki Akhmad
Date: Tue, 26 Jun 2007 07:37:52 +0700 (WIT) From: "Onno W. Purbo" <onno@indo.net.id> To: Agusto WM <agustow@centrin.net.id> Subject: Re: cw (+qrp) [d/h [orari-news] Re: legalisasi pentung2an]
On Mon, 25 Jun 2007, Agusto WM wrote:
> > Wah waktu pak Samaun anggota ARC di Stanford itu > waktu beliau lagi S2 & S3 disana > waktu itu saya belum lahir > > Jadi kejadiannya beliau cerita-cerita ke saya aja > waktu saya tugas akhir ke beliau .. > > ini saya attached cuplikan wawancara saya > ttg Pak Samaun yang diminta Zaki Akhmad > dari Elektro ITB beliau minta pendapat saya ttg pak Samaun > tidak lama sesudah Pak Samaun meninggal .. > > Semoga bisa bermanfaat > - Onno > --------------------------- > > OM Onno, > Terimakasih, Memang ada satu buku kenangan yang sudah dibuat waktu > peringatan 100 harinya, yang dikeluarkan oleh sivitas ITB, sudah ada pada > kami,dan mungkin akan di"ulang" untuk melengkapi dari rancangan buku > tersebut. > Dari hasil pengumpulan sudah ada lk. 40 sumbangan tulisan dan bahan lain. > Semula saya berharap barangkali ada beberapa cuplikan pandangan Alm. > terhadap ke-amatir radio-an kita yang mungkin OM Onno punya. > Sekali lagi terimakasih. > salam, > Agusto WM >
Saya cukup beruntung karena Pak Samaun Samadikun bersedia menerima saya
sebagai mahasiswa tugas akhir S1-nya. Setahu saya Pak Samaun tidak
banyak menerima mahasiswa untuk tugas akhir S1. Selain saya adalah
Nassarudin Ginting dia membuat Silicon Compiler.
Pak Samaun Samadikun tahu betul bahwa saya adalah anggota Amatir Radio / ORARI yang cukup aktif. Jadi dia cukup banyak ngobrol-ngobrol tentang kegiatan amatir radio-nya. Salah satu-nya adalah beliau ternyata anggota Amatir Radio Club (ARC) di Stanford University pada masa beliau belajar di sana tahun 50-60-an saya sendiri belum lahir.
Pak Samaun Samadikun waktu itu ketua Lab. Eletronika di jurusan teknik elektro ITB & beliau yang "mengijinkan" saya & temen-temen ngoprek lah di Lab. Elektronika. Di Lab. Elektronika ini rupanya tempatnya senior-senior ORARI, ada pak Reka Rio yang seorang amatir radio pra-PARB callsign masih PK, Pak Yudoyono Kartijo callsign saya lupa tapi YB 2 huruf. Salah seorang yang juga mendukung kami adalah dari Lab. Elektronika Pak Adang Suwandi yang terakhir saya tahu adalah seorang Professor dan Dekan di ITB.
Pak Samaun Samadikun sangat terbuka pada mode-mode telekomunikasi baru kebetulan pada saat itu kami di Lokal Cibeunying Bandung mulai mengembangkan packet radio, melibatkan beberapa teman seperti Harya YC1HCE, Tjandra YB3NR, Mas Daryono YC1DBA dll. yang semua-nya rata-rata mahasiswa ITB waktu itu. Bimbingan packet radio di berikan oleh Mas Robby YB1BG, Pak Ahmad Zaini YB1HR (Alm), Pak Yos YB2SV, YB0TD dll semua di 40 meter band 7.025MHz LSB.
Pak Samaun, Pak Reka Rio, Pak Yudo dan Pak Adang sangat appresiatif dan meberikan semangat untuk berexperimen. Terus terang, kami YC1HCE, YB3NR, YC1DBA bahkan sampai menggunakan Lab. Elektronika malam-malam hari waktu itu untuk persiapan field day di daerah Pangalengan Bandung Selatan untuk mencoba tracking satelit Oscar. Peralatan yang kami gunakan di pinjam dari Pak Wondo YB0AT (Alm). Di Lab. Elektronika ini saya melakukan perhitungan-perhitungan untuk tracking satelit OSCAR dan akhirnya terbukti baik di lapangan dengan bimbingan Pak Wondo YB0AT melalui repeater VHF 2 meter di tangkuban perahu saat saya melakukan tracking satelit di pagi hari.
Field day di Pangalengan tersebut menjadi salah satu awal terbentuknya Amatir Radio Club ITB yang cikal bakal-nya terjadi di Lab. Elektronika ITB yang waktu itu di ketuai oleh Pak Samaun Samadikun di dukung oleh banyak dosen Lab. Elektronika seperto Pak Reka Rio, Pak Yudo, Pak Adang.
Di kemudian hari tahun 1998-an Pak Adang Suwandi menjadi salah satu pembimbing Amatir Radio Club ITB dan dengan bantuan Pak Wiranto Arismunandar Rektor ITB waktu itu, ARC ITB mulai membangun ground station OSCAR yang sempat digunakan untuk tracking peluncuran roket milik LAPAN. Kebetulan Pak Wiranto juga sempat aktif di LAPAN.
Semoga bermanfaat
- Onno