Difference between revisions of "RAID: Menangani Kegagalan Harddisk"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
(One intermediate revision by the same user not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
− | Cepat atau lambat salah satu [[harddisk]] pada RAID akan tewas / gagal. Sebaiknya kita jalankan smartd pada semua [[harddisk]] yang digunakan di RAID untuk memberitahukan jika ada kegagalan atau [[harddisk]] yang menuju gagal secepatnya. | + | Cepat atau lambat salah satu [[harddisk]] pada [[RAID]] akan tewas / gagal. Sebaiknya kita jalankan smartd pada semua [[harddisk]] yang digunakan di [[RAID]] untuk memberitahukan jika ada kegagalan atau [[harddisk]] yang menuju gagal secepatnya. |
Dalam experimen kita dapat saja mencabut salah satu [[partisi]] dari [[RAID]] menggunakan perintah berikut, | Dalam experimen kita dapat saja mencabut salah satu [[partisi]] dari [[RAID]] menggunakan perintah berikut, | ||
Line 22: | Line 22: | ||
2 33 65 2 active sync /dev/hdf1 | 2 33 65 2 active sync /dev/hdf1 | ||
− | Kita dapat lihat dengan jelas di contoh bahwa /dev/hdb gagal. Kita dapat menggantikannya dengan [[harddisk]] baru yang mempunyai kapasitas yang sama dan dapat menambahkan-nya ke [[RAID]]. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mempartisi [[harddisk]] baru tersebut seperti pada saat kita membuat RAID pertama kali. Selanjurnya kita dapat menambahkan [[harddisk]] baru tersebut ke RAID dan dapat melihat status RAID pada saat RAID membuat kembali / me-recover RAID-nya melalui perintah, | + | Kita dapat lihat dengan jelas di contoh bahwa /dev/hdb gagal. Kita dapat menggantikannya dengan [[harddisk]] baru yang mempunyai kapasitas yang sama dan dapat menambahkan-nya ke [[RAID]]. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mempartisi [[harddisk]] baru tersebut seperti pada saat kita membuat [[RAID]] pertama kali. Selanjurnya kita dapat menambahkan [[harddisk]] baru tersebut ke [[RAID]] dan dapat melihat status [[RAID]] pada saat [[RAID]] membuat kembali / me-recover [[RAID]]-nya melalui perintah, |
# /sbin/mdadm /dev/md0 -a /dev/hdb1 | # /sbin/mdadm /dev/md0 -a /dev/hdb1 |
Latest revision as of 10:27, 25 February 2010
Cepat atau lambat salah satu harddisk pada RAID akan tewas / gagal. Sebaiknya kita jalankan smartd pada semua harddisk yang digunakan di RAID untuk memberitahukan jika ada kegagalan atau harddisk yang menuju gagal secepatnya.
Dalam experimen kita dapat saja mencabut salah satu partisi dari RAID menggunakan perintah berikut,
# /sbin/mdadm /dev/md0 -f /dev/hdb1 mdadm: set /dev/hdb1 faulty in /dev/md0
Pada saat sistem mendeteksi ada harddisk yang gagal atau hilang (kita dapat men-shutdown dan mencabut harddisk untuk mensimulasikan kerusakan harddisk), melalui perintah madm akan tampil sebagai berikut,
# /sbin/mdadm --detail /dev/md0 Update Time : Wed Jun 15 11:30:59 2005 State : clean, degraded Active Devices : 2 Working Devices : 2 Failed Devices : 1 Spare Devices : 0 . . Number Major Minor RaidDevice State 0 3 1 0 active sync /dev/hda1 1 0 0 - removed 2 33 65 2 active sync /dev/hdf1
Kita dapat lihat dengan jelas di contoh bahwa /dev/hdb gagal. Kita dapat menggantikannya dengan harddisk baru yang mempunyai kapasitas yang sama dan dapat menambahkan-nya ke RAID. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mempartisi harddisk baru tersebut seperti pada saat kita membuat RAID pertama kali. Selanjurnya kita dapat menambahkan harddisk baru tersebut ke RAID dan dapat melihat status RAID pada saat RAID membuat kembali / me-recover RAID-nya melalui perintah,
# /sbin/mdadm /dev/md0 -a /dev/hdb1 # /sbin/mdadm --detail /dev/md0
Update Time : Wed Jun 15 12:11:23 2005 State : clean, degraded, recovering Active Devices : 2 Working Devices : 3 Failed Devices : 0 Spare Devices : 1 Layout : left-symmetric Chunk Size : 64K Rebuild Status : 2% complete . .
Pada saat proses pembuat kembali RAID performansi sistem akan terasa / terganggu sedikit tapi seluruh data Insya Allah tetap aman.