Difference between revisions of "WiFi: Coded Ortogonal Frequency Division Multiplexing (COFDM)"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
(2 intermediate revisions by the same user not shown) | |||
Line 22: | Line 22: | ||
* [[WiFi: Teknologi IEEE 802.11a]] | * [[WiFi: Teknologi IEEE 802.11a]] | ||
* [[WiFi: Coded Ortogonal Frequency Division Multiplexing (COFDM)]] | * [[WiFi: Coded Ortogonal Frequency Division Multiplexing (COFDM)]] | ||
+ | * [[WiFi: Contoh pemasangan Peralatan Backbone 5GHz]] | ||
+ | * [[WiFi: Mengkonfigurasi Backbone Bridge 5GHz menggunakan ZDC Airaccess]] | ||
+ | * [[WiFi: Mengkonfigurasi Motorola Canopy untuk backbone 5GHz]] | ||
* [[Wireless Internet Berbasis WiMAX | Teknologi WiMAX]] | * [[Wireless Internet Berbasis WiMAX | Teknologi WiMAX]] | ||
+ | |||
+ | [[Category: WiFi]] |
Latest revision as of 08:34, 15 September 2010
Karena daya yang diijinkan yang sangat rendah terutama di spektrum bawah dari 5GHz, maka di kembangkan teknik modulasi khusus yang memungkinkan untuk mengirim data pada kecepatan sangat tinggi. Modulasi ini di kenal dengan Coded Ortogonal Frequency Division Multiplexing (COFDM). COFDM dirancang untuk penggunaan indoor dan lebih baik dari teknologi spread-spectrum.
Pada teknik COFDM sebuah gelombang pembawa sebenarnya merupakan kumpulan dari banyak sekali gelombang pembawa (total 52 sinyal carrier) yang di pancarkan secara parallel sekaligus. COFDM menggunakan 48 sub carrier untuk pengiriman data, dan empat (4) sub-carrier untuk error correction.
Menggunakan teknik OFDM, kita dapat mengirimkan data dengan kecepatan sangat tinggi walaupun berada pada lingkungan yang banyak pantulan sinyal, yang dikenal sebagai multipath.
Setiap kanal COFDM menggunakan frekuensi dengan lebar 300KHz. Pada kecepatan paling rendah, COFDM dapat menggunakan teknik modulasi Binary Phase Shift Keying (BPSK) yang dapat mengirim data pada kecepatn 125Kbps per kanal. Oleh karena itu sebuah carrier dengan 48 kanal dapat mengirim data sebesar 6000Kbps atau 6MBps.
Dengan menggunakan teknik modulasi yang lebih komplex, yaitu, 16 level quadrature amplitude modulation 16 QAM yang akan mengirimkan 4 bit per hertz, kita dapat mengirimkan data pada kecepatan 24Mbps. Tentunya dengan semakin banyak bits per cycle (hertz) yang di encoded, akan semakin besar kemungkinan terjadinya interferensi, fading, dan jarak yang mungkin di tempuh semakin pendek.
Untuk mencapai kecepatan 54Mbps, kita perlu mempergunakan teknologi 64 QAM (64 level quadrature amplitude modulation), yang akan memproses 8 bit per cycle atau 10 bit per cycle, dengan jumlah seluruhnya sampai 1.125 Mbps per 300-KHz kanal. Oleh karena itu dengan total 48 kanal, kecepatan maksimum per carrier dapat mencapai 54Mbps.
Atheros membuat variasi dari IEEE 802.11a, dan memberikan teknik tambahan untuk meningkatkan kecepatan yaitu mengkombinasikan dua sistem sehingga mencapai kecepatan 108Mbps atau paling tidak minimal 72Mbps jika mereka menggunakan dua-channel mode.
Bagi anda yang hanya membutuhkan jaringan jarak dekat, kita dapat saja menggunakan peralatan dengan standard IEEE 802.11b karena lebih murah. Tentunya akan menjadi masalah karena murahnya alat, akan banyak sekali orang yang menggunakan peralatan 2.4GHz. Kemungkinan untuk macet (jammed) dan kegagalan jaringan akan sangat tinggi sekali.
Pranala Menarik
- WiFi: Backbone Jaringan Wireless
- WiFi: Teknologi IEEE 802.11a
- WiFi: Coded Ortogonal Frequency Division Multiplexing (COFDM)
- WiFi: Contoh pemasangan Peralatan Backbone 5GHz
- WiFi: Mengkonfigurasi Backbone Bridge 5GHz menggunakan ZDC Airaccess
- WiFi: Mengkonfigurasi Motorola Canopy untuk backbone 5GHz
- Teknologi WiMAX