Difference between revisions of "Antenna Omnidirectional"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 13: | Line 13: | ||
* [[Membuat Antenna Omni 14dBi]] | * [[Membuat Antenna Omni 14dBi]] | ||
* [[Antenna Omni Sederhana]] | * [[Antenna Omni Sederhana]] | ||
+ | * [[WNDW: Collinear omni | Antenna Collinear Omni]] | ||
==Pranala Menarik== | ==Pranala Menarik== |
Latest revision as of 12:08, 27 January 2010
Antenna Omnidirectional biasanya mempunyai pola radiasi antenna 360 derajat. Biasanya polarisasi medan E adalah vertikal. Penguatan antenna omni biasanya sangat rendah sekitar 3-12 dBi saja. Biasanya digunakan untuk sambungan Point-To-MultiPoint (P2MP). Cukup baik untuk jarak-jarak 1-5 km, terutama jika antenna directional dengan penguatan tinggi di gunakan di sisi client.
Tampak pada gambar di bawah adalah pola radiasi dari RFDG 140 omnidirectional antenna untuk 2.4GHz dibuat oleh RF Linx (http://www.rflinx.com). Pola radiasi horizontal mendekati 360 derajat. Radiasi polarisasi horizontal pada dasarnya medan-E. Sebagai perbandingan, pola radiasi potongan vertikal sangat tipis.
Semua ini berarti bahwa hanya stasiun yang berada dalam radiasi 360 derajat akan dapat di layani oleh antenna omni. Antenna omni ini tidak bisa memberikan servis pada station yang berada di atas antenna.
Contoh Antenna Omnidirectional
- Antenna collinear 5/8 lamda
- Membuat Antenna Omni 14dBi
- Antenna Omni Sederhana
- Antenna Collinear Omni