Difference between revisions of "5G Daftar Istilah"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
 
(15 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 1: Line 1:
Berbagai istilah yang digunakan dalam 5G dilihat di
+
Daftar dari berbagai istilah yang digunakan dalam 5G dengan keterangan berbahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Bagi anda yang mencari pengertian berbagai istilah yang mungkin belum ada dalam daftar ini, dapat mencarinya di situs,
  
 
  https://www.mpirical.com/glossary/
 
  https://www.mpirical.com/glossary/
  
Berikut adalah beberapa yang digunakan disini yang di beri keterangan dalam bahasa Indonesia.
+
Berikut adalah beberapa istilah yang digunakan disini dengan keterangan dalam bahasa Indonesia.
  
  
Line 10: Line 10:
 
|+ Daftar Istilah
 
|+ Daftar Istilah
 
|-
 
|-
! Istilah !! Istilah Panjang
+
! Istilah !! Kepanjangan Istilah !! Penjelasan
! Penjelasan
 
 
|-
 
|-
 
| 3GPP
 
| 3GPP
Line 27: Line 26:
 
| 5GC
 
| 5GC
 
| 5G Core Network
 
| 5G Core Network
| The 5G Core (3GPP) includes various functions: AUSF (Authentication Server Function), AMF (Core Access and Mobility Management Function), DN (Data Network), DSF (Data Storage Network Function), NRF (NF Repository Function), PCF (Policy Control Function), SMF (Session Management Function), UDM (Unified Data Management) and UPF (User Plane Function).
+
| 5G Core (3GPP) mencakup berbagai fungsi: AUSF (Authentication Server Function), AMF (Core Access and Mobility Management Function), DN (Data Network), DSF (Data Storage Network Function), NRF (NF Repository Function), PCF (Policy Control Function), SMF (Session Management Function), UDM (Unified Data Management) dan UPF (User Plane Function).
 
|-
 
|-
 
| 5GMM
 
| 5GMM
 
| 5GS Mobility Management
 
| 5GS Mobility Management
| This protocol provides procedures for the control of mobility when the UE is using the NG-RAN and/or non-3GPP access network.
+
| Protokol ini menyediakan prosedur untuk mengontrol mobilitas ketika UE menggunakan jaringan akses NG-RAN dan/atau non-3GPP.
 
|-
 
|-
 
| 5G NAS
 
| 5G NAS
 
| 5G Non Access Stratum
 
| 5G Non Access Stratum
| The 5G NAS (Non-Access Stratum) includes procedures related to 5GMM (5GS Mobility Management) and 5GSM (5GS Session Management) on the 5GS (5G system).
+
| 5G NAS (Non-Access Stratum) mencakup prosedur yang terkait dengan 5GMM (5GS Mobility Management) dan 5GSM (5GS Session Management) pada 5GS (5G system).
 
|-
 
|-
 
| 5G RAN
 
| 5G RAN
 
| 5G Radio Access Network
 
| 5G Radio Access Network
| The 5G Radio Access Network identifies a radio access network that connects to the 5GC (5G Core). Examples include the 5G New Radio and radio systems with New Radio extensions.  
+
| 5G Radio Access Network mengidentifikasi jaringan akses radio yang terhubung ke 5GC (5G Core). Contohnya termasuk 5G New Radio dan sistem radio dengan New Radio extensions.
 
|-
 
|-
 
| AMF
 
| AMF
 
| Authentication Management Field
 
| Authentication Management Field
| AMF is a term used within the UMTS AKA (Authentication and Key Agreement) architecture. The AMF is a 16 bit value which is used to set the acceptable synchronization window in both the UE (User Equipment) and the network.
+
| AMF adalah istilah yang digunakan dalam arsitektur UMTS AKA (Authentication and Key Agreement). AMF adalah nilai 16 bit yang digunakan untuk mengatur acceptable synchronization window di UE (Peralatan Pengguna) dan jaringan.
 
|-
 
|-
 
| AUSF
 
| AUSF
 
| Authentication Server Function
 
| Authentication Server Function
| The Authentication Server Function is part of the 3GPP 5G Architecture. It is used to facilitate 5G security processes.
+
| Authentication Server Function adalah bagian dari Arsitektur 3GPP 5G. Ini digunakan untuk memfasilitasi proses 5G security.
 
|-
 
|-
 
| eNB
 
| eNB
 
| Evolved Node B
 
| Evolved Node B
| The eNB serves as the base station within the E-UTRAN, terminating the air interface on the network side. Consequently, the eNB is responsible for all radio resource management, as well as allocation of user traffic to the downlink/uplink, security and relaying of higher layer NAS (Non Access Stratum) signalling to the MME (Mobility Management Entity). The eNB is also capable of conducting an inter eNB handover procedure via the X2 interface.
+
| eNB berfungsi sebagai base station di dalam E-UTRAN, mengakhiri air interface di sisi jaringan. Akibatnya, eNB bertanggung jawab untuk semua radio resource management, serta alokasi lalu lintas pengguna ke downlink/uplink, keamanan dan menyampaikan sinyal NAS (Non Access Stratum) ke MME (Mobility Management Entity). eNB juga mampu melakukan prosedur serah terima antar eNB melalui X2 interface.
 
|-
 
|-
 
| EPC
 
| EPC
 
| Evolved Packet Core
 
| Evolved Packet Core
| Evolution of the core network started with Release 4. This provided the starting point for the introduction of IP into the CS domain of the core network as well as enhancements to enable real time and non real time services to be successfully integrated onto a common transport medium. In Release 8 of the 3GPP standards the functionality of the core network is made flatter with much of the intelligence required to support service delivery being placed within domains such as the IMS. Consequently the EPC comprises of the MME (Mobility Management Entity) that performs many of the mobility functions traditionally provided by the SGSN such as paging, security and Idle Mode procedures. EPC also includes the S-GW (Serving Gateway), which replaces the User Plane functionality of the SGSN, as well as the PDN-GW (Packet Data Network Gateway), which terminates the user plane within the EPC.
+
| Evolusi core network dimulai dengan Rilis 4. Ini memberikan titik awal untuk pengenalan IP ke dalam domain CS core network serta peningkatan untuk memungkinkan layanan real time dan non real time berhasil diintegrasikan ke dalam media transportasi umum . Dalam Rilis 8 dari standar 3GPP, fungsionalitas core network dibuat lebih rata dengan sebagian besar kecerdasan yang diperlukan untuk mendukung pengiriman layanan ditempatkan di dalam domain seperti IMS. Akibatnya EPC terdiri dari MME (Mobility Management Entity) yang melakukan banyak fungsi mobilitas yang secara tradisional disediakan oleh SGSN seperti prosedur paging, keamanan dan Idle Mode. EPC juga mencakup S-GW (Serving Gateway), yang menggantikan fungsi User Plane dari SGSN, serta PDN-GW (Packet Data Network Gateway), yang menghentikan user plane di dalam EPC.
 
|-
 
|-
 
| E-UTRAN
 
| E-UTRAN
 
| Evolved – Universal Terrestrial Radio Access Network
 
| Evolved – Universal Terrestrial Radio Access Network
| The E-UTRAN is the LTE RAN, forming part of the overall Evolved Packet System.
+
| E-UTRAN adalah LTE RAN, yang merupakan bagian dari Evolved Packet System secara keseluruhan.
 
|-
 
|-
 
| FDD
 
| FDD
 
| Frequency Division Duplex
 
| Frequency Division Duplex
| Frequency Division Duplex is employed in radio systems to provide an uplink and downlink radio channel between the network and the user. The frequencies separated by a duplex spacing. Users tune between the uplink and downlink frequencies to transmit and receive respectively.
+
| Frequency Division Duplex digunakan dalam sistem radio untuk menyediakan saluran radio uplink dan downlink antara jaringan dan pengguna. Frekuensi dipisahkan oleh spasi dupleks. Pengguna menyetel antara frekuensi uplink dan downlink untuk mengirim dan menerima masing-masing.
 
|-
 
|-
 
| gNB
 
| gNB
 
| Next Generation Node B
 
| Next Generation Node B
| The gNB is a 3GPP 5G Next Generation base station which supports the 5G New Radio.
+
| GNB adalah base station 3GPP 5G Next Generation yang mendukung 5G New Radio.
 
|-
 
|-
 
| GUMMEI  
 
| GUMMEI  
 
| Globally Unique MME Identifier
 
| Globally Unique MME Identifier
| The GUTI (Globally Unique Temporary Identity) has two main components, the GUMMEI (Globally Unique MME Identifier) that uniquely identifies the MME that allocated the GUTI and the M-TMSI (M-Temporary Mobile Subscriber Identity) that provides for an unambiguous identity of the UE within this MME.
+
| GUTI (Globally Unique Temporary Identity) memiliki dua komponen utama, GUMMEI (Globally Unique MME Identifier) yang secara unik mengidentifikasi MME yang mengalokasikan GUTI dan M-TMSI (M-Temporary Mobile Subscriber Identity) yang memberikan identitas yang tidak ambigu dari UE dalam MME ini.
 
|-
 
|-
 
| GUTI
 
| GUTI
 
| Globally Unique Temporary ID
 
| Globally Unique Temporary ID
| In LTE the GUTI is allocated to the UE by the MME and has two components. These are the GUMMEI (Globally Unique MME ID) and the M-TMSI (MME-TMSI). While the GUMMEI identifies the MME, the M-TMSI identifies the UE within the MME.
+
| Dalam LTE, GUTI dialokasikan ke UE oleh MME dan memiliki dua komponen. Ini adalah GUMMEI (Globally Unique MME ID) dan M-TMSI (MME-TMSI). Sementara GUMMEI mengidentifikasi MME, M-TMSI mengidentifikasi UE di dalam MME.
 
|-
 
|-
 
| GTP-U
 
| GTP-U
 
| GPRS Tunnelling Protocol User
 
| GPRS Tunnelling Protocol User
| GPRS Tunnelling Protocol – User plane messages are exchanged between GSN (Gateway Support Node) pairs or GSN/ RNC (Radio Network Controller) pairs in a path. The user plane messages are used to carry user data packets, and signalling messages for path management and error indication. The GPRS Tunnelling Protocol (GTP) is a group of IP-based communications protocols used within GSM, UMTS, LTE and 5G NR radio networks. GTP-U is used to  carry user data inside mobile networks.
+
| GPRS Tunnelling Protocol – Pesan user plane dipertukarkan antara pasangan GSN (Gateway Support Node) atau pasangan GSN/ RNC (Radio Network Controller) dalam sebuahpath. Pesan user plane digunakan untuk membawa paket data pengguna, dan pesan signalling untuk path management and error indication. GPRS Tunneling Protocol (GTP) adalah sekelompok protokol komunikasi berbasis IP yang digunakan dalam jaringan radio GSM, UMTS, LTE, dan 5G NR. GTP-U digunakan untuk membawa data pengguna di dalam jaringan seluler.
 
|-
 
|-
 
| IMSI
 
| IMSI
 
| International Mobile Subscriber Identity
 
| International Mobile Subscriber Identity
| The International Mobile Subscriber Identity is a unique identifier allocated to each mobile subscriber in a GSM, UMTS, LTE and 5G network. It consists of a MCC (Mobile Country Code), a MNC (Mobile Network Code) and a MSIN (Mobile Subscriber Identification Number).
+
| International Mobile Subscriber Identity (IMSI) adalah pengidentifikasi unik yang dialokasikan untuk setiap pelanggan seluler di jaringan GSM, UMTS, LTE, dan 5G. Ini terdiri dari MCC (Mobile Country Code), MNC (Mobile Network Code) dan MSIN (Mobile Subscriber Identification Number).
 +
|-
 +
| IoT
 +
| Internet of Things
 +
| Internet of Things paling tepat digambarkan sebagai interkoneksi miliaran perangkat, seringkali dalam objek sehari-hari, yang akan mengirim dan menerima data. Istilah ini sering dikaitkan dengan kelompok utama seperti Otomotif, Utilitas, dan Perawatan Kesehatan yang memungkinkan layanan cerdas dan efisien untuk didukung. Contoh dari kelompok ini dapat mencakup, fleet tracking, smart meters dan remote health monitoring.
 
|-
 
|-
 
| LAI
 
| LAI
 
| Location Area Identity
 
| Location Area Identity
| The Location Area Identity uniquely identifies a LA (Location Area) within any PLMN (Public Land Mobile Network). It is comprised of the MCC (Mobile Country Code), MNC (Mobile Network Code) and the LAC (Location Area Code).
+
| Location Area Identity secara unik mengidentifikasi LA (Location Area) di dalam PLMN (Public Land Mobile Network) apa pun. Ini terdiri dari MCC (Mobile Country Code), MNC (Mobile Network Code) dan LAC (Location Area Code).
 
|-
 
|-
 
| LTE
 
| LTE
 
| Long Term Evolution
 
| Long Term Evolution
| Standardized in 3GPP Release 8, LTE introduces a network which is based purely on IP as the transport mechanism. That is, all traffic, including voice, will be passed across the E-UTRAN as an IP datagram. Moreover, all of the network nodes within LTE use IP to carry signalling between one another. Termed the EPS (Evolved Packet System), the end to end LTE network is comprised of the E-UTRAN (Evolved – Universal Terrestrial Radio Access Network) and the EPC (Evolved Packet Core).
+
| Distandarkan dalam 3GPP Rilis 8, LTE memperkenalkan jaringan yang murni berdasarkan IP sebagai mekanisme transportasi. Artinya, semua lalu lintas, termasuk suara, akan diteruskan melalui E-UTRAN sebagai datagram IP. Selain itu, semua node jaringan dalam LTE menggunakan IP untuk membawa signaling antara satu sama lain. Disebut EPS (Evolved Packet System), jaringan LTE end to end terdiri dari E-UTRAN (Evolved – Universal Terrestrial Radio Access Network) dan EPC (Evolved Packet Core).
 
|-
 
|-
 
| MCC
 
| MCC
 
| Mobile Country Code
 
| Mobile Country Code
| The Mobile Country Code is a three digit number uniquely identifying a given country. It is utilized within numerous identities across 3GPP mobile networks, including the IMSI (International Mobile Subscriber Identity), LAI (Location Area Identity) and GUTI (Globally Unique Temporary ID).
+
| Mobile Country Code digunakan dalam jaringan telepon nirkabel seperti GSM, CDMA, WCDMA atau LTE untuk mengidentifikasi pengguna seluler milik negara mana. Mobile Country Code adalah angka tiga digit yang secara unik mengidentifikasi negara tertentu. Ini digunakan dalam banyak identitas di seluruh jaringan seluler 3GPP, termasuk IMSI (International Mobile Subscriber Identity), LAI (Location Area Identity) dan GUTI (Globally Unique Temporary ID).
Mobile Country Code is used in wireless telephone networks such as GSM, CDMA, WCDMA or LTE in order to identify mobile user belongs to which country. MCC consists of 3 decimal digits.
 
 
|-
 
|-
 
| MIMO
 
| MIMO
 
| Multiple Input Multiple Output
 
| Multiple Input Multiple Output
| The ever increasing requirement for higher data rates and improved QoS across wireless links has generated the need to improve the spectral efficiency and reliability of radio communication. One way to achieve this is through the use of multiple antennas at each end of the transmission link. This technique is known as MIMO.
+
| Persyaratan yang semakin meningkat untuk kecepatan data yang lebih tinggi dan peningkatan QoS di seluruh tautan nirkabel telah menimbulkan kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi spektral dan keandalan komunikasi radio. Salah satu cara untuk mencapainya adalah melalui penggunaan beberapa antena di setiap ujung jalur transmisi. MIMO (multiple input, multiple output) adalah teknologi antena untuk komunikasi nirkabel di mana beberapa antena digunakan pada sumber (pemancar) dan tujuan (penerima).
 
|-
 
|-
 
| MME
 
| MME
 
| Mobility Management Entity
 
| Mobility Management Entity
| The MME is responsible for mobility and session management procedures in the EPC. As such, the MME communicates with the mobile via NAS (Non Access Stratum) signalling and communicates with the HSS through Diameter. Key responsibilities include ECM (EPS Connection Management), EMM (EPS Mobility Management), gateway selection, NAS security and handover assistance.
+
| MME bertanggung jawab atas mobilitas dan prosedur manajemen sesi di EPC. Dengan demikian, MME berkomunikasi dengan ponsel melalui pensinyalan NAS (Non Access Stratum) dan berkomunikasi dengan HSS melalui Diameter. Tanggung jawab utama meliputi ECM (EPS Connection Management), EMM (EPS Mobility Management), pemilihan gateway, keamanan NAS, dan handover assistance.
 
|-
 
|-
 
| MNC
 
| MNC
 
| Mobile Network Code
 
| Mobile Network Code
| The Mobile Network Code is either a two or three digit number used to uniquely identify a given network from within a specified country ( MCC (Mobile Country Code)). The MNC is used as part of the IMSI (International Mobile Subscriber Identity) and LAI (Location Area Identity) etc.
+
| Mobile Network Coder adalah nomor dua atau tiga digit yang digunakan untuk secara unik mengidentifikasi jaringan tertentu dari dalam negara tertentu (MCC (Mobile Country Code)). MNC digunakan sebagai bagian dari IMSI (International Mobile Subscriber Identity) dan LAI (Location Area Identity) dll.
 
|-
 
|-
 
| NAS
 
| NAS
 
| Non Access Stratum
 
| Non Access Stratum
| The Non Access Stratum is a functional layer running between the UE (User Equipment) and the CN (Core Network). The layer supports traffic and signalling messages between the CN and UE (User Equipment).
+
| Non Access Stratum adalah lapisan fungsional yang berjalan antara UE (User Equipment) dan CN (Core Network). Lapisan ini mendukung lalu lintas dan pesan pensinyalan antara CN dan UE (User Equipment).
 +
|-
 +
| NB-IoT
 +
| Narrow Band – Internet of Things
 +
| Ini adalah teknologi LPWA (Low Power Wide Area) berbasis standar yang dikembangkan untuk memungkinkan berbagai perangkat terhubung dalam Internet of Things. Teknologi ini mendukung sejumlah fitur utama termasuk konsumsi daya rendah, efisiensi spektrum radio, dan biaya rendah. Teknologi ini dapat berdampingan dengan teknologi 2G, 3G dan 4G berbasis 3GPP yang ada dan juga mendapat manfaat dari fitur keamanan yang ditemukan dalam jaringan ini
 
|-
 
|-
 
| NGAP
 
| NGAP
 
| NG Application Protocol
 
| NG Application Protocol
| NGAP is found on the N2 reference point between the gNB and the AMF (Core Access and Mobility and Management Function) in order to support both UE and non UE associated services. This includes operations such as configuration updates, UE context transfer, PDU Session resource management and also support for mobility procedures. NGAP is also used to convey downlink and uplink NAS (Non Access Stratum) messages as a payload, as well as support CM Idle and CM Connected operations such as Paging and UE Context release.
+
| NGAP ditemukan pada titik referensi N2 antara gNB dan AMF (Core Access and Mobility and Management Function) untuk mendukung layanan terkait UE dan non UE. Ini termasuk operasi seperti pembaruan konfigurasi, transfer konteks UE, PDU Session resource management dan juga dukungan untuk prosedur mobilitas. NGAP juga digunakan untuk menyampaikan pesan downlink dan uplink NAS (Non Access Stratum) sebagai payload, serta mendukung operasi CM Idle dan CM Connected seperti Paging dan UE Context.
 
|-
 
|-
 
| PFCP  
 
| PFCP  
 
| Packet Forwarding Control Protocol (PFCP)
 
| Packet Forwarding Control Protocol (PFCP)
| Packet Forwarding Control Protocol (PFCP) is a 3GPP protocol used on the Sx/N4 interface between the control plane and the user plane function, specified in TS 29.244.[1] It is one of the main protocols introduced in the 5G Next Generation Mobile Core Network (aka 5GC[2]), but also used in the 4G/LTE EPC to implement the Control and User Plane Separation (CUPS).[3] PFCP and the associated interfaces seek to formalize the interactions between different types of functional elements used in the Mobile Core Networks as deployed by most operators providing 4G, as well as 5G, services to mobile subscribers
+
| Packet Forwarding Control Protocol (PFCP) adalah protokol 3GPP yang digunakan pada antarmuka Sx/N4 antara fungsi control plane dan user plane, ditentukan dalam TS 29.244. Ini adalah salah satu protokol utama yang diperkenalkan di 5G Next Generation Mobile Core Network (alias 5GC), tetapi juga digunakan di EPC 4G/LTE untuk mengimplementasikan Control and User Plane Separation (CUPS). PFCP dan interface terkait berusaha memformalkan interaksi antara berbagai jenis elemen fungsional yang digunakan dalam Mobile Core Network sebagaimana digunakan oleh sebagian besar operator yang menyediakan layanan 4G, serta 5G, untuk pelanggan seluler
 
|-
 
|-
 
| PHY
 
| PHY
 
| Physical Link
 
| Physical Link
| A Physical Link is the connection between devices.
+
| Sambungan Fisik adalah koneksi antar perangkat.
 
|-
 
|-
 
| PLMN
 
| PLMN
 
| Public Land Mobile Network
 
| Public Land Mobile Network
| [[File:PLMN.png|center|300px|thumb]] A Public Land Mobile Network is a generic name for all mobile wireless networks that use land based radio transmitters or base stations. Public Land Mobile Network Identifier or with abbreviated version PLMN is a combination of MCC and MNC. It is unique value and globally used to identify the mobile network that a user subscribed.
+
| [[File:PLMN.png|center|300px|thumb]]
 +
Public Land Mobile Network adalah nama generik untuk semua jaringan nirkabel seluler yang menggunakan pemancar radio atau base station di darat. Public Land Mobile Network Identifier atau disingkat PLMN merupakan gabungan dari MCC dan MNC. Ini adalah nilai unik dan digunakan secara global untuk mengidentifikasi jaringan seluler tempat pengguna berlangganan.
 
|-
 
|-
 
| PRACH
 
| PRACH
 
| Physical Random Access Channel
 
| Physical Random Access Channel
| The Random Access procedure is used in various scenarios, including initial access, handover, or re-establishment. Like other 3GPP systems the random access procedure provides a method for contention and non-contention based access. The PRACH (Physical Random Access Channel) includes RA (Random Access) preambles generated from Zadoff-Chu sequences.
+
| Prosedur Random Access digunakan dalam berbagai skenario, termasuk akses awal, hand over, atau re-establishment. Seperti sistem 3GPP lainnya, prosedur andom access menyediakan metode untuk akses berbasis contention dan non-contention. PRACH (Physical Random Access Channel) mencakup pembukaan RA (Random Access) yang dihasilkan dari Zadoff-Chu sequence.
 
|-
 
|-
 
| S1AP  
 
| S1AP  
 
| S1 Application Protocol
 
| S1 Application Protocol
| S1AP is used between the eNB and the MME in order to support operations such as E-RAB (E-UTRAN Radio Access Bearer) Management, transfer of UE Context information, NAS Signalling transport, Paging and EPC based mobility.
+
| S1AP digunakan antara eNB dan MME untuk mendukung operasi seperti E-RAB (E-UTRAN Radio Access Bearer) Management, transfer UE Context information, NAS Signaling transport, Paging dan EPC based mobility
 
|-
 
|-
 
| SBI
 
| SBI
 
| Service Based Interface
 
| Service Based Interface
| SBI is the term given to the API based communication that can take place between two VNFs (Virtualized Network Functions) within the 5G SBA (Service Based Architecture). A given VNF can utilise an API call over the SBI in order to invoke a particular service or service operation.
+
| SBI adalah istilah yang diberikan untuk komunikasi berbasis API yang dapat terjadi antara dua VNF (Virtualized Network Function) dalam SBA 5G (Service Based Architecture). VNF yang diberikan dapat memanfaatkan panggilan API melalui SBI untuk meminta layanan atau operasi layanan tertentu.
 
|-
 
|-
 
| SCTP
 
| SCTP
 
| Stream Control Transmission Protocol
 
| Stream Control Transmission Protocol
| SCTP provides sequential, reliable delivery of higher layer data, using logical streams to separate this functionality and hence avoid head of line blocking. An SCTP connection between two network nodes e.g. eNB (Evolved Node B) to MME (Mobility Management Entity) is termed an SCTP Association, which can feature flow control and multihoming as standard capabilities. SCTP provides much of the same functionality as TCP (Transmission Control Protocol), without the inherent drawbacks that TCP can suffer from.
+
| SCTP menyediakan pengiriman data lapisan yang lebih tinggi secara berurutan dan andal, menggunakan aliran logical untuk memisahkan fungsi ini dan karenanya menghindari pemblokiran head of line. Koneksi SCTP antara dua node jaringan mis. eNB (Evolved Node B) ke MME (Mobility Management Entity) disebut Asosiasi SCTP, yang dapat menampilkan kontrol aliran dan multihoming sebagai kemampuan standar. SCTP menyediakan banyak fungsi yang sama dengan TCP (Transmission Control Protocol), tanpa kekurangan bawaan yang dapat dialami TCP.
 
|-
 
|-
 
| SGW-U
 
| SGW-U
 
| Serving Gateway User plane function
 
| Serving Gateway User plane function
| The SGW-U is the user data plane ingress and egress point of the E-UTRAN side of the EPC when control and user plane separation is in place. As such, when the subscriber moves around the E-UTRAN, their point of attachment to the EPC remains fixed at the SGW-U (unless the network decides that a SGW-U relocation is required). A single subscriber may be supported by multiple SGW-U if connectivity to multiple PDNs are in place. Additional responsibilities include lawful interception of subscriber traffic, inter-operator accounting, as well as downlink data buffering whilst the subscriber is paged.
+
| SGW-U adalah titik masuk dan keluar user data plane dari sisi E-UTRAN EPC saat pemisahan kontrol plane dan user plane diterapkan. Dengan demikian, saat pelanggan bergerak di sekitar E-UTRAN, titik keterikatannya ke EPC tetap di SGW-U (kecuali jika jaringan memutuskan bahwa relokasi SGW-U diperlukan). Satu pelanggan dapat didukung oleh beberapa SGW-U jika ada konektivitas ke beberapa PDN. Tanggung jawab tambahan mencakup intersepsi yang sah atas lalu lintas pelanggan, akuntansi antar-operator, serta buffering data downlink saat pelanggan melakukan page.
 
|-
 
|-
 
| TAC
 
| TAC
 
| Tracking Area Code
 
| Tracking Area Code
| An element of the TAI which serves to uniquely identify the Tracking Area. Tracking Area is a logical concept of an area where a user can move around without updating the MME. The network allocates a list with one or more TAs to the user. In certain operation modes, the UE may move freely in all TAs of the list without updating the MME. You can think of 'Tracking Area' as 'Routing Area' in UMTS.
+
| Elemen TAI yang berfungsi untuk mengidentifikasi Tracking Area secara unik. Tracking Area adalah konsep logis dari area di mana pengguna dapat bergerak tanpa memperbarui MME. Jaringan mengalokasikan daftar dengan satu atau lebih TA kepada pengguna. Dalam mode operasi tertentu, UE dapat bergerak bebas di semua TA daftar tanpa memperbarui MME. Anda dapat menganggap 'Tracking Area' sebagai 'Routing Area' di UMTS.
 
|-
 
|-
 
| TAI
 
| TAI
 
| Timing Advance Index
 
| Timing Advance Index
| The MS (Mobile Station) performing uplink or downlink packet transfer, will receive a packet uplink or downlink assignment message. This message will contain the MS assigned TAI and the PTCCH (Packet Timing Control Channel). The TAI specifies which PTCCH subchannel is to be used by the MS.
+
| MS (Mobile Station) yang melakukan transfer paket uplink atau downlink, akan menerima pesan packet uplink atau downlink assignment. Pesan ini akan berisi TAI yang ditetapkan MS dan PTCCH (Packet Timing Control Channel). TAI menentukan subchannel PTCCH mana yang akan digunakan oleh MS.
 
|-
 
|-
 
| TDD
 
| TDD
 
| Time Division Duplex
 
| Time Division Duplex
| In a Time Division Duplex system a common carrier is shared between the uplink and downlink, the resource being switched in time. Users are allocated one or more timeslots for uplink and downlink transmission. The main advantage of TDD operation is that it allows asymmetric flow which is more suited to data transmission.
+
| Dalam Time Division Duplex system, sebuah common carrier dibagi antara uplink dan downlink, sumber daya di switch dalam waktu. Pengguna dialokasikan satu atau lebih slot waktu untuk transmisi uplink dan downlink. Keuntungan utama dari operasi TDD adalah memungkinkan aliran asimetris yang lebih cocok untuk transmisi data.
 
|-
 
|-
 
| TMSI
 
| TMSI
 
| Temporary Mobile Subscriber Identity
 
| Temporary Mobile Subscriber Identity
| In order to ensure subscriber identity confidentiality the VLR (Visitor Location Register) and SGSN (Serving GPRS Support Node) may allocate TMSI (Temporary Mobile Subscriber Identities) to visiting mobile subscribers. The VLR and SGSN must be capable of correlating an allocated TMSI with the IMSI (International Mobile Subscriber Identity) of the MS (Mobile Station) to which it is allocated. A MS may be allocated two TMSI, one for services provided through the VLR, and the other known as the P-TMSI (Packet TMSI) for services provided through the SGSN.
+
| Untuk memastikan kerahasiaan identitas pelanggan, VLR (Visitor Location Register) dan SGSN (Serving GPRS Support Node) dapat mengalokasikan TMSI (Temporary Mobile Subscriber Identities) untuk mengunjungi pelanggan seluler. VLR dan SGSN harus mampu menghubungkan TMSI yang dialokasikan dengan IMSI (International Mobile Subscriber Identity) dari MS (Mobile Station) yang dialokasikan. MS dapat dialokasikan dua TMSI, satu untuk layanan yang disediakan melalui VLR, dan yang lainnya dikenal sebagai P-TMSI (Paket TMSI) untuk layanan yang disediakan melalui SGSN.
 
|-
 
|-
 
| UE
 
| UE
 
| User Equipment
 
| User Equipment
| The UMTS Subscriber or UE (User Equipment) is a combination of ME (Mobile Equipment) and SIM / USIM (Subscriber Identity Module / UMTS Subscriber Identity Module).
+
| UMTS Subscriber atau UE (User Equipment) merupakan gabungan dari ME (Mobile Equipment) dan SIM/USIM (Subscriber Identity Module/ UMTS Subscriber Identity Module).
 
|-
 
|-
 
| UMTS
 
| UMTS
 
| Universal Mobile Telecommunications System
 
| Universal Mobile Telecommunications System
| A 3G mobile communication system which supports improved data rates over GSM and subsequently provides an enhanced range of multimedia services. UMTS has increased convergence between telecommunications, IT (Information technology), media and content industries to deliver new services and create fresh revenue generating opportunities. UMTS delivers low cost, high capacity mobile communications, offering data rates as high as 2Mbps (under ideal conditions) with global roaming and other advanced capabilities. The specifications defining UMTS are formulated by the 3GPP.
+
| Sistem komunikasi seluler 3G yang mendukung kecepatan data yang lebih baik melalui GSM dan selanjutnya menyediakan berbagai layanan multimedia yang disempurnakan. UMTS telah meningkatkan konvergensi antara industri telekomunikasi, TI (teknologi informasi), media dan konten untuk memberikan layanan baru dan menciptakan peluang baru untuk menghasilkan pendapatan. UMTS memberikan biaya rendah, komunikasi mobile berkapasitas tinggi, menawarkan kecepatan data setinggi 2Mbps (dalam kondisi ideal) dengan roaming global dan kemampuan canggih lainnya. Spesifikasi mendefinisikan UMTS dirumuskan oleh 3GPP.
 
|-
 
|-
 
| RRC
 
| RRC
 
| Radio Recource Control
 
| Radio Recource Control
| RRC is a sublayer of Layer 3 on the UMTS radio interface; it exists in the control plane only and provides an information transfer service to NAS (Non Access Stratum) signalling. RRC is also responsible for controlling the configuration of the UMTS radio interface, facilitating the establishment and management of radio bearers, mobility management and security. A sublayer of Layer 3 on the UMTS radio interface; it exists in the control plane only and provides information transfer service to the NAS (Non Access Stratum). RRC is responsible for controlling the configuration of UMTS radio interface Layers 1 and 2.
+
| RRC adalah sublapisan dari Lapisan 3 pada interface radio UMTS; di dalamnya ada control plane dan menyediakan layanan transfer informasi ke signalling NAS (Non Access Stratum). RRC juga bertanggung jawab untuk mengontrol konfigurasi interface radio UMTS, memfasilitasi pembentukan dan manajemen radio bearer, manajemen mobilitas, dan keamanan. RRC bertanggung jawab untuk mengontrol konfigurasi interface radio UMTS Lapisan 1 dan 2.
 
|-
 
|-
 
| WiFi
 
| WiFi
 
| Wireless Fidelity
 
| Wireless Fidelity
| WiFi is an interoperability standard developed by the WiFi Alliance and issued to those manufacturers whose IEEE 802.11 equipment has passed a suite of basic interoperability tests. Equipment passing these tests carries the WiFi logo.
+
| WiFi adalah standar interoperabilitas yang dikembangkan oleh WiFi Alliance dan dikeluarkan untuk pabrikan yang peralatan IEEE 802.11-nya telah lulus uji interoperabilitas dasar. Peralatan yang lulus tes ini membawa logo WiFi.
 
|-
 
|-
 
| WiMAX
 
| WiMAX
 
| World wide Interoperability for Microwave Access
 
| World wide Interoperability for Microwave Access
| WiMAX is a mobile broadband technology standardized by the IEEE 802.16m working group. Although WiMAX is a potential option for supporting 4G, it has seen mixed success around the globe, with many service providers adopting LTE as an alternative.
+
| WiMAX adalah teknologi broadband seluler yang distandarisasi oleh kelompok kerja IEEE 802.16m. Meskipun WiMAX adalah opsi potensial untuk mendukung 4G, keberhasilannya beragam di seluruh dunia, dengan banyak penyedia layanan mengadopsi LTE sebagai alternatif.
 
|-
 
|-
 
| X2AP
 
| X2AP
 
| X2 Application Protocol
 
| X2 Application Protocol
| X2AP is a control protocol found between eNBs on the X2 control plane. Main functions of X2AP include X2 based mobility, as well as X2 “Global Procedures”. The former is largely associated with eNB (Evolved Node B) controlled handover procedures whereas the latter deals with the establishment and management of the X2 connection.
+
| X2AP adalah protokol kontrol yang ditemukan di antara eNB pada control plane X2. Fungsi utama X2AP meliputi mobilitas berbasis X2, serta X2 “Global Procedures”. Yang pertama sebagian besar terkait dengan prosedur hand shake yang dikontrol eNB (Evolved Node B), sedangkan yang terakhir berkaitan dengan pembentukan dan pengelolaan koneksi X2.
 
|}
 
|}
  
Line 196: Line 203:
 
* https://www.mpirical.com/
 
* https://www.mpirical.com/
 
* https://www.mpirical.com/glossary/
 
* https://www.mpirical.com/glossary/
 +
 +
 +
==Pranala Menarik==
 +
 +
* [[5G]]

Latest revision as of 08:01, 30 December 2022

Daftar dari berbagai istilah yang digunakan dalam 5G dengan keterangan berbahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Bagi anda yang mencari pengertian berbagai istilah yang mungkin belum ada dalam daftar ini, dapat mencarinya di situs,

https://www.mpirical.com/glossary/

Berikut adalah beberapa istilah yang digunakan disini dengan keterangan dalam bahasa Indonesia.


Daftar Istilah
Istilah Kepanjangan Istilah Penjelasan
3GPP Third Generation Partnership Project 3GPP dibentuk pada Desember 1998 sebagai kesepakatan kerjasama yang mempertemukan sejumlah badan standar telekomunikasi. Badan standar ini disebut sebagai Mitra Organisasi. Tujuan awal 3GPP adalah untuk menghasilkan spesifikasi teknis yang dapat diterapkan secara global untuk sistem seluler generasi ketiga berdasarkan jaringan inti GSM yang berkembang dan teknologi akses radio UTRA (Universal Terrestrial Radio Access). Ini kemudian diubah untuk memasukkan pemeliharaan dan pengembangan standar GSM termasuk GPRS dan EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution). Perkembangan jaringan lebih lanjut dikaitkan dengan 3GPP termasuk evolusi manajemen layanan melalui IMS, peningkatan kecepatan data di UTRA melalui HSPA+ dan yang terbaru, pekerjaan yang terkait dengan LTE, LTE Advanced dan LTE Advanced Pro.
4G Fourth Generation 4G adalah istilah yang diberikan untuk sistem komunikasi seluler generasi keempat, yang menawarkan kecepatan data tingkat lanjut secara signifikan di semua jaringan pembawa berbasis IP. Teknologi utama dibalik 4G adalah LTE (Long Term Evolution), meskipun jaringan HSPA (High Speed Packet Access) dan jaringan berbasis WiMAX juga dapat diberi label 4G.
5G Fifth Generation 5G adalah istilah yang diberikan untuk teknologi komunikasi seluler generasi kelima. Pekerjaan dimulai dalam 3GPP pada spesifikasi Rilis 15 pertama untuk 5G, yang disebut arsitektur NexGen (Next Generation) pada Desember 2016. Pekerjaan standardisasi 5G NR (New Radio) juga sedang dalam proses pengembangan, dengan tahap pertama penyebaran 5G yang diharapkan berdasarkan Rilis 15 jatuh tempo pada tahun 2020.
5GC 5G Core Network 5G Core (3GPP) mencakup berbagai fungsi: AUSF (Authentication Server Function), AMF (Core Access and Mobility Management Function), DN (Data Network), DSF (Data Storage Network Function), NRF (NF Repository Function), PCF (Policy Control Function), SMF (Session Management Function), UDM (Unified Data Management) dan UPF (User Plane Function).
5GMM 5GS Mobility Management Protokol ini menyediakan prosedur untuk mengontrol mobilitas ketika UE menggunakan jaringan akses NG-RAN dan/atau non-3GPP.
5G NAS 5G Non Access Stratum 5G NAS (Non-Access Stratum) mencakup prosedur yang terkait dengan 5GMM (5GS Mobility Management) dan 5GSM (5GS Session Management) pada 5GS (5G system).
5G RAN 5G Radio Access Network 5G Radio Access Network mengidentifikasi jaringan akses radio yang terhubung ke 5GC (5G Core). Contohnya termasuk 5G New Radio dan sistem radio dengan New Radio extensions.
AMF Authentication Management Field AMF adalah istilah yang digunakan dalam arsitektur UMTS AKA (Authentication and Key Agreement). AMF adalah nilai 16 bit yang digunakan untuk mengatur acceptable synchronization window di UE (Peralatan Pengguna) dan jaringan.
AUSF Authentication Server Function Authentication Server Function adalah bagian dari Arsitektur 3GPP 5G. Ini digunakan untuk memfasilitasi proses 5G security.
eNB Evolved Node B eNB berfungsi sebagai base station di dalam E-UTRAN, mengakhiri air interface di sisi jaringan. Akibatnya, eNB bertanggung jawab untuk semua radio resource management, serta alokasi lalu lintas pengguna ke downlink/uplink, keamanan dan menyampaikan sinyal NAS (Non Access Stratum) ke MME (Mobility Management Entity). eNB juga mampu melakukan prosedur serah terima antar eNB melalui X2 interface.
EPC Evolved Packet Core Evolusi core network dimulai dengan Rilis 4. Ini memberikan titik awal untuk pengenalan IP ke dalam domain CS core network serta peningkatan untuk memungkinkan layanan real time dan non real time berhasil diintegrasikan ke dalam media transportasi umum . Dalam Rilis 8 dari standar 3GPP, fungsionalitas core network dibuat lebih rata dengan sebagian besar kecerdasan yang diperlukan untuk mendukung pengiriman layanan ditempatkan di dalam domain seperti IMS. Akibatnya EPC terdiri dari MME (Mobility Management Entity) yang melakukan banyak fungsi mobilitas yang secara tradisional disediakan oleh SGSN seperti prosedur paging, keamanan dan Idle Mode. EPC juga mencakup S-GW (Serving Gateway), yang menggantikan fungsi User Plane dari SGSN, serta PDN-GW (Packet Data Network Gateway), yang menghentikan user plane di dalam EPC.
E-UTRAN Evolved – Universal Terrestrial Radio Access Network E-UTRAN adalah LTE RAN, yang merupakan bagian dari Evolved Packet System secara keseluruhan.
FDD Frequency Division Duplex Frequency Division Duplex digunakan dalam sistem radio untuk menyediakan saluran radio uplink dan downlink antara jaringan dan pengguna. Frekuensi dipisahkan oleh spasi dupleks. Pengguna menyetel antara frekuensi uplink dan downlink untuk mengirim dan menerima masing-masing.
gNB Next Generation Node B GNB adalah base station 3GPP 5G Next Generation yang mendukung 5G New Radio.
GUMMEI Globally Unique MME Identifier GUTI (Globally Unique Temporary Identity) memiliki dua komponen utama, GUMMEI (Globally Unique MME Identifier) yang secara unik mengidentifikasi MME yang mengalokasikan GUTI dan M-TMSI (M-Temporary Mobile Subscriber Identity) yang memberikan identitas yang tidak ambigu dari UE dalam MME ini.
GUTI Globally Unique Temporary ID Dalam LTE, GUTI dialokasikan ke UE oleh MME dan memiliki dua komponen. Ini adalah GUMMEI (Globally Unique MME ID) dan M-TMSI (MME-TMSI). Sementara GUMMEI mengidentifikasi MME, M-TMSI mengidentifikasi UE di dalam MME.
GTP-U GPRS Tunnelling Protocol User GPRS Tunnelling Protocol – Pesan user plane dipertukarkan antara pasangan GSN (Gateway Support Node) atau pasangan GSN/ RNC (Radio Network Controller) dalam sebuahpath. Pesan user plane digunakan untuk membawa paket data pengguna, dan pesan signalling untuk path management and error indication. GPRS Tunneling Protocol (GTP) adalah sekelompok protokol komunikasi berbasis IP yang digunakan dalam jaringan radio GSM, UMTS, LTE, dan 5G NR. GTP-U digunakan untuk membawa data pengguna di dalam jaringan seluler.
IMSI International Mobile Subscriber Identity International Mobile Subscriber Identity (IMSI) adalah pengidentifikasi unik yang dialokasikan untuk setiap pelanggan seluler di jaringan GSM, UMTS, LTE, dan 5G. Ini terdiri dari MCC (Mobile Country Code), MNC (Mobile Network Code) dan MSIN (Mobile Subscriber Identification Number).
IoT Internet of Things Internet of Things paling tepat digambarkan sebagai interkoneksi miliaran perangkat, seringkali dalam objek sehari-hari, yang akan mengirim dan menerima data. Istilah ini sering dikaitkan dengan kelompok utama seperti Otomotif, Utilitas, dan Perawatan Kesehatan yang memungkinkan layanan cerdas dan efisien untuk didukung. Contoh dari kelompok ini dapat mencakup, fleet tracking, smart meters dan remote health monitoring.
LAI Location Area Identity Location Area Identity secara unik mengidentifikasi LA (Location Area) di dalam PLMN (Public Land Mobile Network) apa pun. Ini terdiri dari MCC (Mobile Country Code), MNC (Mobile Network Code) dan LAC (Location Area Code).
LTE Long Term Evolution Distandarkan dalam 3GPP Rilis 8, LTE memperkenalkan jaringan yang murni berdasarkan IP sebagai mekanisme transportasi. Artinya, semua lalu lintas, termasuk suara, akan diteruskan melalui E-UTRAN sebagai datagram IP. Selain itu, semua node jaringan dalam LTE menggunakan IP untuk membawa signaling antara satu sama lain. Disebut EPS (Evolved Packet System), jaringan LTE end to end terdiri dari E-UTRAN (Evolved – Universal Terrestrial Radio Access Network) dan EPC (Evolved Packet Core).
MCC Mobile Country Code Mobile Country Code digunakan dalam jaringan telepon nirkabel seperti GSM, CDMA, WCDMA atau LTE untuk mengidentifikasi pengguna seluler milik negara mana. Mobile Country Code adalah angka tiga digit yang secara unik mengidentifikasi negara tertentu. Ini digunakan dalam banyak identitas di seluruh jaringan seluler 3GPP, termasuk IMSI (International Mobile Subscriber Identity), LAI (Location Area Identity) dan GUTI (Globally Unique Temporary ID).
MIMO Multiple Input Multiple Output Persyaratan yang semakin meningkat untuk kecepatan data yang lebih tinggi dan peningkatan QoS di seluruh tautan nirkabel telah menimbulkan kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi spektral dan keandalan komunikasi radio. Salah satu cara untuk mencapainya adalah melalui penggunaan beberapa antena di setiap ujung jalur transmisi. MIMO (multiple input, multiple output) adalah teknologi antena untuk komunikasi nirkabel di mana beberapa antena digunakan pada sumber (pemancar) dan tujuan (penerima).
MME Mobility Management Entity MME bertanggung jawab atas mobilitas dan prosedur manajemen sesi di EPC. Dengan demikian, MME berkomunikasi dengan ponsel melalui pensinyalan NAS (Non Access Stratum) dan berkomunikasi dengan HSS melalui Diameter. Tanggung jawab utama meliputi ECM (EPS Connection Management), EMM (EPS Mobility Management), pemilihan gateway, keamanan NAS, dan handover assistance.
MNC Mobile Network Code Mobile Network Coder adalah nomor dua atau tiga digit yang digunakan untuk secara unik mengidentifikasi jaringan tertentu dari dalam negara tertentu (MCC (Mobile Country Code)). MNC digunakan sebagai bagian dari IMSI (International Mobile Subscriber Identity) dan LAI (Location Area Identity) dll.
NAS Non Access Stratum Non Access Stratum adalah lapisan fungsional yang berjalan antara UE (User Equipment) dan CN (Core Network). Lapisan ini mendukung lalu lintas dan pesan pensinyalan antara CN dan UE (User Equipment).
NB-IoT Narrow Band – Internet of Things Ini adalah teknologi LPWA (Low Power Wide Area) berbasis standar yang dikembangkan untuk memungkinkan berbagai perangkat terhubung dalam Internet of Things. Teknologi ini mendukung sejumlah fitur utama termasuk konsumsi daya rendah, efisiensi spektrum radio, dan biaya rendah. Teknologi ini dapat berdampingan dengan teknologi 2G, 3G dan 4G berbasis 3GPP yang ada dan juga mendapat manfaat dari fitur keamanan yang ditemukan dalam jaringan ini
NGAP NG Application Protocol NGAP ditemukan pada titik referensi N2 antara gNB dan AMF (Core Access and Mobility and Management Function) untuk mendukung layanan terkait UE dan non UE. Ini termasuk operasi seperti pembaruan konfigurasi, transfer konteks UE, PDU Session resource management dan juga dukungan untuk prosedur mobilitas. NGAP juga digunakan untuk menyampaikan pesan downlink dan uplink NAS (Non Access Stratum) sebagai payload, serta mendukung operasi CM Idle dan CM Connected seperti Paging dan UE Context.
PFCP Packet Forwarding Control Protocol (PFCP) Packet Forwarding Control Protocol (PFCP) adalah protokol 3GPP yang digunakan pada antarmuka Sx/N4 antara fungsi control plane dan user plane, ditentukan dalam TS 29.244. Ini adalah salah satu protokol utama yang diperkenalkan di 5G Next Generation Mobile Core Network (alias 5GC), tetapi juga digunakan di EPC 4G/LTE untuk mengimplementasikan Control and User Plane Separation (CUPS). PFCP dan interface terkait berusaha memformalkan interaksi antara berbagai jenis elemen fungsional yang digunakan dalam Mobile Core Network sebagaimana digunakan oleh sebagian besar operator yang menyediakan layanan 4G, serta 5G, untuk pelanggan seluler
PHY Physical Link Sambungan Fisik adalah koneksi antar perangkat.
PLMN Public Land Mobile Network
PLMN.png

Public Land Mobile Network adalah nama generik untuk semua jaringan nirkabel seluler yang menggunakan pemancar radio atau base station di darat. Public Land Mobile Network Identifier atau disingkat PLMN merupakan gabungan dari MCC dan MNC. Ini adalah nilai unik dan digunakan secara global untuk mengidentifikasi jaringan seluler tempat pengguna berlangganan.

PRACH Physical Random Access Channel Prosedur Random Access digunakan dalam berbagai skenario, termasuk akses awal, hand over, atau re-establishment. Seperti sistem 3GPP lainnya, prosedur andom access menyediakan metode untuk akses berbasis contention dan non-contention. PRACH (Physical Random Access Channel) mencakup pembukaan RA (Random Access) yang dihasilkan dari Zadoff-Chu sequence.
S1AP S1 Application Protocol S1AP digunakan antara eNB dan MME untuk mendukung operasi seperti E-RAB (E-UTRAN Radio Access Bearer) Management, transfer UE Context information, NAS Signaling transport, Paging dan EPC based mobility
SBI Service Based Interface SBI adalah istilah yang diberikan untuk komunikasi berbasis API yang dapat terjadi antara dua VNF (Virtualized Network Function) dalam SBA 5G (Service Based Architecture). VNF yang diberikan dapat memanfaatkan panggilan API melalui SBI untuk meminta layanan atau operasi layanan tertentu.
SCTP Stream Control Transmission Protocol SCTP menyediakan pengiriman data lapisan yang lebih tinggi secara berurutan dan andal, menggunakan aliran logical untuk memisahkan fungsi ini dan karenanya menghindari pemblokiran head of line. Koneksi SCTP antara dua node jaringan mis. eNB (Evolved Node B) ke MME (Mobility Management Entity) disebut Asosiasi SCTP, yang dapat menampilkan kontrol aliran dan multihoming sebagai kemampuan standar. SCTP menyediakan banyak fungsi yang sama dengan TCP (Transmission Control Protocol), tanpa kekurangan bawaan yang dapat dialami TCP.
SGW-U Serving Gateway User plane function SGW-U adalah titik masuk dan keluar user data plane dari sisi E-UTRAN EPC saat pemisahan kontrol plane dan user plane diterapkan. Dengan demikian, saat pelanggan bergerak di sekitar E-UTRAN, titik keterikatannya ke EPC tetap di SGW-U (kecuali jika jaringan memutuskan bahwa relokasi SGW-U diperlukan). Satu pelanggan dapat didukung oleh beberapa SGW-U jika ada konektivitas ke beberapa PDN. Tanggung jawab tambahan mencakup intersepsi yang sah atas lalu lintas pelanggan, akuntansi antar-operator, serta buffering data downlink saat pelanggan melakukan page.
TAC Tracking Area Code Elemen TAI yang berfungsi untuk mengidentifikasi Tracking Area secara unik. Tracking Area adalah konsep logis dari area di mana pengguna dapat bergerak tanpa memperbarui MME. Jaringan mengalokasikan daftar dengan satu atau lebih TA kepada pengguna. Dalam mode operasi tertentu, UE dapat bergerak bebas di semua TA daftar tanpa memperbarui MME. Anda dapat menganggap 'Tracking Area' sebagai 'Routing Area' di UMTS.
TAI Timing Advance Index MS (Mobile Station) yang melakukan transfer paket uplink atau downlink, akan menerima pesan packet uplink atau downlink assignment. Pesan ini akan berisi TAI yang ditetapkan MS dan PTCCH (Packet Timing Control Channel). TAI menentukan subchannel PTCCH mana yang akan digunakan oleh MS.
TDD Time Division Duplex Dalam Time Division Duplex system, sebuah common carrier dibagi antara uplink dan downlink, sumber daya di switch dalam waktu. Pengguna dialokasikan satu atau lebih slot waktu untuk transmisi uplink dan downlink. Keuntungan utama dari operasi TDD adalah memungkinkan aliran asimetris yang lebih cocok untuk transmisi data.
TMSI Temporary Mobile Subscriber Identity Untuk memastikan kerahasiaan identitas pelanggan, VLR (Visitor Location Register) dan SGSN (Serving GPRS Support Node) dapat mengalokasikan TMSI (Temporary Mobile Subscriber Identities) untuk mengunjungi pelanggan seluler. VLR dan SGSN harus mampu menghubungkan TMSI yang dialokasikan dengan IMSI (International Mobile Subscriber Identity) dari MS (Mobile Station) yang dialokasikan. MS dapat dialokasikan dua TMSI, satu untuk layanan yang disediakan melalui VLR, dan yang lainnya dikenal sebagai P-TMSI (Paket TMSI) untuk layanan yang disediakan melalui SGSN.
UE User Equipment UMTS Subscriber atau UE (User Equipment) merupakan gabungan dari ME (Mobile Equipment) dan SIM/USIM (Subscriber Identity Module/ UMTS Subscriber Identity Module).
UMTS Universal Mobile Telecommunications System Sistem komunikasi seluler 3G yang mendukung kecepatan data yang lebih baik melalui GSM dan selanjutnya menyediakan berbagai layanan multimedia yang disempurnakan. UMTS telah meningkatkan konvergensi antara industri telekomunikasi, TI (teknologi informasi), media dan konten untuk memberikan layanan baru dan menciptakan peluang baru untuk menghasilkan pendapatan. UMTS memberikan biaya rendah, komunikasi mobile berkapasitas tinggi, menawarkan kecepatan data setinggi 2Mbps (dalam kondisi ideal) dengan roaming global dan kemampuan canggih lainnya. Spesifikasi mendefinisikan UMTS dirumuskan oleh 3GPP.
RRC Radio Recource Control RRC adalah sublapisan dari Lapisan 3 pada interface radio UMTS; di dalamnya ada control plane dan menyediakan layanan transfer informasi ke signalling NAS (Non Access Stratum). RRC juga bertanggung jawab untuk mengontrol konfigurasi interface radio UMTS, memfasilitasi pembentukan dan manajemen radio bearer, manajemen mobilitas, dan keamanan. RRC bertanggung jawab untuk mengontrol konfigurasi interface radio UMTS Lapisan 1 dan 2.
WiFi Wireless Fidelity WiFi adalah standar interoperabilitas yang dikembangkan oleh WiFi Alliance dan dikeluarkan untuk pabrikan yang peralatan IEEE 802.11-nya telah lulus uji interoperabilitas dasar. Peralatan yang lulus tes ini membawa logo WiFi.
WiMAX World wide Interoperability for Microwave Access WiMAX adalah teknologi broadband seluler yang distandarisasi oleh kelompok kerja IEEE 802.16m. Meskipun WiMAX adalah opsi potensial untuk mendukung 4G, keberhasilannya beragam di seluruh dunia, dengan banyak penyedia layanan mengadopsi LTE sebagai alternatif.
X2AP X2 Application Protocol X2AP adalah protokol kontrol yang ditemukan di antara eNB pada control plane X2. Fungsi utama X2AP meliputi mobilitas berbasis X2, serta X2 “Global Procedures”. Yang pertama sebagian besar terkait dengan prosedur hand shake yang dikontrol eNB (Evolved Node B), sedangkan yang terakhir berkaitan dengan pembentukan dan pengelolaan koneksi X2.


Referensi


Pranala Menarik