Difference between revisions of "OpenVPN: routing LAN"
Jump to navigation
Jump to search
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 3: | Line 3: | ||
== Banyak mesin di belakang OpenVPN (dev tun)== | == Banyak mesin di belakang OpenVPN (dev tun)== | ||
− | Tambahkan di | + | Tambahkan di config server OpenVPN |
push "route 10.66.0.0 255.255.255.0" | push "route 10.66.0.0 255.255.255.0" |
Revision as of 07:45, 5 December 2022
Banyak mesin di belakang OpenVPN (dev tun)
Tambahkan di config server OpenVPN
push "route 10.66.0.0 255.255.255.0"
Asumsinya IP LAN di belakang OpenVPN server adalah 10.66.0.0/24
LAN Client di broadcast ke OpenVPN (dev tun)
Pastikan
- setiap client mempunya Common Name yang unik di sertifikat-nya.
- IP & TUN/TAP forwarding di enable di client machine.
- buat directiry ccd di server OpenVPN (di Linux biasanya di bawah /etc/openvpn)
Tambahkan di konfigurasi server ada reference ke client configuration directory, seperti di bawah ini
client-config-dir ccd
Lakukan
- buat file client2 (misalnya) di directory ccd,
- isi file client2 dengan, misalnya,
iroute 192.168.4.0 255.255.255.0
ini akan memberitahukan OpenVPN server bahwa 192.168.4.0/24 akan melalui client2.
- Tambahkan di konfigurasi server,
route 192.168.4.0 255.255.255.0
Mengapa ada perintah route dan iroute yang berlebihan? Alasannya adalah,
- route mengontrol perutean dari kernel ke server OpenVPN (melalui interface TUN)
- iroute mengontrol perutean dari server OpenVPN ke remote client.
- kedua-nya di perlukan.
Jika kita ingin agar LAN OpenVPN client dapat dihubungi oleh client lainnya, maka tambahkan perintah berikut di config server,
client-to-client push "route 192.168.4.0 255.255.255.0"