Difference between revisions of "Studi Kasus"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
Line 811: Line 811:
 
router berbasis m0n0wall dalam mengadmini sebuah node.]]
 
router berbasis m0n0wall dalam mengadmini sebuah node.]]
  
[[Image:Figure11.16.jpg|center|200px|thumb|
+
 
 +
[[Image:Figure11.16a.jpg|center|200px|thumb]]
 +
[[Image:Figure11.16b.jpg|center|200px|thumb|
 
Gambar 11.16: Detail mini tower dengan contoh antena, kabel dan pigtail.]]
 
Gambar 11.16: Detail mini tower dengan contoh antena, kabel dan pigtail.]]
  

Revision as of 05:26, 19 December 2008

Tidak peduli berapa banyak perencanaan yang dilakukan pada saatnya anda harus membangun sebuah sambungan atau node, anda harus terjun dan menginstalasi sesuatu. Ini merupakan momen pembuktian untuk melihat berapa akurat perkiraan dan prediksi yang anda lakukan.

Sangat langka jika semuanya berjalan persis seperti yang direncanakan. Bahkan setelah anda menginstal node yang pertama, 10, atau 100, anda masih akan menemukan hal-hal yang tidak selalu bekerja seperti yang telah anda rancang. Bab ini menjelaskan beberapa kenangan proyek jaringan kami. Apakah anda akan mengambil bagian pada proyek nirkabel pertama anda atau anda adalah seorang ahli di ini, sangat menenangkan untuk diingat bahwa selalu ada sesuatu untuk dipelajari.


Nasihat umum

Ekonomi di negara-negara berkembang sangat berbeda dari negara maju, sehingga proses atau solusi yang dirancang untuk negara maju mungkin tidak cocok di Afrika Barat, atau Asia Selatan. Khususnya, biaya produksi bahan lokal dan biaya tenaga kerja akan diabaikan, sedangkan impor barang dapat lebih mahal dibandingkan dengan biaya di negara maju. Misalnya, salah satu produsen dan dapat memasang menara dengan biaya seperseputih dari sebuah menara di Amerika Serikat, tetapi harga antena mungkin dobel. Solusi yang mempergunakan keunggulan kompetitif lokal, yaitu tenaga kerja murah dan bahan-bahan lokal, akan termudah untuk ditiru / di replikasi.

Mencari peralatan yang tepat adalah salah satu tugas yang paling sulit dalam pengembangan pasar. Karena transportasi, komunikasi dan sistem ekonomi belum berkembang, materalatau peralatan yang cocok sangat sulit dan sering mustahil untuk dinemukan. Sebuah sekering, misalnya, sulit untuk dinemukan, sehingga mencari kawat yang telah terbakar pada arus tertentu dapat digunakan sebagai pengganti merupakan keuntungan yang besar. Mencari pengganti bahan-bahan lokal akan mendorong kewirausahaan, kepemilikan, dan dapat untuk menambung.


Rumah Penutup Peralatan

Plastik yang murah ada di mana-mana di negara berkembang, tetapi mereka terbuat dari bahan-bahan yang jelek dan tipis, sehingga tidak cocok untuk rumah penutup peralatan. Sistem pipa-pipa PVC adalah jauh lebih kuat dan dibuat untuk tahan air. Di Afrika Barat, pipa PVC yang paling sering ditemukan adalah untuk saluran air, dari ukuran 90mm sampai 220mm. Akses point seperti Routerboard 500 dan 200 yang dapat disimpan ke dalam pipa-pipa tersebut, dan dengan ujungnya di tutup, PVC dapat dibuat menjadi rumah kedap air yang sangat kuat. Mereka juga memiliki tambahan manfaat yang aerodinamis dan tidak menarik bagi orang yang lalu lalang. Ruang sisa yang ada di sekitar peralatan menjamin adanya sirkulasi udara yang memadai. Selain itu, sebaiknya dibuatkan sebuah lubang di bagian bawah rumah PVC. Penulis tidak menemukan bahwa membuka lubang pada PVC dapat menjadi masalah. Dalam sebuah kasus, kelompok semut memutuskan untuk sarang 25 meter di atas tanah di dalam PVC tempat akses point. Menggunakan kawat penutup yang terbuat dari bahan lokal untuk mengamankan lubang dari serangan serangga.


Tiang Antena

Menggunakan material bekas menjadi penting untuk industri di negara termiskin. Dari mobil tua hingga televisi, material yang memiliki nilai akan dipreteli, dijual, atau digunakan kembali. Misalnya, anda akan melihat sebuah mobil di preteli satu persatu komponen-nya dari hari ke hari. Besi yang dihasilkan akan di simpan kemudian di masukan ke truk untuk di jual. Pekerja logam lokal sudah terbiasa untuk membuat kerangka televisi dari besi tua. Beberapa adaptasi cepat untuk membuat kerangka ini untuk jaringan nirkabel.

Tiang yang banyak digunakan adalah tiang 5 meter, yang terdiri dari satu tiang dengan diameter 30 mm yang ditanam ke dalam semen. Sebaiknya membangun tiang dalam dua bagian, bagian tiang yang dapat di lepas yang dimasukan ke dasar tiang yang lebih besar diameternya. Alternatif lain, tiang yang dapat dibuat dengan tangan kecil yang dapat di semen dengan aman ke dinding. Proyek ini mudah, namun memerlukan penggunaan tangga untuk menyelesaikan dan sangat di sarankan untuk berhati-hati.

Tiang jenis ini dapat diperpanjang beberapa meter dengan penggunaan beberapa tali pengikat. Untuk tiang yang kuat, tanam tiga tali pengikat dalam sudut 120 derajat, membentuk sebuah sudut minimal 33 derajat dengan menara.


Di atas semua: libatkan masyarakat setempat

Keterlibatan masyarakat snagat penting dalam memastikan keberhasilan dan keberlangsungan proyek. Melibatkan masyarakat dalam proyek dapat menjadi tantangan terbesar, tetapi jika masyarakat tidak terlibat teknologi tidak akan melayani kebutuhan mereka, dan tidak akan diterima. Selain itu, masyarakat yang takut dan mungkin dapat merusak inisiatif. Apapun kompleksitas yang dilakukan, kesuksesan proyek membutuhkan dukungan dari orang-orang yang akan dilayani.

Strategi yang efektif dalam mendapatkan dukungan adalah untuk mencari pemimpin yang dihormati dengan tujuan yang benar. Menemukan orang, atau orang-orang yang tertarik dengan proyek. Seringkali, anda perlu melibatkan pemimpin tersebut sebagai penasehat, atau sebagai seorang anggota steering komitea. Orang-orang ini sudah memperoleh kepercayaan dari masyarakat, akan tahu siapa yang harus didekati, dan dapat berbicara bahasa masyarakat setempat. Luangkan waktu anda agar dapat secara selektif dalam mencari orang yang tepat untuk proyek anda. Adalah sebuah keputusan yang sangat strategis untuk memperoleh orang lokal yang effektif dan di percaya dari masyarakat setempat. Selain itu, perhatikan pemain kunci dalam sebuah lembaga, atau masyarakat. Mengidentifikasi orang-orang yang kemungkinan besar akan lawan dan proyek proponent proyek Anda. Sedini mungkin, berusaha untuk mendapatkan dukungan lawan dan membaur dengan lawan-lawan. Ini merupakan hal yang sulit memerlukan keintiman dengan lembaga atau masyarakat. Jika proyek tidak memiliki sekutu lokal, proyek harus meluangkan banyak waktu untuk memperoleh pengetahuan dan kepercayaan dari masyarakat.

Hati-hati dalam memilih sekutu anda. Sebuah pertemuan di "balai kota" sering berguna untuk melihat politik lokal, dan aliansi yang terjadi. Selanjutnya, akan lebih mudah untuk memutuskan siapa yang dijadikan sekutu, dan siapa pemimpun dan siapa yang perlu untuk membaur. Coba untuk tidak mengendurkan semangat. Penting untuk berlaku jujur, terus terang, dan tidak membuat janji-janji yang tidak dapat anda tepati.

Pada masyarakat yang sebagian besar buta huruf, fokus pada layanan Internet dari digital ke analog seperti untuk stasiun radio, pencetakan artikel dan foto on-line, dan aplikasi non-tekstual lainnya. Jangan mencoba untuk memperkenalkan teknologi kepada masyarakat tanpa pemahaman aplikasi yang akan benar-benar akan melayani masyarakat. Seringkali masyarakat akan memiliki sedikit ide bagaimana teknologi baru akan membantu masalah mereka. Cukup menyediakan fitur baru yang berguna tanpa pemahaman tentang bagaimana masyarakat akan manfaat.

Saat mengumpulkan informasi, verifikasi fakta yang diberikan. Jika Anda ingin mengetahui status keuangan perusahaan / organisasi, meminta untuk melihat rekening listrik, telepon atau tagihan. Apakah mereka telah membayar tagihan mereka? Pada saat ini, calon penerima donor suka membohongi nilai-nilai mereka sendiri berharap memenangkan dana atau peralatan. Seringkali, mitra lokal yang anda percaya akan sangat terus terang, jujur, dan suka menolong.

Kesalahan umum adalah yang saya sebut sindrom "orang tua bercerai", dimana LSM, donor, dan mitra tidak saling memberitahu keterlibatan masing-masing dengan si penerima dana / manfaat. Penerima yang mahir akan memperoleh hadiah yang menarik dengan membiarkan LSM dan donor memberi mereka dengan peralatan, pelatihan dan dana. Adalah penting untuk mengetahui organisasi lain yang terlibat sehingga anda dapat memahami dampak kegiatan mereka pada anda sendiri. Misalnya, saya pernah merancang proyek untuk sekolah di pedesaan Mali. Tim saya menginstalasi open source dengan komputer bekas dan menghabiskan beberapa hari melatih masyarakat bagaimana untuk menggunakannya. Proyek ini dianggap berhasil, tetapi segera setelah instalasi, donor lain tiba dengan komputer Pentium 4 baru menjalankan Windows XP. Siswa dengan cepat ditinggalkan komputer lama dan menggunakan komputer baru. Akan lebih baik untuk melakukan negosiasi dengan sekolah di awal, untuk mengetahui komitmen mereka untuk proyek. Jika mereka berterus terang, komputer bekas yang sekarang duduk tidak digunakan dapat dikirim ke sekolah lain yang lebih membutuhkan.

Dalam banyak masyarakat di pedesaan di negara berkembang, hukum dan kebijakan sangat lemah, dan kontrak dapat menjadi sia-sia. Seringkali, jaminan lainnya harus ditemukan. Di sinilah layanan pra-bayar yang ideal, karena mereka tidak memerlukan hukum kontrak. Komitmen dijjamin oleh dana investasi sebelum layanan diberikan.

Buy-in diperlukan bagi mereka yang terlibat investasi dalam proyek itu sendiri. Sebuah proyek harus meminta keterlibatan timbal balik dari masyarakat. Di atas semua, pilihan "batal" harus selalu dievaluasi. Jika masyarakat lokal dan komunitas pengguna tidak ada, proyek harus mempertimbangkan memilih komunitas atau masyarakat penerima manfaat yang berbeda. Harus ada negosiasi; peralatan, uang, dan pelatihan tidak dapat dihadiahkan. Masyarakat harus dilibatkan dan mereka juga harus berkontribusi.


-- Ian Howard



Studi kasus: Menyeberangi keterpisahan dengan jembatan sederhana di Timbuktu

Jaringan akhirnya menghubungkan manusia menjadi satu kesatuan, dan oleh karenanya selalu melibatkan komponen politik. Biaya Internet di negara kurang berkembang sangat tinggi dan kemampuan untuk membayar rendah, ditambah dengan tantangan politik. Mencoba untuk membangun jaringan di atas jaringan manusia yang tidak sepenuhnya berfungsi adalah hampir mustahil untuk jangka panjang. Mencoba untuk melakukannya dapat meninggalkan sebuah proyek di situasi sosial yang tidak stabil, mengancam keberadaannya. Di sinilah biaya rendah dan mobilitas dari jaringan nirkabel dapat menguntungkan.

Tim penulis diminta oleh penyandang dana untuk menentukan cara untuk menghubungkan desa dengan stasiun radio ke telecenter yang sangat kecil (2 komputer) ke Internet di Timbuktu, padang gurun ibukota Mali. Timbuktu ini lebih banyak dikenal sebagai daerah terpencil di dunia. Pada situs ini, tim memutuskan untuk menerapkan model yang telah disebut model parasit nirkabel. Model ini mengambil sambungan dari jaringan nirkabel yang sudah ada, dan memperpanjang jaringan ke sisi klien menggunakan jaringan bidge sederhana. Model ini dipilih karena tidak memerlukan investasi yang besar dari organisasi pendukung. Meskipun menambahkan sumber pendapatan bagi telecentre, tapi tidak menambah biaya operasional yang besar. Solusi ini dimaksudkan bahwa klien bisa mendapatkan situs internet murah, walaupun tidak cepat atau sebagai dapat diandalkan sebagai solusi berdedikasi. Karena pola penggunaan berlawanan antara kantor dan telecentre tidak ada tampak perlambatan dari jaringan untuk masing-masing pihak.

Walaupun dalam situasi yang ideal akan lebih baik untuk mendorong pembangunan telecentre kecil ke sebuah ISP, sayangnya baik telecentre maupun pasar tidak siap. Seperti yang sering terjadi, ada keprihatinan serius tentang apakah telecentre ini dapat menjadi berdiri sendiri saat nanti pemberi dana meninggalkannya. Dengan demikian, solusi yang ada berusaha meminimalkan investasi awal sementara mencapai dua tujuan: pertama, memberikan Internet untuk penerima manfaat yang di targetkan, sebuah stasiun radio, dengan biaya yang terjangkau. Kedua, ia menambahkan sedikit tambahan sumber pendapatan telecentre untuk sementara tanpa meningkatkan biaya operasional maupun tanpa menambahkan kompleksitas sistem.


Orang

Timbuktu sangat remote, tetapi memiliki nama terkenal dunia. Menjadi simbol keterpencilan, banyak proyek-proyek telah ingin "tiang bendera" di pasir gurun kota ini. Dengan demikian, ada beberapa aktifitas teknologi informasi dan komunikasi (ICT) di daerah ini. Pada perhitungan terakhir ada delapan (8) sambungan satelit ke Timbuktu, yang sebagian besar berupa layanan khusus kecuali dua operator, SOTELMA dan Ikatel. Mereka saat ini menggunakan sambungan VSAT ke jaringan telepon mereka ke daerah-daerah lainnya. Telecentre ini menggunakan sambungan X.25 ke salah satu Telkom ini, yang kemudian direlay kembali ke Bamako. Berbeda relatif jauh dengan kota-kota lain di negara ini, Timbuktu memiliki jumlah staf TI terlatih, yang ada di tiga telecentre, ditambah yang baru diinstal telecentre di stasiun radio. Kota ini pada beberapa tahap mempunyai sambungan Internet yang cukup jenuh, menjangkau kepentingan swasta dan komersial yang berkelanjutan.

Pilihan disain

Dalam instalasi ini situs klien hanya 1 km secara line of sight. Dua buah akses point Linksys yang sudah di modifikasi, di isi dengan OpenWRT dan di set pada mode bridge, terpasang. Satu dipasang pada dinding bangunan telecentre, dan lainnya yang telah terpasang 5 meter di atas tiang stasiun radio. Satu-satunya parameter konfigurasi yang diperlukan pada kedua perangkat adalah ssid dan kanal. Antenna panel sederhana 14 dBi (dari http://hyperlinktech.com/) yang digunakan. Di sisi internet, akses point dan antena yang terpasang menggunakan sekrup untuk semen ke bagian samping bangunan, menghadap ke situs klien. Di situs klien, tiang antenna yang ada digunakan. Akses point dan antena dipasang menggunakan cincin pipa.

Untuk memutuskan klien, telecentre cukup mematikan bridge di sisi mereka. Tambahan node / situs nantinya akan diinstal, dan masing-masing akan akan memiliki bridge di telecentre sehingga staf dapat secara fisik mematikan sambungan klien jika mereka tidak membayar. Walaupun kasar, ini adalah solusi efektif dan mengurangi resiko bahwa staf akan membuat kesalahan saat membuat perubahan pada konfigurasi sistem. Mempunyai bridge yang dikhususkan untuk satu sambungan membuat sederhana instalasi di pusat. Sehingga tim instalasi dapat memilih tempat terbaik untuk menghubungkan situs klien. Meskipun tidak optimal menjembatani jaringan (daripada menggunakan router untuk lalu lintas jaringan), ketika pengetahuan tentang teknologi rendah adalah kita ingin menginstali sebuah sistem sangat sederhana maka solusi ini sangat cocok untuk jaringan kecil. Bridge membuat sistem yang terpasang di situs remote (stasiun radio) muncul seolah-olah mereka terhubung ke jaringan lokal.


Model keuangan

Model keuangan di sini sangat sederhana. Telecentre menarik biaya bulanan, sekitar $30 per komputer yang terhubung ke stasiun radio. Hal ini jauh lebih murah dibandingkan dengan alternatif lainnya. Telecentre yang terletak di pengadilan dekat kantor Walikota, sehingga klien utama dari telecentre adalah staf Walikota. Hal ini penting karena stasiun radio tidak ingin bersaing dengan telecentre dan sistem stasiun radio yang terutama ditujukan untuk staf stasiun radio. Cara cepat ini dikurangi biaya, ini berarti bahwa klien yang sangat selektif dapat mendukung biaya Internet tanpa harus bersaing dengan telecentre maupun para pemasok. Telecentre juga memiliki kemampuan untuk dengan mudah putuskan stasiun radio jika mereka tidak membayar. Model ini juga mengijinkan berbagi sumber daya jaringan. Misalnya, stasiun radio baru memiliki printer laser, sedangkan telecentre memiliki warna printer. Karena sistem klien berada pada jaringan yang sama, pelanggan dapat mencetak di kedua jaringan tersebut.


Pelatihan

Untuk mendukung jaringan ini, sangat sedikit pelatihan yang diperlukan. Staf telecentre hanya perlu di perlihatkan bagaimana cara memasang peralatan dan dasar troubleshooting, seperti reboot akses point, dan bagaimana untuk menggantikan unit yang rusak. Hal ini memungkinkan tim penulis untuk mengirimkan penggantian dan menghindari dua hari perjalanan ke Timbuktu.

Ringkasan

Instalasi dianggap sebuah ukuran. Hal ini dimaksudkan sebagai langkah sementara sebelum memperoleh solusi lengkap untuk maju. Meskipun dapat dianggap sebagai keberhasilan, itu belum memimpin untuk pembangunan infrastruktur fisik lebih jauh. Ini telah membawa ICT dekat dengan solusi radio, dan mempererat hubungan klien - pemasok lokal.

Karena itu, akses Internet masih mahal di Timbuktu. Politik lokal dan persaingan inisiatif subsidi sedang berjalan, namun solusi yang sederhana ini telah terbukti sangat ideal untuk digunakan. Memerlukan waktu beberapa bulan bagi tim untuk melakukan analisis dan berpikir kritis untuk tiba di sini, tetapi tampaknya ini merupakan solusi yang paling sederhana yang paling memberikan manfaat.

--Ian Howard


Studi kasus: Mencari pijakan yang keras di Gao

Satu hari berkendara ke timur Timbuktu, di Mali Timur, adalah Gao. Kota pedesaan ini, tampaknya seperti desa yang besar, yang duduk di atas sungai Niger sebelum terus ke selatan ke persimpangan ke Niger dan masuk ke Nigeria. Kota di lereng yang masuk menuju sungai, dan memiliki beberapa bangunan tinggi dengan maksimum dua tingkat. Pada tahun 2004, sebuah telecentre dipasang di Gao. Tujuan proyek ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat dengan harapan membuat masyarakat kebih sehat dan lebih berpendidikan.

Pusat tersebut menyediakan informasi melalui CD-ROM, film dan radio, tetapi sumber informasi utama dari pusat tersebut adalah Internet. Ini merupakan standar telecentre, dengan 8 komputer, yang all-in-one printer, scanner, fax, telepon dan kamera digital. Sebuah bangunan kecil dengan dua kamar dibangun untuk telecentre. Terletak sedikit di luar kota, yang bukan merupakan lokasi yang ideal untuk menarik pelanggan, tetapi situs ini dipilih karena pemiliknya yang sangat simpatik. Pusat tersebut menerima bantuan dana untuk semua konstruksi diperlukan, dan peralatan dan termasuk pelatihan awal. Telecentre diharapkan dapat mandiri setelah satu tahun.

Beberapa bulan setelah dibuka, telecentre telah menarik beberapa pelanggan. Telecentre menggunakan modem dial-up untuk koneksi ke internet melalui provider di ibukota. Koneksi ini terlalu lambat dan tidak dapat diandalkan, dan sehingga lembaga donor mendanai instalasi sebuah sistem VSAT. Ada sejumlah sistem VSAT sekarang tersedia untuk daerah; kebanyakan dari layanan ini hanya baru-baru ini saja tersedia. Sebelumnya hanya sistem C-band (yang mencakup wilayah yang lebih besar dari Ku-band) yang tersedia. Baru-baru ini, serat optik telah meletakkan hampir di setiap terowongan kereta bawah tanah dan kanal di seluruh Eropa, dan dengan demikian ia telah menggantikan layanan satelit yang lebih mahal. Akibatnya, penyedia layanan mengarahkan sistem VSAT mereka ke pasar baru, termasuk Afrika Tengah dan Barat, dan Asia Selatan. Ini telah menyebabkan sejumlah proyek yang menggunakan sistem satelit untuk sambungan Internet.


Setelah VSAT terpasang, sambungan yang disediakan 128 kbps down dan 64 kbps up, dengan biaya sekitar $400 per bulan. Telecentre ini kesulitan untuk mendapatkan penghasilan cukup untuk membayar biaya bulanan yang tinggi ini, sehingga telecentre mencari bantuan. Sebuah kontraktor swasta telah disewa, yang telah dilatih oleh penulis untuk memasang sistem nirkabel. Sistem ini akan memecah sambungan yang ada ke tiga klien: dua klien lain, sebuah stasiun radio, dan telecentre, masing-masing membayar $140. Pembayaran secara kolektif ini cukup untuk membiayai VSAT, dan tambahan pendapatan dari telecentre dan stasiun radio cukup dukungan dan administrasi sistem.


Orang

Walaupun mampu dan bersedia, tim penulis tidak melakukan instalasi yang sebenarnya. Sebagai gantinya, kami mendorong telecentre untuk menyewa kontraktor lokal untuk melakukannya. Kami mampu meyakinkan klien dengan setuju untuk melatih dan mendukung kontraktor dalam penyelesaian instalasi ini. Dasar dari keputusan ini adalah melepaskan ketergantungan pada LSM jangka pendek, dan bukan untuk membangun kepercayaan dan hubungan antara penyedia layanan domestik dengan pelanggan mereka. Hal ini terbukti bahwa pendekatan tersebut berhasil. Mengambil pendekatan ini membuat tim penulis harus meluangkan lebih banyak waktu, mungkin dua kali lebih banyak, namun investasi ini mulai terbayarkan. Jaringan masih terpasang dan tim penulis sekarang kembali ke rumah masing-masing di Eropa dan Amerika Utara.


Pilihan disain

Pada awalnya, sangat penting untuk menyambungkan tulang punggung sambungan ke stasiun radio, yang telah memiliki menara 25 meter. Menara akan digunakan untuk relay ke klien lain, menghindari kebutuhan untuk memasang menara di situs klien, karena menara jauh lebih tinggi dari halangan yang ada dalam kota. Untuk melakukan ini, tiga pendekatan yang dibahas: memasang akses point dalam mode pengulang, menggunakan protokol WDS, atau menggunakan protokol routing mesh. Mode pengulang / repeater tidak diingini karena akan memasukan latensi (karena yang masalah one-armed repeater) pada sambungan yang sudah lambat. Sambungan VSAT perlu mengirim paket sampai ke satelit dan kembali ke bawah, sering memasukan delay sampai 3.000 ms di sepanjang perjalanan. Untuk menghindari masalah ini, telah diputuskan untuk menggunakan satu radio untuk koneksi ke klien, dan radio kedua untuk khusus untuk sambungan ke backbone. Untuk penyederhanaan diputuskan untuk membuat sebuah sambungan bridge sederhana, sehingga akses point di stasiun radio akan terlihat pada fisik yang sama pada LAN telecentre.

Dalam uji apakah pendekatan ini berfungsi, meskipun dalam dunia nyata, kinerjanya cukup suram. Setelah berbagai perubahan, termasuk menggantikan akses point, teknisi memutuskan bahwa tampaknya ada software atau hardware bug yang mempengaruhi desain. Installer kemudian memutuskan untuk meletakkan akses point di telecentre secara langsung menggunakan tiang pendek 3 meter, dan tidak menggunakan stasiun radio sebagai situs untuk relay. Situs klien menggunakan pipa pendek dalam desain ini. Semua situs berhasil terhubung, walaupun sambungan sangat lemah, dan mempunyai banyak paket loss.

Kemudian, selama musim debu, sambungan ini menjadi lebih aneh dan bahkan kurang stabil. Situs klien berada pada jarak 2 sampai 5 km, menggunakan 802.11b. Tim berteori bahwa menara di kedua sisinya terlalu pendek, memotong terlalu banyak dari zona Fresnel. Setelah membahas banyak teori, tim juga menyadari ada masalah dengan kinerja stasiun radio: radio frekuensi 90,0 MHz hampir sama dengan frekuensi dari sambungann Ethernet kecepatan tinggi (100BT). Sementara transmisi, sinyal FM (pada 500 watt) telah sepenuhnya masuk pada kabel Ethernet. Dengan demikian, diperlukan kabel Ethernet yang mempunyai shield / pelindung, atau frekuensi sambungan jaringan perlu diubah. Pipa disisi klien di naikan, dan di stasiun radio kecepatan dari Ethernet diubah menjadi 10 Mbps. Frekuensi ini berubah pada kawat menjadi 20 MHz, dan terhindar dari gangguan transmisi FM. Perubahan ini menyelesaikan kedua masalah, meningkatkan kekuatan dan keandalan dari jaringan. Keuntungan dari menggunakan mesh atau WDS di sini bahwa klien akan dapat terhubung ke salah satu akses point, baik secara langsung ke telecentre atau ke stasiun radio. Pada akhirnya, mengeluarkan bergantung pada stasiun radio sebagai pengulang / repeater membuat instalasi lebih stabil dalam jangka waktu yang lebih panjang.


Model keuangan

Sistem satelit yang digunakan di situs memerlukan biaya sekitar $400 per bulan. Untuk banyak pembangunan proyek IT ini biaya bulanan yang mahal dan sulit untuk mengelola. Biasanya proyek ini dapat membeli peralatan dan membayar untuk instalasi jaringan nirkabel, tapi paling tidak mampu untuk membayar biaya dari jaringan setelah waktu singkat (termasuk biaya Internet dan biaya operasional). Penting untuk menemukan sebuah model dimana biaya bulanan untuk jaringan dapat dipenuhi oleh orang-orang yang menggunakan. Untuk sebagian besar masyarakat telecenter atau stasiun radio, ini adalah cukup terlalu mahal. Seringkali, satu-satunya adalah rencana yang baik adalah berbagi biaya dengan pengguna lain. Untuk membuat internet lebih terjangkau, situs ini digunakan untuk berbagi nirkabel internet untuk masyarakat, yang memungkinkan lebih banyak organisasi untuk mengakses Internet sekaligus mengurangi biaya per klien.

Biasanya di Mali, di komunitas pedesaan hanya ada beberapa organisasi atau perusahaan yang mampu tersambung ke Internet. Hanya ada beberapa klien, karena biaya koneksi internet yang tinggi, model yang dikembangkan oleh tim termasuk klien besar: klien yang kuat dan siapa yang berisiko rendah. Untuk daerah ini, LSM asing (Organisasi non pemerintah), Badan PBB yang besar dan perusahaan komersial termasuk di antara yang sangat sedikit yang memenuhi syarat. Di antara klien dipilih untuk proyek ini adalah tiga klien besar, yang membayar secara kolektif seluruh biaya bulanan dari sambungan satelit. Penerima manfaat kedua, sebuah stasiun radio komunitas, juga telah terhubung. Setiap penghasilan yang diperoleh memberikan kontribusi untuk biaya deposit untuk masa depan, tetapi tidak diperhitungkan karena margin kecil dimana layanan masyarakat ini dioperasikan. Klien mereka dapat melepaskan dan dapat melanjutkan layanan mereka jika mereka mampu lagi.


Pelatihan Yang Diperlukan: Siapa, Apa, Untuk Berapa Lama

Kontraktor mengajarkan teknisi telecentre teknisi dasar-dasar untuk mendukung jaringan, yang sangat sederhana. Setiap pekerjaan non-rutin, seperti menambahkan klien baru, dikontrakan keluar. Oleh karena itu, tidak terlalu penting mengajar staf telecentre bagaimana untuk mendukung sistem secara keseluruhan.


Pelajaran yang di peroleh

Dengan berbagi sambungan, telecentre menjadi mandiri dan berkesinambungan, dan di tambah, tiga situs lainnya memperoleh akses Internet. Walaupun hal tersebut akan memakan lebih banyak waktu dan lebih banyak uang, akan sangat berharga jika kita dapat menemukan talen lokal dan mendorong mereka untuk membangun sambungan dengan klien. Seorang teknisi lokal akan mampu menyediakan dukungan selanjutnya yang dibutuhkan untuk mempertahankan dan memperluas jaringan. Kegiatan ini membangun keahlian lokal, dan permintaan lokal, yang akan memungkinkan proyek ICT selanjutnya untuk di bangun dengan dasar proyek ini.

-- Ian Howard


Studi Kasus: Komunitas jaringan nirkabel Fantsuam Foundation

Kafanchan adalah sebuah komunitas dengan 83.000 orang terletak 200 km timur laut Abuja, di Pusat Nigeria. Kafanchan dikenal sebagai kota yang sibuk dan berkembang, tuan rumah dari salah satu pertemuan utama dari jalur kereta api nasional. Pada masa industri kereta api booming, hampir 80% dari populasi Kafanchan mengandalkan dirinya para industri tersebut melalui satu atau cara lain. Setelah hancurnya sistem kereta api Nigeria, penduduk Kafanchan dipaksa untuk kembali ke sumber pendapatan aslinya, yaitu pertanian.

Kafanchan adalah daerah yang kurang terhubung dalam telepon dan sambungan Internet. Saat ini, tidak ada layanan telepon tetap (PSTN) yang tersedia di wilayah tersebut, dan GSM baru masuk di tahun 2005. Namun, cakupan jaringan GSM sangat jelek seperti juga kualitas layanannya. Saat ini, SMS adalah layanan yang paling dapat diandalkan karena layanan komunikasi suara percakapan cenderung terputus-putus dan sangat bising.

Ketiadaan listrik membuat tambangan tantangan bagi orang Kafanchan. Perusahaan listrik nasional Nigeria, dikenal sebagai NEPA (National Electric Power Authority), adalah banyak dikenal oleh orang Nigeria sebagai “Never Expect Power Always” (“Jangan Pernah Berharap Ada Listrik”). Pada tahun 2005, NEPA berubah nama menjadi Power Holding Company Nigeria (PHCN).

Kafanchan menerima listrik dari NEPA rata-rata 3 jam per hari. Untuk sisanya 21 jam, penduduk harus mengandalkan generator solar yang mahal atau minyak tanah untuk penerangan dan memasak. Ketika NEPA tersedia pada jaringan listrik, ia memberikan tegangan tidak stabil dalam kisaran antara 100-120 V pada sebuah sistem yang dirancang untuk tegangan 240 V. Seharusnya tegangan stabil pada 240 V sebelum ada beban yang terhubung. Hanya lampu dapat dicolok langsung ke listrik karena lampu dapat di operasikan pada tegangan rendah tanpa rusak.


Peserta Proyek

Mengingat latar belakang tantangan pada Kafanchan, bagaimana kita dapat mengimplementasi ide membentuk Wireless ISP pedesaan di Nigeria?

Fantsuam Foundation melakukannya dan mereka membuat semua ini terjadi. Fantsuam Foundation adalah organisasi non-pemerintah lokal yang telah bekerjasama dengan komunitas di Kafanchan sejak tahun 1996 untuk memerangi kemiskinan dan ketertinggalan melalui program pembangunan terpadu. Fantsuam fokus pada keuangan mikro, layanan ICT dan pembangunan sosial di komunitas pedesaan Nigeria. Menjadi ISP nirkabel pedesaan pertama di Nigeria adalah bagian dari misi mereka untuk menjadi pemimpin diakui dalam inisiatif pembangunan pedesaan, terutama pendorong pengetahuan ekonomi pedesaan di Nigeria.

ISP Wireless dari Fantsuam Foundation, dikenal sebagai Zittnet, didanai oleh IDRC, International Development Research Center Kanada. IT +46, sebuah perusahaan konsultan yang berbasis di Swedia yang fokus pada ICT untuk pembangunan, telah bekerja sama dengan tim Zittnet untuk memberikan dukungan teknis untuk komunikasi nirkabel, bandwidth manajemen, energi surya, daya cadangan dan implementasi sistem VoIP.


Tujuan

Tujuan utama dari Zittnet adalah untuk meningkatkan akses untuk komunikasi di kawasan Kafanchan melalui implementasi dari jaringan nirkabel komunitas. Jaringan tersebut menyediakan akses internet dan intranet untuk mitra lokal di komunitas. Masyarakat jaringan ini dibentuk oleh organisasi berbasis masyarakat seperti lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, layanan kesehatan, usaha kecil dan individu.


Cadangan daya sistem

Gambar 11.1: 24 panel surya dengan daya nominal 80 W telah terpasang di atap NOC untuk menyediakan daya untuk sistem 24 / 7.

Untuk dapat memberikan pelayanan yang reliable kepada masyarakat, Zittnet perlu melengkapi dengan sistem cadangan daya yang stabil yang akan membuat jaringan berjalan secara mandiri terlepas dari NEPA. Sebuah sistem hibrid daya dirancang untuk Fantsuam, yang terdiri dari tempat penyimpanan batere dan panel surya 2 kW (puncak). Sistem memperoleh pasokan daya dari tiga sumber: generator solar, kumpulan panel surya, dan dari NEPA bila listrik tersedia. Network Operation Center (NOC) dari organisasi berjalan sepenuhnya dari tenaga surya. Sisa dari peralatan Fantsuam beroperasi dengan catu daya dari NEPA atau generator melalui tempat penyimpanan batere, yang memberikan tegangan yang stabil. Beban NOC dipisahkan dari beban lainnya dari Fantsuam untuk memastikan sumber daya yang handal ke infrastruktur yang sangat penting dalam NOC, meskipun saat tempat penyimpanan batere bekerja dengan sisa daya yang rendah.

Simulasi dengan data matahari terbaik yang ada memperlihatkan bahwa negara bagian Kaduna, dimana Kafanchan terletak, menerima paling tidak empat (4) jam puncak matahari saat bulan-bulan paling jelek antara bulan Juni sampai Agustus (musim hujan). Masing-masing panel surya (Suntech 80W peak) menyediakan maksimum arus 5 A (saat radiasi matahari tertinggi di siang hari). Dalam bulan terburuk dalam setahun, sistem ini diharapkan dapat menghasilkan tidak kurang dari 6 kWh/hari.

Sistem tenaga surya dirancang untuk menyediakan tegangan keluargan 12 dan 24 V DC agar sesuai dengan tegangan masukan server berdaya rendah dan workstation pada infrastruktur NOC maupun pada kelas untuk pelatihan.

Panel surya yang digunakan adalah Suntech STP080S-12/Bb-1 dengan spesifikasi berikut:

Tegangan sirkit terbuka (VOC)	: 21,6V
Tegangan operasi optimal (VMP)	: 17.2V
Arus hubung singkat (ISC)	: 5A
Arus operasi optimum (IMP)	: 4,65A
Maksimum daya di STC (PMAX )	: 80 W (Puncak)

Minimum 6 kWh/hari yang di alirkan ke NOC digunakan untuk memberikan daya bagi peralatan berikut:

Alat Jam/Hari Unit Daya (W) Wh Akses Point 24 3 15 1080 Low Power Server 24 4 10 960 Layar LCD 2 4 20 160 Laptop 10 2 75 1500 Lampu 8 4 15 480 VSAR Modem 24 1 60 1440 Total


5620

Konsumsi daya untuk server dan layar LCD dihitung berdasarkan perhitungan Inveneo Low Power Station, http://www.inveneo.org/?q=Computingstation.

Jumlah estimasi konsumsi daya NOC adalah 5,6 kWh/hari yang kurang dari daya harian yang dihasilkan dari panel surya saat bulan terburuk.

Gambar 11.2: NOC yang dibangun dari batu bata laterite, diproduksi dan meletakkan oleh pemuda di Kafanchan.


Network Operating Center (NOC)

Gambar 11.3: Omolayo Samuel, salah seorang staf Zittnet, tidak takut pada ketinggian di menara 45m saat dia mengarahakan antenna yang terdapat di atap menara.

Sebuah Pusat Operasi Jaringan baru dibentuk menjadi tempat sistem cadangan daya dan fasilitas ruang server. NOC dirancang untuk menyediakan tempat aman dari debu, dengan pendinginan dengan baik dari batere dan inverter. NOC dibangun menggunakan metode alami dan dibuat dari bahan-bahan lokal yang tersedia. Bangunan terdiri dari empat kamar: ruang penyimpanan batere, ruang server, ruang kerja dan ruang untuk penyimpanan peralatan.

Ruang penyimpanan batere menyimpan tujuh puluh batere 200 Ah, serta lima inverters (salah satu dari mereka dapat menghasilkan gelombang sinus murni), dua regulator matahari, penstabil daya / stabilizer dan disconnect DC dan AC. Batere ditumpuk vertikal pada struktur logam rak untuk pendinginan yang lebih baik.

Ruang server terdapat sebuah rak untuk server dan kipas angin. Ruangan tidak memiliki jendela biasa, untuk menghindari debu dan panas. Ruang server dan ruang batere menghadap selatan untuk meningkatkan pendinginan alam dan untuk membantu menjaga kamar pada suhu yang sesuai.

Ruang server dan ruang batere membutuhkan pendingin biaya rendah / rendah energi yang effektif karena mereka harus beroperasi 24x7. Untuk mencapai tujuan ini, teknik pendinginan alam diperkenalkan pada disain NOC: fan kecil dan extractors dan dinding tebal dari batu bata (lebar-nya double) di arah matahari terbenam.

Di sebelah selatan bangunan terletak 24 panel surya pada wilayah bebas bayangan dengan atap logam. Atap dirancang dengan inklinasi 20 derajat untuk menempatkan panel dan membatasi karat dan debu. Usaha tambahan dilakukan agar panel mudah dijangkau untuk pembersihan dan pemeliharaan. Bagian atap diperkuat untuk membawa beban tambahan 150-200 kg.

NOC gedung dibangun dari batu bata lumpur laterite yang di hasilkan secara lokal. Bahan tersebut sangat murah karena sering digunakan dan berasal dari bagian atas lapisan tanah. Batu bata diproduksi secara lokal dengan menggunakan tangan dan teknologi tekan yang sederhana. NOC tersebut sangat unik dan satu-satunya di negara bagian Kaduna.



Infrastruktur fisik: Sebuah tiang komunikasi

Kebanyakan klien potensial untuk Zittnet terletak antara 1 km sampai 10 km dari lokasi Fantsuam. Untuk mencapai klien ini, Fantsuam mendirikan tower komunikasi di tempat mereka. Pada bulan Oktober 2006, tower selfstanding setinggi 45m (150 kaki) tiang dipasang di Fantsuam Foundation. Tiang yang telah dilengkapi grounding dan perlindungan terhadap petir termasuk lampu isyarat yang di wajibkan.

Sebuah cincin logam telah dikuburkan di bagian bawah menara di kedalaman 4 kaki. Kesemua tiga kaki dari tiang tersebut kemudian terhubung ke sirkuit grounding. Sebuah pipa untuk anti petir telah terpasang di titik tertinggi dari tower untuk melindungi peralatan terhadap serangan petir. Pipa anti pentir terbuat dari tembaga murni dan terhubung ke cincin di tanah di bagian dasar dari tiang menggunakan pita tembaga.

Sinyal lampu terpasang di bagian atas tiang merupakan persyaratan dari Authoritas Penerbangan Sipil. Lampu akan dilengkapi dengan photocell yang memungkinkan penyalaan automatis jika hari gelap. Dengan cara ini, lampu akan nyala secara automatis saat malam hari dan mati di siang hari.


Infrastruktur Tulang Punggung Wireless

Infrastruktur tulang punggung wireless dibangun menggunakan akses point SmartBridges multi-band dan unit di klien dari Nexus seri PROTM TOTAL. Unit tersebut di rancang untuk penyedia layanan dan perusahaan untuk membangun sambungan nirkabel point-to-multipoint di luar ruangan dengan kinerja tinggi. Peralatan ini datang dengan antenna sektoral multi-band yang terpadi yang dapat beroperasi baik di frekuensi 2.4 GHz dan 5.1-5.8 GHz. Nexus seri PROTM TOTAL menawarkan QoS untuk prioritas lalu lintas dan manajemen bandwidth per klien yang sesuai dengan persyaratan IEEE 802.11e dengan extensi WMM (WiFi multimedia).

Gambar 11.4: Topologi Jaringan dari Zittnet pada Oktober 2007.

Saat ini, topologi dari jaringan adalah sebuah topologi bintang dengan dua akses point yang berada di tower komunikasi pada lokasi Fantsuam. Sebuah akses point di pasang antenna sektoral 90 derajat (garis biru titik-titik) dan akses point lainnya menggunakan antenna omnidirectional yang menyediakan cakupan ke daerah-daerah sekitarnya (lingkaran merah titik-titik). Klien yang berada dalam kawasan antara garis titik-titik terhubung ke antena sektoral, sedangkan sisanya klien tersambung ke antenna omnidirectional.

Rencana dilakukan untuk memperluas tulang punggung wireless dengan menyiapkan dua repeater wireless. Satu repeater akan berlokasi di kota Kafanchan menggunakan tower NITEL untuk meningkatkan cakupan nirkabel di pusat kota. Repeater ke dua akan didirikan di bukit Kagoro, sebuah kelompok gunung dengan ketinggian relatif terhadap Kafanchan sekitar 500 meter, yang terletak sekitar 7 km dari Kafanchan. Repeater ini akan menyediakan cakupan untuk banyak kota disekitar Kafanchan dan bahkan memungkinkan sambungan jarak jauh ke Abuja. Zittnet menghubungkan klien pertama awal Agustus 2007. Dua bulan kemudian, tidak kurang dari delapan klien tersambung ke Zittnet. Klien ini termasuk:

  • Rumah sakit umum.
  • Rumah sakit New Era.
  • Klinik kesehatan Jagindi.
  • Bank Zenith Bank (untuk penggunaan sendiri
  • Isaiah Balat (Internet café)
  • Hotel New World
  • Throne Room GuestHouse
  • Fulke


Permasalahan yang dihadapi

Beberapa masalah yang timbul sepanjang proyek adalah sebagai berikut.

  • Bangunan Rendah. Sebagian besar lokasi klien adalah bangunan bertingkat satu dengan ketinggian tidak lebih dari 3 meter. Banyak rumah mempunyai struktur atap yang sangat lemah yang menyulitkan untuk memasang peralatan di atap, akses secara fisik tidak mungkin dilakukan. Rendahnya bangunan memaksa kami untuk memasang peralatan pada ketinggian yang cukup rendah, karena klien tidak mampu untuk investasi tower setinggi 10 meter untuk di tempatkan peralatan. Kebanyakan instalasi memanfaatkan tangki air atau pipa besi 3 meter yang sederhana yang di pasangkan di dinding bangunan. Karena peralatan di pasang rendah, zona Fresnel yang pertama biasanya tidak terlampaui sehingga akan memperoleh throughput yang rendah. Meskipun dataran di Kafanchan sangat datar, vegetasi dalam bentuk pohon mangga yang rapat dengan mudah blokir line-of-sight.
  • Serangan Petir. Hujan badai petir sangat sering terjadi selama musim hujan di Kafanchan. Pada bulan September 2007, petir merusak peralatan yang yang di pasang pada sebuah tower, beserta power supply-nya. Saat ini, akses point dan injektor PoE (Power over Ethernet) digrounding ke tower itu sendiri. Penyeledikan lebih lanjut perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan peralatan yang disebabkan oleh petir yang dekat. Saat ini, tim Zittnet bekerja untuk meningkatkan perlindungan dengan menambahkan tambahan anti petir pada coaxial. Selain itu, shield dari kabel UTP yang menyambungkan akses point dengan jalur NOC akan di grounding menggunakan grounding blok dan fastener.
  • Rendahnya kualitas peralatan. Sayangnya, kurangnya produk berkualitas di pasar adalah masalah yang luas di seluruh benua Afrika. Karena sebagian besar negara-negara sub-sahara kurangnya kebijakan untuk menjamin kualitas barang impor, pasar kebanjiran barang "murah" berkualitas sangat rendah. Karena produk berkualitas sangat sulit untuk ditemukan, anda melihat barang lokal yang kita beli rusak padahal belum digunakan. Karena tidak ada jaminan untuk pembelian kecil-kecil ini, pada akhirnya semua menjadi sangat mahal. Permasalahan ini hampir selalu hadir di aksesori umum seperti soket-soket daya, power bar, konektor RJ45, kabel CAT5, dan peralatan low-tech lainnya.


Model Bisnis

Satu-satunya alternatif untuk akses Internet di Kafanchan adalah melalui satelit. Selama tahun 2006, Fantsuam telah berlangganan dari 128/64 kbps bandwidth dengan biaya $1800 USD / bulan. Besarnya biaya sambungan bulanan telah menjadi beban yang cukup besar untuk Fantsuam dan stres karena tidak dapat memenuhi tagihan bulanan.

Sebagai alternatif dari model “bayar bulanan” yang beresiko tinggi, Fantsuam telah dilaksanakan sebuah sistem yang disebut HookMeUP disediakan oleh Koochi Komunikasi. Menawarkan sistem fleksibel Pay-As-You-Go melalui sambungan Internet broadband VSAT ke seluruh negara sub-Sahara Afrika. Jenis model akses ini biasanya ditemukan di bandara, hotel atau mall di negara-negara barat dimana user membeli kupon online dan login menggunakan kode akses (username & password).

Sistem HookMeUP menawarkan 512/256 kbps didedikasikan untuk sambungan VSAT Fantsuam (dari ground station mereka di Inggris). Fantsuam membeli kupon dari Koochi Communications dan menjual kembali mereka untuk para klien lokal di Kafanchan. Dengan cara ini, Fantsuam tidak lagi terjebak dengan biaya bulanan tetap tetapi hanya untuk membayar Koochi untuk bandwidth mereka pakai. Risiko membeli bandwidth internasional yang mahal di pindahkan ke Internet provider, bukan user, dengan biaya yang lebih tinggi dari harga untuk user.

Fantsuam Foundation saat ini bertindak sebagai reseller kupon dari Koochi dan pemasok infrastruktur nirkabel ke user. Jaringan komunitas wireless masyarakat memberikan Fantsuam Foundation dengan lima sumber pendapatan:

  1. Instalasi peralatan di lokasi klien (satu kali per klien)
  2. Penyewaan dari peralatan nirkabel (biaya bulanan per klien)
  3. Reselling peralatan nirkabel (satu kali per klien)
  4. Pemasangan nirkabel di area hotspot klien (satu kali per klien)
  5. Reselling kupon (terus menerus)

Voucher sistem yang didasarkan pada tiga parameter: waktu akses, limit data dan waktu valid. Parameter mana saja yang habis pertama kali yang akan membuat kupon mati.


Waktu akses Limit Data (MB) Waktu Valid Harga (USD) USD/jam USD/700 Mbyte 30 min 5 1 hari 0.80 1.60 112.00 60 min 10 5 hari 1.28 1.28 89.60 12 jam 60 14 hari 10.40 0.87 121.33 24 jam 150 30 hari 26.00 1.08 121.33 1 bulan 500 1 bulan 71.50 0.10 100.10 3 bulan 1600 3 bulan 208.00 0.10 91.00 6 bulan 3600 6 bulan 416.00 0.10 83.20 12 bulan 7500 12 bulan 728.00 0.08 67.95

Keuntungan terbesar yang di peroleh Fantsuam Foundation dari sistem ini adalah tidak lagi harus menanggung beban tagihan bulanan yang besar untuk bandwidth internasional. Dengan model “bayar bulanan” anda dipaksa untuk menjual sejumlah bandwidth setiap bulan. Dengan model Pay-As-You-Go (PAYG), pendapatan Fantsuam dari reselling kupon tergantung pada berapa banyak konsumsi bandwidth klien mereka. Klien membayar di muka (model pra-bayar), oleh karenanya Fantsuam tidak akan pernah membayar hutang yang besar kepada provider.

Model pra-bayar berfungsi baik di Afrika karena orang cukup familiar dengan model ini di operator selular. Model ini bahkan digunakan oleh perusahaan listrik di beberapa negara. Model pra-bayar disukai oleh banyak orang karena membantu mereka mengetahui pengeluaran mereka. Salah satu keterbatasan utama model PAYG adalah kurangnya fleksibilitas dan transparansi. Saat ini , sistem PAYG menyediakan sangat sedikit informasi ke pengguna tentang waktu atau volume yang digunakan. Hanya ketika pengguna akan log off dia memperoleh informasi tentang berapa menit yang tersisa untuk belanja.

Namun, tampaknya model bisnis tersebut sesuai dengan realitas lokal di Kafanchan dan banyak komunitas pedesaan di Afrika. Meskipun ada ruang untuk perbaikan, menghindari hutang ternyata sangat bermanfaat di bandingkan berbagai kekurangan yang ada. Dengan perjalanan waktu, ketika jumlah pelanggan telah meningkat dan mereka mempunyai pendapatan bulanan yang mencukupi untuk berlangganan jaringan nirkabel, mungkin akan bermanfaat untuk kembali ke model langganan bulanan.


Klien

Klien bebas menggunakan akses Internet untuk tujuan apapun. Misalnya, Isaiah Balat menjual kembali kupon (yang dibeli dari Fantsuam) kepada kliennya. Di WARNET -nya ada 10 komputer yang terhubung ke semua Zittnet. Klien membeli kupon dari pemilik dengan margin 25% di atas harga yang ditawarkan oleh Fantsuam. Sebagai gantinya, klien yang memiliki komputer yang terhubung ke Zittnet dapat mengakses jaringan walaupun melalui PC di WARNET Isaiah Balat.

Hotel New World adalah pelanggan lain yang juga melakukan model usaha sejenis tapi pada skala yang lebih besar. Mereka akan menyediakan akses internet nirkabel untuk semua kamar mereka dan menawarkan akses ke uplink Zittnet dengan cara menjual kembali kupon. Klien lainnya, seperti Rumah Sakit Umum dan Klinik Jagindi Street, yang menggunakan akses Internet untuk profesional dan pribadi tanpa menjual kembali akses kepada pelanggan mereka.

-- Louise Berthilson


Studi kasus: Usaha Memperoleh Internet murah di pedesaan Mali

Selama beberapa tahun komunitas pembangunan internasional mempromosikan ide untuk menutup kesenjangan digital. Jurang yang tidak terlihat ini terbentuk karena perbedaan akses ke kekayaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) antara negara maju dan berkembang. Akses ke peralatan komunikasi dan informasi telah memperlihatkan akan adanya dampak yang dramatis pada kualitas hidup. Bagi banyak donor, lelah dengan puluhan tahun mendukung kegiatan pembangunan tradisional, instalasi telecentre di negara berkembang tampaknya lebih menjanjikan untuk dapat di capai dan memberikan manfaat. Karena infrastruktur tidak ada, hal ini jauh lebih mahal dan sulit untuk dilakukan di negara berkembang daripada di negara barat. Selain itu, beberapa model telah diperlihatkan bagaimana cara mempertahankan aktifitas ini. Untuk membantu mengurangi beberapa biaya dalam menarik Internet ke pedesaan dari negara maju, tim penulis mempromosikan penggunaan sistem nirkabel untuk berbagi biaya sambungan Internet. Pada bulan November 2004, proyek terkait meminta tim penulis untuk mencoba sistem nirkabel yang baru saja diinstal telecentre di pedesaan Mali, 8 jam kearah tenggara menggunakan kendaraan four-by-four dari ibukota Bamako.

Di kota pedesaan ini, yang terletak pada tepi waduk buatan yang menampung air untuk bendungan Manitali bendungan yang menghasilkan listrik untuk sepertiga dari Mali. Lokasi ini cukup beruntung karena dekat dengan pembangkit listrik tenaga air sehingga listrik lebih stabil dan tidak terlalu perlu mengandalkan generator solar. Memang listrik yang di hasilkan oleh generator solar daya kurang stabil, tapi bagi beberapa komunitas pedesaan cukup beruntung untuk memperoleh listrik darinya. Kota ini diakui merupakan wilayah yang paling subur di negara Mali, merupakan menghasil uang utama di Mali. Kami yakin bahwa tempat ini akan jauh lebih mudah membuat daerah pedesaan lain di Mali untuk dapat membuat telecentre yang mandiri. Seperti banyak percobaan, uji coba dilakukan dengan penuh tantangan. Secara teknologi sangat sederhana. Dalam 24 jam tim telah menginstalasi jaringan nirkabel 802.11b berbagi sambungan Internet VSAT di telecenter dengan 5 layanan lokal lainnya: Walikota, Gubernur, layanan kesehatan, Dewan Walikota Kabupaten (CC) dan layanan penasihat komunitas (CCC).

Klien ini dipilih setelah melalui evaluasi selama dua bulan. Pada masa tersebut tim mewawancarai klien yang potensial dan menentukan klien mana yang dapat di sambungkan tanpa instalasi yang rumit atau mahal. Telecentre sendiri adalah berlokasi di stasiun radio komunitas. Stasiun radio umumnya merupakan tempat yang ideal untuk menempatkan jaringan nirkabel di pedesaan Mali karena sering kali berada di tempat yang baik, memiliki listrik, aman dan orang-orang yang memahami di dasar-dasar radio. Mereka juga merupakan pusat yang netral untuk sebuah desa. Menyediakan internet untuk stasiun radio pada akhirnya akan menyediakan informasi yang lebih baik kepada para pendengarnya. Dan untuk budaya lisan, radio terjadi menjadi media penting untuk memberikan informasi.

Dari daftar klien di atas, anda akan melihat bahwa semua klien yang pemerintah atau semi-pemerintah. Hal ini terbukti merupakan campuran yang sulit, karena ternyata ada cukup banyak dendam dan kebencian antara berbagai tingkat pemerintah, dan sengketa berkelanjutan tentang pajak dan masalah fiskal. Untungnya direktur stasiun radio, pemimpin di jaringan, sangat dinamis dan mampu bekerja keras untuk mengatasi sebagian besar politik ini, meskipun tidak semua.


Pilihan Disain

Tim teknis menentukan peletakan akses point pada ketinggian 20 meter di menara stasiun radio, tepat di bawah antenna dipole radio FM, dan tidak terlalu tinggi agar mengganggu cakupan ke situs klien di lembah bawah seperti mangkuk dimana kebanyakan klien berada. Tim kemudian terfokus pada bagaimana untuk menghubungkan setiap klien ke situs ini. Sebuah antenna omni 8 dBi (dari Hyperlinktech, http://hyperlinktech.com/) akan cukup, menyediakan cakupan untuk semua klien. Antenna 8 dBi dipilih karena memiliki beamwidth vertikal 15 derajat, memastikan bahwa klien kurang dari dua kilometer jauhnya masih dapat menerima sinyal yang kuat. Beberapa antenna mempunyai beam yang sangat sempit sehingga "melampaui" situs yang dekat. Panel antenna diperhatikan, walaupun diperlukan paling tidak dua radio atau menggunakan pemecah / splitter kanal. Hal ini dianggap tidak perlu untuk instalasi ini. Berikut adalah bagaimana menghitung sudut antara antenna klien dan antenna di base station, menggunakan standar trigonometri.

tan (x) = perbedaan ketinggian

                 + Tinggi stasiun pangkalan antena
                 - Ketinggian antena CPE
                 / Jarak antara lokasi
         

tan (x) = 5m + 20m - 3m / 400m

              x  = tan-1 (22m / 400m)
              x  = ~ 3 derajat


Selain peralatan di telecentre (4 komputer, sebuah printer laser, 16 port switch), stasiun radio mempunyai sebuah workstation Linux yang diinstal oleh penulis untuk mengedit audio. Sebuah switch kecil di install di stasiun radio, sebuah kabel Ethernet di instalasi melalui pipa plastik yang di tanam 5 cm melintasi telecentre, menyeberangi halaman.

Dari switch utama, dua kabel di larikan ke sebuah akses point Mikrotik RB220. RB220 mempunyai dua buah Ethernet port, satu terhubung ke VSAT melalui kabel cross, dan yang kedua terhubung ke switch pusat dari staiun radio. RB 220 dimasukan ke rumah PCV dari D-I-Y dan sebuah antenna omni 8 dBi (Hiperrangkai Technologies) diletakan langsung di atas tutup PVC.

RB220 menjalankan turunan dari Linux, Mikrotik versi 2.8.27. RB220 mengendalikan jaringan, menyediakan DHCP, firewall, dan layanan cache DNS, sambil merouting trafik ke VSAT melalui NAT. Di Mikrotik tersedia fasilitas perintah menggunakan command line maupun fasilitas antarmuka grafis yang ramah. RB220 sebuah komputer kecil berbasis x86, yang dirancang untuk digunakan sebagai akses point atau embedded komputer. Akses point ini mampu untuk PoE, memiliki dua buah port Ethernet, sebuah port mini-pci, dua slot PCMCIA, sebuah pembaca CF (yang digunakan untuk NVRAM), mentolerasi suhu yang besar dan mendukung berbagai sistem operasi x86. Meskipun Mikrotik bahwa perangkat lunak memerlukan lisensi, sudah ada basis pengguna yang besar di Mali. Karena sistem memiliki antarmuka grafis yang handal dan ramah menjadikannya lebih unggul dari produk lainnya. Karena faktor di atas tim sepakat untuk menggunakan sistem ini, termasuk software Mikrotik untuk mengontrol jaringan. Total biaya dari RB220, dengan Lisensi Tingkat 5, Atheros mini-pci a/b/g dan POE adalah $461. Anda dapat menemukan komponen ini di Mikrotik online di http://www.mikrotik.com/routers.php#linx1part0.

Jaringan ini dirancang untuk mengakomodasi perluasan dengan cara memisahkan berbagai sub-jaringan dari setiap klien; private subnet 24 bit digunakan. AP mempunyai antarmuka virtual pada setiap subnet dan melakukan routing antara subnet, juga firewall di lapisan IP. Perlu di catat: ini tidak menyediakan firewall di lapisan jaringan, sehingga, menggunakan sniffer jaringan seperti tcpdump seseorang dapat melihat semua lalu lintas paket yang lewat di sambungan wireless.

Untuk membatasi akses ke pelanggan, jaringan menggunakan akses kontrol tingkat MAC. Ada sedikit menimbulkan risiko keamanan untuk jaringan. Untuk tahap pertama ini, sistem keamanan yang lebih teliti akan di bangun di masa mendatang, ketika ada antarmuka yang lebih mudah untuk mengendalikan akses. Pengguna di sarankan untuk menggunakan protokol yang aman, seperti https, pops, imaps dll.

Proyek afiliasi telah menginstal sistem VSAT C-band (DVB-S). Sistem satelit ini biasanya sangat handal dan sering digunakan oleh ISP. Ini merupakan unit besar yang mempunyai besar piringan parabola antenna ber-diameter 2,2 meter dan mahal, biaya sekitar $ 12.000 termasuk instalasi. Selain itu juga mahal untuk di operasikan. Sebuah sambungan Internet dengan 128 kbps down dan 64 kbps up berharga sekitar $700 per bulan. Sistem ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sistem Ku, termasuk: lebih tahan cuaca buruk, lebih rendah persaingan harga (persaingan jumlah pengguna pada layanan yang sama) dan transfer data yang lebih effisien.

Instalasi VSAT ini tidak ideal. Karena sistem menjalankan Windows, pengguna dapat dengan cepat mengubah beberapa konfigurasi, termasuk menambahkan password untuk account default. Sistem tidak mempunyai UPS atau batere cadangan, sehingga jika listrik mati maka sistem akan reboot dan diam menunggu seseorang untuk memasukan password, yang mungkin sudah di lupakan orang. Untuk membuat situasi ini lebih buruk lagi, karena software VSAT tidak dikonfigurasi untuk beroperasi sebagai layanan di latar belakang maka software VSAT tidak secara automatis beroperasi dan membuat sambungan. Walaupun sistem C-band biasanya dapat diandalkan, instalasi ini menyebabkan putusnya sambungan yang sebetulnya tidak perlu yang sebetulnya dapat di atasi dengan penggunaan UPS, konfigurasi yang tepat dari software VSAT sebagai layanan di belakang layar, dan dengan membatasi akses fisik ke modem. Seperti semua pemilik peralatan yang baru, stasiun radio ingin menampilkan peralatan VSAT-nya, maka peralatan ini sebaiknya di tampilkan jangan di sembunyikan. Tapi dengan sebuah ruang kaca akan menyimpan unit ini dengan aman walaupun dapat dilihat orang.

Sistem wireless cukup sederhana. Semua situs klien yang dipilih berada dalam radius 2 km dari stasiun radio. Setiap situs yang mempunyai bagian bangunan secara fisik dapat melihat stasiun radio. Di situs klien, tim memilih untuk menggunakan CPE klien kelas komersial; berdasarkan harga, Powernoc 802.11b CPE bridge, antenna SuperPass 7 dBi patch kecil dengan adaptor Pover Over Ethernet (PoE) buatan sendiri. Untuk memudahkan instalasi, CPE dan antenna patch di pasang pada sepotong kayu pendek yang dapat di instalasi di dinding bangunan yang menghadap ke stasiun radio.

Dalam beberapa kasus, potongan kayu dibuat menyudut untuk mengoptimalkan posisi antena. Di dalam, POE yang dibuat dari booster televisi (12V) yang di modifikasi digunakan sebagai power supply. Pada situs client biasanya tidak ada jaringan LAN lokal, oleh karenanya tim harus menginstalasi kabel dan hub untuk memberikan akses Internet ke setiap komputer. Dalam banyak kasus perlu di instalasi Ethernet card dan driver-nya (hal ini tidak terpikirkan pada saat assesment). Tim memutuskan, karena jaringan klien yang sederhana, akan lebih mudah untuk membuat bridge dari jaringan mereka. Jika diperlukan, arsitektur IP memungkinkan partisi lebih lanjut dimasa depan dan peralatan CPE didukung mode STA. Kami menggunakan PowerNOC CPE bridge yang biaya $ 249.

Staf lokal terlibat selama instalasi jaringan nirkabel. Mereka belajar semuamya mulai dari perkabelan sampai penempatan antena. Pelatihan intensif dilakukan setelah instalasi. Hal ini berlangsung beberapa minggu, dan dimaksudkan untuk mengajar staf tugas sehari-hari, serta dasar cara mengatasi permasalahan jaringan.

Seorang anak muda yang baru lulusan universitas yang kembali ke komunitas telah di pilih untuk menjadi support system, kecuali untuk instalasi kabel, karena teknisi stasiun radio cukup cepat mempelajarinya. Perkabelan jaringan Ethernet sangat mirip dengan perbaikan dan instalasi kabel coax yang biasa dilakukan oleh teknisi radio sehari-hari. Para pemuda yang baru lulus juga membutuhkan sedikit pelatihan. Tim memberikan banyak waktu untuk membantu dia mempelajari bagaimana untuk mendukung sistem dasar dan telecentre. Segera setelah telecentre dibuka, murid mengantri untuk pelatihan komputer, yang ditawarkan 20 jam pelatihan dan penggunaan Internet per bulan hanya $40, sangat murah dibandingkan dengan $2 per jam untuk akses Internet. Memberikan pelatihan ini membuka kesempatan memperoleh pemasukan dan sangat cocok bagi anak muda yang baru lulus dan mengerti komputer ini.

Sayangnya, dan sedikit mengagetkan, muda yang baru lulus tersebut meninggalkan semuanya untuk bekerja di ibu kota Bamako, setelah menerima tawaran pekerjaan dari pemerintah. Ini menyebabkan telecentre menjadi sengsara. Anggota mereka yang paling mengerti teknis, dan satu-satunya yang terlatih dalam cara untuk mendukung sistem, telah kiri. Sebagian besar pengetahuan yang diperlukan untuk mengoperasikan jaringan telecentre juga hilang bersamanya. Setelah melalui banyak pertimbangan, tim akhirnya memutuskan, untuk tidak melatih pemuda lain, tetapi akan fokus pada staf lokal, walaupun mereka mempunyai pengalaman teknis yang terbatas. Memang ini akan membutuhkan jauh lebih banyak waktu. Para trainer harus meluangkan total 150 jam pelatihan. Beberapa orang diajarkan setiap fungsi, dan tugas untuk men-support telecentre dibagi di kalangan staf.

Pelatihan tidak berhenti disana. Setelah layanan masyarakat tersambung, ternyata masyarakat juga membutuhkan akses. Tampaknya meskipun masyarakat berpartisipasi, para petinggi, termasuk walikota, tidak menggunakan sistem itu sendiri. Tim menyadari pentingnya memastikan pengambil keputusan menggunakan sistem, dan memberikan pelatihan bagi mereka dan staf mereka. Hal ini berhasil menghilangkan beberapa mistik dari jaringan dan berhasil mengajak pengambil keputusan di kota untuk terlibat. Setelah pelatihan, program memonitor situs dan mulai memberikan masukan, mengevaluasi kemungkinan meningkatkan model ini. Pelajaran di sini telah diterapkan ke tempat-tempat lainnya.


Model Keuangan

Komunitas telecentre telah ditetapkan sebagai nirlaba, dan memperoleh amanat untuk menopang diri sendiri melalui penjualan layanannya. Sistem wireless dimasukan sebagai tambahan sumber pendapatan karena proyeksi keuangan awal dari telecentre menunjukan bahwa mereka tidak akan mampu untuk membayar sambungan VSAT.

Berdasarkan survei, dan konsultasi dengan stasiun radio yang mengelola telecentre, beberapa klien dipilih. Stasiun radio merundingkan beberapa kontrak dengan mitra penyandang dana. Untuk tahap pertama ini, klien dipilih berdasarkan kemudahan instalasi dan pernyataan kemampuan untuk membayar. Klien diminta untuk membayar biaya berlangganan, seperti yang dijelaskan berikut ini.

Menentukan berapa besar biaya langganan merupakan kegiatan besar yang membutuhkan konsultasi dan keahlian yang komunitas tidak memilikinya terutama dalam proyeksi keuangan. Peralatan dibayar oleh hibah, untuk membantu meringankan biaya masyarakat, tetapi klien masih diminta untuk membayar biaya berlangganan, untuk menjamin komitmen mereka. Hal ini setara dengan satu bulan dari biaya layanan. Untuk menentukan biaya langganan bulanan untuk bandwidth tertentu kami mulai dengan rumus sebagai berikut:

VSAT + gaji + biaya (listrik, alat tulis) =
pendapatan telecentre + pendapatan klien wireless

Kami telah diperkirakan bahwa telecentre harus memperoleh pendapatan $200 sampai $300 per bulan. Total pengeluaran diperkirakan $ 1.050 per bulan, yang terdiri dari: $700 untuk VSAT, $100 untuk gaji, $150 untuk listrik, dan sekitar $100 untuk alat tulis. Sekitar $750 pendapatan dari klien nirkabel diperlukan untuk menyeimbangkan persamaan ini. Jadi sekitar sekitar $150 dari setiap klien. Hal ini cukup lumayan bagi klien, dan tampaknya layak, tetapi diperlukan suasana yang baik, dan tidak ada ruang untuk komplikasi.

Karena ini telah menjadi rumit, kami memasukan teknik bisnis para geeks, yang memodifikasi formula seperti:

Biaya bulanan + amortisasi + dana cadangan = total pendapatan

Para ahli bisnis akan langsung menunjukkan kebutuhan akan amortisasi peralatan, atau "dana re-investasi" serta dana cadangan, untuk memastikan bahwa jaringan dapat melanjutkan jika client menunggak, atau jika beberapa peralatan rusak. Ini menambahkan sekitar $ 150 per bulan untuk amortisasi (peralatan bernilai sekitar $ 3000, amortisasi lebih dari 24 bulan) dan nilai sebuah klien untuk pembayaran standar, di $100. Tambahan 10% untuk devaluasi mata uang devaluasi ($80), yang sama dengan pengeluaran $1380 per bulan. Dalam mencoba untuk melaksanakan model ini, akhirnya diputuskan bahwa konsep amortisasi terlalu sulit untuk menyampaikan kepada masyarakat, dan bahwa mereka tidak mempertimbangkan klien yang menunggak pembayaran. Dengan demikian, kedua rumus digunakan, pertama oleh telecentre dan kedua untuk analisis internal kami.

Segera diketahui, pembayaran secara teratur bukan merupakan bagian dari budaya di pedesaan Mali. Dalam sebuah masyarakat agraris semuanya adalah musiman, dan termasuk pendapatan. Ini berarti bahwa pendapatan masyarakat berfluktuasi sangat lebar. Selain itu, banyak lembaga publik yang terlibat, mereka mempunyai siklus anggaran yang lama dan tidak fleksibel. Meskipun secara teoritis mereka mempunyai anggaran untuk membayar layanan mereka, diperlukan waktu beberapa bulan untuk melakukan pembayaran yang sebenarnya. Kesulitan keuangan juga timbul. Misalnya, walikota menanda tangani dan menggunakan “back tax” dari radio untuk membayar biaya langgannya. Hal ini tentu saja tidak memberikan kontribusi untuk cash flow telecentre. Sayangnya, penyedia layanan VSAT tidak memiliki fleksibelitas maupun kesabaran, karena mereka mempunyai bandwidth terbatas dan hanya ada ruang bagi mereka yang dapat membayar.

Manajemen cash flow menjadi perhatian utama. Pertama, pendapatan yang di perlihatkan pada proyeksi keuangan menunjukkan bahwa walaupun optimis, mereka mengalami kesulitan mendapatkan penghasilan pada waktu cukup untuk membayar biaya tepat waktu, bahkan mendapatkan uang dari bank di Bamako juga sulit. Jalan dekat desa dapat sangat berbahaya, karena banyaknya penyelundup dari Guinea dan pemberontak dari Pantai Gading. Seperti yang diproyeksikan, telecentre yang tidak mampu membayar untuk layanannya dan layanan ini akhirnya ditangguhkan, sehingga menangguhkan pembayaran dari pelanggan mereka juga.

Sebelum proyek ini dapat menemukan solusi dari permasalahan tersebut, biaya VSAT sudah mulai membuat hutang bagi telecentre. Setelah beberapa bulan, karena masalah teknis, serta keprihatinan dalam analisis di atas, VSAT C-band yang besar diganti sistem Ku band yang lebih murah. Meskipun lebih murah, cukup untuk membuat sebuah jaringan. Sistem ini hanya $450, dengan mengabaikan perlunya keselamatan dan amortisasi, cukup terjangkau untuk jaringan. Sayangnya, karena penunggakan pembayaran, jaringan tidak dapat membayar untuk sambungan VSAT setelah perioda awal yang di subsidi.


Kesimpulan

Membangun jaringan nirkabel relatif mudah, tetapi menjadikannya bekerja lebih merupakan masalah bisnis daripada masalah teknis. Model pembayaran yang memasukan re-investasi dan resiko sangat penting, atau jaringan akan gagal. Dalam hal ini, model pembayaran tersebut tidak sesuai karena tidak memenuhi siklus keuangan dari klien, maupun tidak memenuhi harapan sosial. Analisis risiko akan memperlihatkan bahwa pembayaran bulanan $700 (atau bahkan $450) menyediakan margin terlalu sempit antara pendapatan dan pengeluaran untuk kompensasi kekurangan keuangan. Kebutuhan hidup yang tinggi dan kebutuhan pendidikan membatasi pengembangan jaringan.

Setelah pelatihan, jaringan beroperasi selama 8 bulan tanpa masalah teknis yang berarti. Kemudian, kerusakan listrik karena serangan petir menghancurkan banyak peralatan di stasiun, termasuk akses point dan VSAT. Akibatnya, telecentre masih off-line yang pada saat buku ini ditulis. Pada saat itu rumus ini akhirnya dianggap sebagai solusi tidak sesuai.

-- Ian Howard



Studi kasus: Implementasi Komersial di Afrika Timur

Menjelaskan implementasi komersial jaringan nirkabel di Tanzania dan Kenya, bab ini menggaris bawahi solusi teknis yang memberikan 99,5% ketersediaan sambungan Internet dan data yang solid di negara berkembang. Berbeda dengan proyek-proyek yang dikhususkan untuk akses di mana-mana, kami berfokus pada memberikan pelayanan kepada organisasi, biasanya yang kritis dengan kebutuhan komunikasi internasional. Saya akan menjelaskan dua pendekatan komersial yang radikal untuk sambungan nirkabel, merangkum pelajaran lebih dari sepuluh tahun di Afrika Timur.


Tanzania

Pada tahun 1995, dengan Bill Sangiwa, saya mendirikan CyberTwiga, salah satu ISP pertama di Afrika. Layanan komersial, terbatas untuk lalu lintas e-mail dialup yang dijalankan melalui sambungan SITA 9,6 kbps (biaya lebih dari $4000/bulan!), yang dimulai pada pertengahan 1996. Kecewa dengan layanan PSTN yang tidak baik, dan terbuai oleh implementasi yang sukses dari jaringan 3-node point-multipoint (PMP) untuk Authoritas Pelabuhan Tanzania, kami melakukan negosiasi dengan perusahaan selular lokal untuk menempatkan base stasion PMP di tower pusat mereka. Menyambungkan segelintir perusahaan menggunakan sistem WiLan di 2,4 GHz pada akhir tahun 1998, kami memvalidasi pasar dan kemampuan teknis kami untuk menyediakan layanan nirkabel.

Para pesaing semena-mena menggelar jaringan 2,4 GHz, dua fakta muncul: ada pasar yang sehat untuk layanan nirkabel, tetapi kenaikan noise RF di 2,4 GHz menjadikan kualitas jaringan berkurang. Merger kami dengan operator selular, pada pertengahan tahun 2000, termasuk rencana untuk membangun jaringan nirkabel nasional pada infrastruktur selular yang ada (menara dan sambungan transmisi) dan menggunaan alokasi spektrum RF proprietary.

Prasarana telah ada (menara selular, saluran transmisi, dll) sehingga disain jaringan data nirkabel maupun implementasinya menjadi mudah. Dar es Salaam sangat datar, dan karena mitra operator selular mengoperasikan jaringan analog, menara yang ada sangat tinggi. Sebuah perusahaan sejenis di Inggris, Tele2, telah mulai beroperasi dengan Breezecom (sekarang Alvarion) peralatan di 3.8/3.9 GHz, sehingga kami diikuti kepemimpinan mereka.

Dengan akhir 2000, kami telah cakupan di beberapa kota, menggunakan sirkuit transmisi dengan kapasitas sebagian E1 untuk backhaul. Dalam banyak kasus sebuah kota berukuran kecil cukup untuk sebuah base station dengan PMP omnidirectional; hanya di ibu kota komersial, Dar es Salaam, diinstalasi base station 3-sektor. Pembatas bandwidth dikonfigurasi langsung pada radio pelanggan; klien biasanya di berikan sebuah alamat IP publik. Router ujung di setiap base stasiun mengirim trafik ke alamat IP statis di lokasi klien, dan mencegah trafik broadcast yang akan mencekik trafik jaringan. Pasar menekan agar harga menjadi rendah ke sekitar $100/bulan untuk 64 kbps, tetapi pada waktu itu (pertengahan / akhir 2000) ISP dapat beroperasi dengan mengesankan, sangat menguntungkan, dengan rasio pertarungan yang ada.

Aplikasi lapar bandwidth seperti file sharing peer-to-peer, suara, dan ERP sama sekali tidak ada di Afrika Timur. Tingginya biaya PSTN internasional, membuat organisasi cepat berpindah dari fax ke trafik email, walaupun mereka membeli peralatan nirkabel biaya berkisar dari $2000-3000.

Kemampuan teknis dikembangkan di lokasi, membutuhkan pelatihan staf ke luar negeri dalam mata pelajaran seperti SNMP dan UNIX. Selain meningkatkan kemampuan perusahaan, kesempatan pelatihan meningkatkan loyalitas staf. Kami harus bersaing dalam pasar tenaga kerja TI yang sangat terbatas dengan perusahaan pertambangan emas internasional, PBB, dan lembaga internasional lainnya.

Untuk memastikan kualitas lokasi pelanggan, sebuah stasiun radio lokal dan kontraktor telekomunikasi terbaik di kontrak untuk melaksanakan instalasi, kemajuan di perhatikan secara ketat menggunakan kartu pekerjaan. Temperatur yang tinggi, sinar matahari khatulistiwa yang keras, hujan lebat, dan petir adalah sebagian dari serangan dari lingkungan yang akan membuat gosong peralatan di luar ruangan; integritas kabel RF adalah penting.

Pelanggan sering kekurangan staf TI yang kompeten, membebani karyawan kami dengan tugas mengkonfigurasi banyak hardware dan topologi jaringan. Infrastruktur dan kendala peraturan sering menyulitkan operasional. Kontrol menara perusahaan selular yang sangat ketat, sehingga jika ada masalah teknis di base station butuh berjam-jam atau berhari-hari sebelum kami bisa masuk. Meskipun ada cadangan generator dan sistem UPS di setiap lokasi, listrik selalu bermasalah. Untuk perusahaan selular, pasokan listrik utama di base station tidak kritis. Bagi pelanggan seluler cukup mengkaitkan diri ke base station yang berbeda; sayangnya bagi pelanggan nirkabel data mau tidak mau harus putus sambungan / offline.

Di sisi peraturan, kekacauan terbesar terjadi saat authoritas telekom memutuskan bahwa jaringan kami yang bertanggung jawab kepada gangguan pada operasi satelit C-band untuk seluruh negara dan memerintahkan untuk mematikan jaringan kami.

Meskipun bukti menunjukkan bahwa kami tidak bersalah, regulator melakukan penyitaan peralatan kami dan dipublikasikan secara besar-besaran. Tentu saja gangguan tetap berlangsung, kemudian hari di temukan bahwa interferensi terjadi dari radar kapal rusia, yang terlibat dalam aktifitas pelacakan udara. Kami melakukan negosiasi secara diam-diam dengan regulator, dan akhirnya diberikan 2 x 42 MHz spektrum di band 3.4/3.5 GHz. Pelanggan perlu beralih ke dialup selama satu bulan lebih saat kami mengkonfigurasi ulang base station dan menginstalasi CPE baru.

Pada akhirnya jaringan tumbuh melayani sambungan bagi 100 node, meskipun tidak besar, menyambungkan 7 kota dengan sambungan lebih dari 3.000 km. Hanya dengan cara merger dengan operator seluler yang dibuat jaringann ini menjadi mungkin – untuk skala Internet / bisnis data tidak memungkinkan untuk menjustifikasi pembuatan jaringan data pada ukuran besar dan membuat investasi yang diperlukan untuk frekuensi proprietary. Sayangnya, operator selular mengambil keputusan untuk menutup bisnis internet di pertengahan 2002.


Nairobi

Pada awal 2003, saya di dekati oleh perusahaan Kenya, AccessKenya, dengan dukungan bisnis dan teknik dari Inggris yang kuat untuk mendisain dan menyebarkan sebuah jaringan nirkabel di Nairobi dan sekitarnya. Dengan nilai tambah sebagai profesional jaringan dan bisnis yang baik, perbaikan perangkat keras nirkabel, kemajuan di teknologi internet, dan pasar yang lebih besar kami merancang jaringan dengan ketersediaan tinggi sejalan dengan batasan peraturan.

Dua peraturan yang mendasari disain jaringan kami. Pada saat itu di Kenya, layanan Internet memperoleh lisensi yang berbeda dari operator jaringan public data, dan sebuah perusahaan tidak dapat mempunyai kedua lisensi sekaligus. Membawa trafik dari beberapa jaringan, baik ISP pesaing atau perusahaan pengguna, membuat jaringan beroperasi secara netral. Selain itu, frekuensi proprietary, yaitu 3.4/3.5 GHz, tidak secara eksklusif diberikan lisensi untuk satu operator, dan kami khawatir akan gangguan interferensi dan kemampuan teknis / political will dari regulator untuk melakukan penegakkan. Selain itu, spektrum 3.4/3.5 GHz adalah mahal, biaya sekitar USD1000 per MHz per tahun per base station. Oleh karenanya, sebuah base station menggunakan 2 x 12 MHz akan di tarik biaya lisensi lebih dari $10.000 per tahun. Karena Nairobi merupakan tempat yang berbukit-bukit dengan banyak pohon tinggi mauoun lembah, jaringan broadband nirkabel memerlukan banyak base station. Overhead perizinan sangat tidak masuk akal. Sebaliknya, frekuensi 5.7/5.8 GHz hanya membutuhkan membayar ongkos tahunan sekitar USD 120 per radio yang di gelar.

Untuk memenuhi persyaratan peraturan pertama kami memilih untuk memberikan layanan menggunakan jalur-jalur VPN Tunnel, tidak melalui rute jaringan IP statis. Sebuah ISP akan memberikan sebuah alamat IP publik untuk jaringan kami di NOC mereka. Jaringan kami melakukan konversi IP publik ke IP private, dan trafik transit ke jaringan kami yang menggunakan IP private. Di lokasi pelanggan, konversi IP private ke IP publik dilakukan lagi untuk memberikan alamat IP yang dapat di routing secra global di jaringan pelanggan.

Keamanan dan enkripsi ditambahkan untuk menambahkan netralitas jaringan, dan fleksibilitas, sebagai cara penjualan yang unik dari jaringan kami. Bandwidth dibatasi di tingkat VPN tunnel. Berdasarkan pengalaman operasi saudara perusahaan Inggris, VirtualIT, kami dipilih Netscreen (sekarang berada di bawah Juniper Networks) sebagai vendor untuk VPN firewall router.

Kami kriteria untuk peralatan broadband nirkabel menghapuskan pipa besar dan kaya-fitur, lebih kepada peralatan berkinerja tinggi. Faktor bentuk, keandalan, dan kemudahan instalasi dan manajemen yang lebih penting daripada throughput. Semua sambungan Internet internasional ke Kenya pada tahun 2003, dan saat tulisan ini ditulis, dibawa oleh satelit. Dengan biaya 100X lebih besar dari serat optik global, sambungan satelit menset plafon keuangan pada jumlah bandwidth dapat dibeli oleh user. Kami menilai bahwa sebagian besar populasipengguna akan membutuhkan kapasitas sekitar 128 sampai 256 kbps. Kami dipilih platform Canopy yang baru-baru ini diperkenalkan oleh Motorola baru-baru ini dengan model bisnis dan model jaringan.

Perusahaan Broadband Access mulai hidup pada bulan July 2003, meluncurkan jaringan “Blue”. Kami mulai kecil, dengan sebuah base station. Kami ingin mendorong expansi jaringan kami, daripada menggunakan strategi membangun pipa besar dan berhadap agar kami dapat mengisinya. Canopy, dan pengembangan perangkat pihak ketiga seperti base station omnidirectional, mengijinkan jaringan kami untuk tumbuh sebagaimana pertumbuhan trafik, hal ini memperingan pengeluaran modal awal. Kami tahu bahwa ada kesulitan perluasan jaringan, kami akan harus membuat sektor pada jaringan dan mengarahkan ulang radio klien. Kurva belajar yang perlahan dari sebuah jaringan kecil akan memberikan keuntungan yang besar di kemudian hari. Staf teknis menjadi nyaman untuk mensupport pelanggan dalam lingkungan jaringan yang sederhana, daripada harus berurusan dengan mereka di atas sebuah jaringan RF dengan keranga logis yang kompleks. Staf teknis mengikuti sesi training Motorola selama dua hari.

Sebuah desain khas PMP, dengan base station terhubung ke pusat melalui microwave backbone Canopy berkecepatan tinggi, jaringan digelar di atap bangunan, tidak pada menara. Semua sewa memungkinkan akses 24x7 untuk staf, listrik dan yang penting perlindungan eksklusif bagi frekuensi radio kami.

Kami tidak ingin membatasi pemilik untuk memberikan ruang di atap untuk kompetitor, kami hanya ingin memperoleh jaminan bahwa layanan kami tidak akan terputus. Instalasi di atap memberikan banyak keuntungan. Akses fisik tanpa batas, tidak di halangi oleh malam atau hujan, membantu memenuhi target dari 99,5% ketersediaan jaringan. Bangunan besar biasanya merupakan tempat tinggal banyak klien besar, dan memungkinkan untuk menghubungkan mereka langsung ke jaringan microwave utama kami. Lokasi atap juga memiliki kelemahan karena lebih banyak lalu lintas manusia - pekerja pemeliharaan peralatan (a/c) atau penambal kebocoran kadang-kadang merusak kabel. Akibatnya semua base station dibuat dengan dua set kabel jaringan untuk semua unsur jaringan, sebuah yang utama dan sebuah cadangan.

Site survey mengkonfirmasi ketersediakan jalur radio dan persyaratan klien. Survei staf akan mencatat posisi GPS untuk setiap klien, dan membawa range-finder laser untuk untuk menentukan ketinggian halangan. Setelah menerima pembayaran untuk hardware, kontraktor di bawah pengawasan staf teknis melakukan instalasi. Canopy memiliki keuntungan yaitu CPE dan base station yang ringan, sehingga kebanyakan instalasi tidak memerlukan pekerjaan sipil atau perkabelan. Perkabelan Canopy juga sederhana, dengan menyambungkan langsung UTP outdoor di radio ke jaringan pelanggan. Perencanaan yang baik memungkinkan penyelesaian banyak instalasi dalam waktu kurang dari satu jam, petugas kontraktor juga tidak perlu pelatihan maupun peralatan yang rumit.

Setelah kami mengumpulkan ratusan posisi GPS pelanggan kami mulai bekerja sama dengan perusahaan survey lokal untuk untuk melihat lokasi di atas peta topografi. Hal ini menjadi alat utama untuk perencanaan penempatan base station. Ingat bahwa kita menggunakan arsitektur VPN tunnel point-to-point, karena keterpisahan jaringan fisik maupun logik, klien perlu membeli sekaligus peralatan broadband nirkabel dan VPN hardware. Untuk mengontrol kualitas, kami menolak mengizinkan klien untuk menyediakan sendiri hardware - mereka harus membeli dari kami untuk memiliki jaminan kelayanan dan perangkat keras. Setiap klien mempunyai paket hardware yang sama. Biaya instalasi rata-rata sekitar USD 2500, bandingkan dengan tagihan $500-600 per bulan untuk bandwidth 64-128 kbps.

Sebuah keuntungan dari pendekatan VPN tunnel, kami dapat mencegah lalu lintas klien untuk menyeberangi jaringan logik (yaitu jika mereka jaringan mendapat serangan worm atau jika mereka tidak membayar tagihan) sementara lapisan radio tetap utuh dan terkendali.

Semasa dia tumbuh dari satu base station menjadi sepuluh, dan layanan diperluas ke Mombasa, disain jaringan RF berkembang dan sedapat mungkin elemen jaringan (router) dikonfigurasi dengan fallover atau redudansi hot swap. Investasi utama adalah di inverter dan peralatan dual konversi UPS di setiap base station yang diperlukan untuk menjaga kestabilan jaringan yang harus berhadapan dengan listrik yang sangat tidak stabil. Setelah jumlah pelanggan komplain (karena putusnya sambungan VPN) karena putusnya listrik, kami menambahkan UPS kecil sebagai bagian dari paket peralatan.

Menambahkan portabel spektrum analizer untuk modal awal kami adalah investasi yang mahal, tetapi kami sangatlah mendukung karena kami mengoperasikan jaringan. Penelusuri operator yang tidak baik, membenarkan karakteristik operasi peralatan, dan memverifikasi cakupan RF meningkatkan kinerja kami.

Perhatian untuk memonitor secara terus menerus memungkinkan kami untuk mentuning kinerja jaringan, dan mengumpulkan data historis. Penggambaran grafis melalui MRTG atau Cacti (seperti yang dijelaskan dalam bab enam), parameter seperti jitter, RSSI, dan peringatan traffik akan adanya operator yang nakal, potensi kerusakan kabel / konektor, dan keberadaan worm pada jaringan klien. Tidak jarang klien mengklaim bahwa layanan ke lokasi mereka telah terputus untuk beberapa jam / hari meminta penggantian / kredit. Pemantauan historis memperlihatkan dan membatalkan klaim tersebut. Jaringan Blue menggabungan sejumlah pelajaran dari Tanzania dengan peningkatan teknologi RF dan jaringan.


Pelajaran Yang Diperoleh

Untuk beberapa tahun ke depan sirkuit satelit akan menyediakan semua sambungann Internet internasional di Afrika Timur. Beberapa kelompok telah menyodorkan proposal untuk sambungan serat optik bawah laut, yang akan memberikan semangat pada dunia telekomunikasi bila itu terjadi. Dibandingkan dengan daerah yang mempunyai sambungan serat optik, biaya bandwidth di Afrika Timur akan tetap sangat tinggi.

Jaringan broadband nirkabel untuk pemberian layanan Internet sehingga tidak perlu fokus pada throughput. Sebaliknya, penekanan harus ditempatkan pada kehandalan, redudansi, dan fleksibilitas. Kehandalan untuk jaringan nirkabel kami merupakan selling point utama. Pada sisi jaringan ini diterjemahkan pada investasi infrastruktur substitution yang cukup besar, seperti cadangan daya, dan perhatian ke detil kecil seperti crimping dan kabel yang baik. Alasan yang paling sering dari pelanggan yang putus sambungannya adalah masalah perkabelan dan crimping. Kegagalan radio hampir tidak pernah terdengar.

Kunci keuntungan kompetitif dari proses instalasi pelanggan adalah kami mendorong kontraktor untuk mematuhi spesifikasi yang ketat. Oleh karena sangat biasa pada sebuah lokasi customer yang di managed dengan baik untuk tetap tersambung selama ratusan hari dengan nol unscheduled downtime. Kami mengontrol sebagai besar infrastruktur kami (yaitu atap bangunan).

Walaupun sangat menarik kemungkin beraliansi dengan provider selular, pengalaman kami menunjukan lebih banyak masalah daripada memecahkan masalah. Di Afrika Timur, Internet bisnis menghasilkan pendapatan yang jauh lebih kecil dari telepon mobil, dan sangat tidak terasa bagi sebuah perusahaan selular. Mencoba untuk menjalankan di atas jaringan infrastruktur yang bukan milik anda, yang dari sudut pandang penyedia selular, hanya merupakan sikap baik saja, akan membuat tidak mungkin untuk memenuhi komitmen layanan.

Mengimplementasi sepenuhnya jaringan yang redundan, dengan fail-over dan hotswap adalah proposisi yang mahal di Afrika. Namun demikian router inti dan hardware VPN kami di titik Point of Precence sepenuhnya redundan, dikonfigurasi untuk fail-over, dan diuji secara rutin. Untuk base stasion kami mengambil keputusan untuk tidak menginstal dual router, tapi menyimpan router dalam stok. Kami memutuskan bahwa downtime 2-3 jam adalah yang terburuk (sebuah kegagalan pada jam 1 dini hari di hari Minggu dalam keadaan hujan) akan diterima untuk klien.

Demikian anggota staf untuk akhir pekan mempunyai akses untuk keadaan darurat pada lemari berisi cadangan peralatan untuk di lokasi pelanggan, seperti radio dan power supply. Fleksibilitas direkayasa ke dalam disain jaringan logis dan RF. Arsitektur VPN tunnel point-to-point yang di gelar di Nairobi sangat luar biasa fleksibel dalam memberikan layanan bagi klien maupun kebutuhan jaringan. Sambungan klien dapat diset untuk memanfatkan maksimal pada jam tidak sibuk untuk mengaktifkan backup di offsite, sebagai satu contoh. Kami juga dapat menjual beberapa sambungan untuk tujuan yang berbeda, untuk meningkatkan laba atas investasi atas jaringan kami sambil membuka layanan baru (seperti pemantauan kamera CCTV) untuk klien.

Di samping sisi RF kami sudah memiliki spektrum yang cukup untuk perencanaan perluasan, serta mempersiapkan alternatif desain jaringan radio jika ada gangguan. Dengan meningkatnya jumlah base station, mungkin 80% dari pelanggan kami mempunyai kemungkinan untuk tersambung ke dua base station yang line of sight sehingga juga sebuah base station rusak kita dapat memulihkan pelayanan dengan cepat.

Pemisahan lapisan logis dan RF pada jaringan Blue menyebabkan tambahan tingkat kompleksitas dan biaya. Mempertimbangkan kenyataan jangka panjang bahwa teknologi radio akan naik lebih cepat dibandingkan teknik Internetwork. Pemisahan jaringan, secara teori, memberikan kami fleksibilitas untuk menggantikan jaringan RF yang ada tanpa membuat risak jaringan logik. Atau kita boleh memasang jaringan radio yang berbeda sejalan dengan perkembangan teknologi (Wimax) atau kebutuhan klien, sambil mempertahankan jaringan logis.

Akhirnya, kita harus menyerah pada sebuah titik yang sangat jelas bahwa jaringan yang kami gelar akan tidak berguna tanpa komitmen untuk layanan pelanggan. Sesudah semua yang kami lakukan.

Informasi lebih lanjut

-- Adam Messer, Ph.D


Studi kasus: Komunitas Dharamsala Jaringan Wireless Mesh

Jaringan Wireless Mesh Komunitas Dharamsala mulai hidup di Februari 2005, mengikuti deregulasi WiFi untuk penggunaan di luar ruangan di India. Pada akhir Februari 2005, jaringan mesh telah menghubungkan delapan (8) kampus. Ujicoba secara mendalam dilakukan selama bulan Februari 2005 menunjukkan bahwa wilayah bergunung-gunung sangat cocok untuk jaringan mesh, karena jaringan konvensional point-to-multipoint, tidak dapat mengatasi keterbatasan line-of-sight yang ada pada wilayah yang bergunung-gunung. Topologi mesh juga menawarkan wilayah cakupan yang lebih besar, dengan kemampuan "penyembuhan sendiri" dari routing mesh secara alamiah, terbukti menjadi penting pada tempat dimana pasokan listrik sangat tidak menentu.

Tulang punggung mesh mencakup lebih dari 30 node, semua berbagi pada satu kanal radio. Sambungan Internet broadband diberikan pada semua anggota mesh. Total bandwidth ke Internet yang tersedia adalah 6 Mbps. Terdapat lebih dari 2000 komputer terhubung ke mesh, sambungan internet broadband membuat beban mesh sangat besar. Saat ini, tampaknya sistem dapat menangani beban tanpa peningkatan latensi atau packet-loss. Jelas skalabilitas / pengembangan akan menjadi masalah jika kita terus menggunakan satu saluran radio. Untuk memecahkan masalah ini, router mesh baru dengan dukungan beberapa saluran radio sedang dikembangkan dan diuji di Dharamsala, dengan penekanan pada produk yang memenuhi persyaratan baik teknis maupun sisi ekonomis. Hasil awal yang ada sangat menjanjikan.

Menghubungkan jaringan mesh yang berbasis pada peralatan daur ulang, yang di rancang dan dibuat secara lokal - dikenal sebagai Himalayan-Mesh-Router (http://drupal.airjaldi.com/node/9). Router mesh di instalasi di setiap lokasi, berbeda hanya antenna saja, tergantung pada lokasi geografis dan kebutuhan. Kami menggunakan berbagai antena, dari 8 - 11 dBi omnidirectional, 12 - 24 dBi antena directional dan kadang-kadang antenna sektoral penguatan tinggi (dan biaya tinggi). Mesh terutama digunakan untuk:

  • Akses Internet.
  • Aplikasi file sharing.
  • Off-situs backup.
  • Memutar video berkualitas tinggi dari arsip yang jauh.


Gambar 11.5: Seorang installer Dharamsala bekerja pada sebuah menara

Sebuah pusat VoIP, PBX berbasis software (Asterisk) juga di install dan memberikan layanan jasa telepon untuk anggota. PBX Asterisk juga dihubungkan ke jaringan telepon PSTN. Namun, karena masalah hukum saat ini hanya digunakan untuk panggilan masuk ke dalam mesh. Pelanggan menggunakan berbagai software-phone, serta berbagai ATA (Analog Telepon Adaptor) maupun IP phone yang mempunyai fitur lengkap.

Pada tulang punggung mesh yang di enkripsi tidak di ijinkan akses bagi perangkat mobile (notebook dan PDA), jadi kami telah menempatkan beberapa akses point 802.11b di banyak lokasi yang sama dimana router mesh diinstal. Router mesh memberikan infrastruktur tulang punggung sedang AP memberikan akses untuk perangkat mobile, dimana diperlukan.

Akses ke tulang punggung mesh hanya di ijinkan bagi router mesh. Wireless klien yang sederhana yang tidak memiliki kepandaian untuk "berbicara" menggunakan routing protokol mesh akan menghadapi kebijakan akses yang ketat. Kanal mesh oleh karenanya di enkripsi (WPA), dan juga "disembunyikan" untuk mencegah peralatan mobile untuk menemukannya dan mencoba untuk mengaksesnya. Dengan hanya mengijinkan akses ke mesh pada router router memungkinkan untuk kebijakan kontrol akses yang ketat dan melakukan pembatasan pada CPE (Client Premises Equipment) yang merupakan elemen penting yang dibutuhkan untuk mencapai keamanan end-to-end, mengatur trafik, dan Quality-of-Service.

Konsumsi daya dari router mesh kurang dari 4 Watt. Hal ini membuat mereka ideal untuk penggunaan panel surya. Banyak dari router mesh Dharamsala hanya menggunakan panel surya kecil. Penggunaan tenaga surya di kombinasi dengan antena kecil dan router rendah daya sangat cocok untuk daerah bencana, karena sangat mungkin untuk bertahan ketika semua infrastruktur komunikasi lain sudah rusak.

-- AirJaldi, http://airjaldi.com/



Studi kasus: Jaringan Negara Bagian Mérida

Kota Mérida terletak di kaki gunung tertinggi di Venezuela, di dataran pada ketinggian 1.600 m. Ini adalah ibu kota negara bagian Mérida, dan rumah ke universitas berusia dua abad, dengan sekitar 35.000 mahasiswa. University of Los Andes (ULA) menggelar jaringan komputer akademik pertama pada tahun 1989, walaupun dengan keterbatasan ekonomi, telah berkembang meliputi 26 km kabel serat optik yang melalukan jaringan TDM dan ATM (asynchronous transfer mode). Pada tahun 2006, diatas kabel serat optik yang sama, jaringan Gigabit Ethernet sepanjang 50 km telah digelar.

Gambar 11.6: Mérida adalah salah satu dari tiga negara bagian yang bergunung-gunung dari Venezuela, dimana Andes mencapai 5.000 m.

Meskipun demikian, banyak tempat di kota dan desa-desa di sekitarnya jauh dari jangkauan cincin serat optik. Universitas mengoperasikan sebuah server komunikasi dengan kabel telepon untuk menyediakan akses remote ke dalam jaringan, tetapi panggilan lokal dikenakan biaya per menit dan banyak desa kekurangan saluran telepon.

Untuk alasan ini, upaya untuk membangun akses nirkabel ke jaringan universitas, disebut RedULA, dilakukan sejak awal. Usaha pertama mengambil keuntungan dari jaringan paket radio yang di operasikan oleh amatir radio. Sejak tahun 1987, amatir radio telah memiliki gateway dengan stasiun radio HF (High Frekuensi) yang bekerja pada 300 bps untuk hubungan luar negeri, di samping beberapa stasiun VHF (Frekuensi Sangat Tinggi) yang tersambung pada 1200 bps yang malang melintang di negeri ini.

Sementara daerah pegunungan merupakan kendala besar untuk peletakan kabel dan pembuatan jalan, gunung dapat sangat memudahkan dalam membangun jaringan radio. Pekerjaan ini di bantu oleh keberadaan sistem cable car, yang terkenal paling tinggi di dunia yang menyambungkan kota ke puncak 4765 m.

Gambar 11.7: Dalam perjalanan ke puncak, cable car melewati oleh stasiun antara yang disebut La Aguada, pada ketinggian 3.450 m dan memiliki pemandangan yang indah ke kota Mérida dan desa-desa lainnya pada jarak 50 km.


Packet radio

Amatir radio lokal mengoperasikan jaringan radio paket. Pada awalnya jaringan ini bekerja pada 1200 bps, menggunakan VHF amatir radio FM terhubung ke komputer pribadi melalui Terminal Node Controller (TNC). TNC adalah antarmuka antara radio yang bersifat analog dan sinyal digital yang ditangani oleh PC.

TNC mengontrol rangkaian “Push To Talk” di radio untuk men-switch radio untuk dapat transmit dan receive, melakukan modulasi / demodulation dan assembly / disassembly paket yang menggunakan variasi dari X.25 dikenal sebagai protokol AX.25. Gerbang antara VHF dan HF radio dibangun dengan menggunakan dua modem TNC dan komputer. Biasanya, sebuah gateway akan menghubungkan jaringan paket radio lokal VHF ke stasiun luar negeri dengan melalui stasiun HF hingga ribuan kilometer, walaupun pada kecepatan hanya 300 bps. Sebuah jaringan radio paket nasional juga dibangun, yang di relay melalui digipeater (digital repeater, intinya adalah TNC terhubung ke dua radio dengan antena mengarah pada arah yang berbeda), untuk memperluas jaringan dari Mérida ke Caracas dengan cara tersebut hanya membutuhkan dua stasiun pengulang / digipeater. Digipeater yang dioperasikan pada 1200 bps dan memungkinkan untuk sharing dari beberapa program dan file teks di antara para amatir radio.

Phil Karn, seorang radio amatir yang memiliki latar belakang jaringan komputer, menulis program KA9Q yang menerapkan TCP / IP di atas AX.25. Menggunakan program ini, yang menggunakan callsign pengembangnya, amatir radio di seluruh dunia dapat terhubung ke Internet menggunakan berbagai jenis radio. KA9Q tetap menggunakan fungsi TNC seminimal mungkin, memberikan hampir semua fungsi proses kepada PC. Pendekatan ini memungkinkan untuk lebih mudah melakukan upgrade dan fleksibilitas. Dalam Mérida, kami dapat segera meng-upgrade jaringan kami untuk 9600 bps dengan menggunakan modem yang lebih maju, dan beberapa amatir radio sekarang dapat mengakses Internet melalui jaringan kabel RedULA. Keterbatasan bandwidth radio yang tersedia pada band VHF menjadikan batas atas kecepatan tertinggi yang dapat di capai. Untuk meningkatkan kecepatan, kita harus pindah ke frekuensi yang lebih tinggi.

Gambar 11.8: Sebuah Antenna UHF untuk radio paket yang dikembangkan di ULA, LabCom.

Amatir radio diperbolehkan untuk menggunakan kanal dengan lebar 100 kHz di UHF (Ultra High-Frekuensi). Digital radio digabungkan dengan modem 19,2 kbps akan melipatgandakan bandwidth transmisi. Proyek ini dikembangkan menggunakan teknologi ini untuk menyambungkan House of Science di kota El Vigia, ke Mérida dan Internet. Antenna UHF dibuat di LabCom, laboratorium komunikasi dari ULA.

Meskipun El Vigia hanya 100 km dari Mérida melalui jalan, wilayah yang bergunung-gunung membutuhkan penggunaan dua repeater. Satu terletak di La Aguada, pada ketinggian 3600 m, dan yang lainnya di Tusta, di 2000 m. Proyek ini dibiayai oleh FUNDACITE MERIDA, sebuah lembaga pemerintah yang mempromosikan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara bagian. FUNDACITE juga mengoperasikan sekumpulan telepon modem 56 kbps untuk menyediakan akses Internet untuk perorangan dan lembaga.

Kebutuhan untuk dua stasiun pengulang menggaris bawahi keterbatasan yang dihadapi oleh operator yang menggunakan frekuensi tinggi, yang memerlukan line of sight untuk memperoleh transmisi yang handal. Pada band yang lebih rendah dari VHF, sinyal yang dengan mudah terpantul dan mencapai wilayah di belakang perbukitan.

Kadang-kadang kita dapat memantulkan sinyal menggunakan repeater pasif, yang dibuat dengan menghubungkan dua directional antenna back-to-back dengan kabel coaxial, tanpa radio. Cara ini telah diuji untuk menyambung ke tempat tinggal saya ke LabCom. Jarak hanya 11 km, tetapi ada bukit yang memblokir sinyal radio. Sambungan dilakukan dengan menggunakan pengulang pasif untuk memantulkan ke La Aguada, dengan dua antenna sebagai pengulang yang membentuk 40 derajat satu sama lain. Hal ini menjadi sangat menarik dan tentunya jauh lebih murah daripada menggunakan modem telepon, yang jelas merupakan media yang jauh lebih cepat daripada tulang punggung nirkabel untuk menghubungkan desa-desa terpencil.

Untuk itu, kami menjajaki penggunaan modem radio 56 kbps yang dikembangkan oleh Dale Heatherington. Modem tersebut dimasukan ke dibuah card PI2 yang dibuat oleh Amatir Radio di Ottawa, dan terhubung langsung ke PC menggunakan Linux sebagai sistem operasi jaringan. Walaupun sistem ini berfungsi sangat baik, munculnya World Wide Web dengan kebanyakan gambar dan file-file yang sangat mengkonsumsi bandwidth sangat jelas bahwa jika kami ingin memenuhi kebutuhan sekolah dan rumah sakit kami harus menyebarkan solusi bandwidth yang lebih tinggi, di setidaknya pada tulang punggung. Ini berarti penggunaan frekuensi operasi yang lebih tinggi di microwave, yang berarti juga biaya tinggi.

Untungnya, teknologi alternatif yang banyak digunakan dalam aplikasi militer telah tersedia untuk keperluan sipil menggunakan harga terjangkau. Disebut Spread Spectrum, teknologi ini pertama kali di temukan untuk penggunan sipil sebagai jaringan nirkabel area lokal jarak pendek, tetapi segera memberikan sumbangsih yang sangat berguna di tempat di mana spektrum elektromagnetik tidak terlalu sesak, yang memungkinkan menjembatani jarak beberapa kilometer.


Spread Spektrum

Spread spectrum menggunakan kekuatan sinyal rendah yang sengaja perluas memenuhi semua alokasi bandwidth, sementara pada saat yang sama memungkinkan sejumlah pengguna untuk berbagi media / kanal yang sama dengan menggunakan kode yang berbeda untuk setiap pelanggan. Ada dua cara untuk melakukannya: Direct Squence Spread Spectrum (DSSS) dan Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS).

Dalam DSSS informasi yang akan dikirim dikalikan secara digital yang urutan frekuensi yang lebih tinggi, sehingga memperlebar bandwidth pengiriman. Meskipun ini mungkin terlihat seperti membuang-buang bandwidth, pemulihan sistem sangat efisien sehingga dapat membaca sinyal yang sangat lemah, memungkinkan untuk serentak penggunaan spektrum yang sama dengan beberapa stasiun sekaligus.

Pada FHSS, pemancar akan secara terus menerus mengubah frekuensi dalam alokasi bandwidth yang di ijinkan sesuai dengan kode tertentu. Penerima harus mengetahui kode ini untuk melacak frekuensi pemancar.

Kedua teknik mempertukarkan daya pancar dengan bandwidth, memungkinkan banyak stasiun untuk menggunakan secara bersama sebuah spektrum frekuensi. Pada Latin American Networking School yang pertama (EsLaRed'92), diadakan di Mérida pada tahun 1992, kami menunjukkan teknik ini. Kami membuat jaringan percobaan menggunakan antenna luar yang dibuat di LabCom, memungkinkan pengiriman data untuk beberapa kilometer. Pada tahun 1993, Departemen Telekomunikasi Venezuela membuka empat band untuk digunakan dengan DSSS:

  • 400 - 512 MHz
  • 806 - 960 MHz
  • 2.4 - 2.4835 GHz
  • 5.725 - 5.850 GHz

Pada salah satu band di atas, maksimum data pemancar dibatasi untuk 1 Watt dengan penguatan maksimum antena 6 dBi, untuk total EIRP (Effective Isotropic Radiated Power) sebesar 36dBm. Aturan ini membuka jalan untuk pengembangan jaringan DSSS dengan nominal bandwidth 2 Mbps pada band 900 MHz. Teknologi ini memuaskan kebutuhan akan aktifitas World Wide Web.

Jaringan dimulai di LabCom, di mana sambungan ke RedULA telah tersedia. LabCom membuat sebuah antenna Yagi yang di arhkan ke sebuah reflektor pojok di Aguada. Ini diberikan 90 derajat beamwidth, yang terlihat di sebagian besar kota Mérida. Beberapa lokasi pelanggan, semua berbagi bandwidth 2 Mbps, yang segera bertukar file, termasuk gambar dan video klip. Beberapa lokasi pelanggan memerlukan kabel yang panjang antenna antenna dengan radio spread spectrum yang di akomodasi oleh penggunaan amplifier dua arah.

Hasil sangat menarik ini di laporkan ke grup di International Center untuk Fisika Teoretis (ICTP) di Trieste, Italia, pada tahun 1995. Grup ini adalah bertujuan untuk menyediakan konektivitas antara Pusat Komputer, Ilmu Fisika Bangunan, dan Teknologi Bangunan di Universitas Ile-Ife di Nigeria. Tak ama kemudian di tahun yang sama, jaringan didirikan oleh staf ICTP dengan dana dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Universitas telah berjalan sejak memuaskan, terbukti menjadi jauh lebih efektif dibandingkan dengan solusi jaringan serat optik awalnya direncanakan.

Kembali di Mérida, dengan semakin banyaknya jumlah lokasi, throughput per pengguna menurun. Kami mulai melirik band 2,4 GHz untuk memberikan tambahan kapasitas. Band ini dapat membawa tiga aliran data sekaligus pada 2 Mbps, tetapi jarak efektif lebih rendah daripada apa yang dapat dicapai pada band 900 MHz. Kami sangat sibuk perencanaan pembangunan jaringan tulang punggung menggunakan 2,4 GHz akhirnya kami memulai sebuah perusahaan yang menawarkan solusi baru untuk jarak jauh, dengan throughput yang lebih tingi, dan kemungkinan pemakaian ulang frekuensi mengunakan peralatan microwave yang narrowband.


=Broadband sistem penyampaian

Gambar 11.9: Spike Technologies full duplex, sistem sektoral dengan kepadatan tinggi.

Setelah mengunjungi Nashua, New Hampshire, fasilitas dari Spike Technologies, kami yakin bahwa antenna dan sistem radio mereka merupakan solusi terbaik untuk jaringan di negara bagian kami, dengan alasaan sebagai berikut:

Sistem broadband mereka menggunakan antenna sektoral khusus (Gambar 11.9), dengan penguatan 20 dBi dengan pada masing-masing dari 22 sektor yang independen. Setiap sektor akan transmit dan menerima pada kanal independen pada kecepatan 10Mbps full-duplex, dengan total throughput 440 Mbps. Frekuensi digunakan kembali pada sektor yang tidak saling mengganggu membuat sistem sangat effisien dalam menggunakan spektrum.


Gambar 11.10: Interkoneksi sistem Spike Technologies.

Radio digital narrowband dapat beroperasi di mana saja dari 1 sampai 10 GHz, dengan jangkauan hingga 50 km. Radio tersebut bekerja dengan berbagai modem kabel TV, yang memberikan akses pelanggan melalui kabel LAN standar 10Base-T. Di base station, sektor-sektor terinterkoneksi dengan switch berkecepatan tinggi yang memiliki latensi sangat kecil (lihat Gambar 11.10), yang memungkinkan aplikasi seperti streaming video sampai 30 frame per detik. Masing-masing sektor bertindak sebagai Ethernet LAN independen.

Gambar 11.11: Sambungan di sisi akhir pelanggan.

Pada sisi pelanggan, radio yang sama dan modem memberikan sambungan 10BaseT ke Ethernet lokal.

Gambar 11.12: Instalasi di atas Mérida pada La Aguada, pada 3600 meter.

Dengan dana dari FUNDACITE, sebuah sistem percibaan segera di instalasi di Mérida, dengan base station terletak di atas stasiun cable car La Aguda pada ketinggian 3.600 m.

Pada awalnya hanya 5 sektor terpasang, dengan beamwidth dari masing-masing 16 derajat. Pelanggan pertama adalah lokasi Fundacite, di mana ada sebuah sistem satelit yang menyediakan akses Internet. Sektor dua memberikan layanan ke istana Gubernur. Sektor ketiga melayani FUNDEM, sebuah organisasi pertolongan dari pemerintah daerah. Sektor ke empat lembaga pemasyarakatan di dekat kota Lagunillas, sekitar 35 km dari Mérida. Sektor kelima memancar ke repeater yang berada di puncak gunung dekat desa La Trampa, 40 km dari La Aguada. Dari La Trampa, sebuah sambungan 41 Km dilakukan untuk memperluas jaringan ke House of Science di kota Tovar.

Gambar 11.13: Jaringan Negara Bagian Mérida

Pada tanggal 31 Januari 1998, video konferensi antara lembaga pemasyarakatan dan Justice Palace terbukti di Mérida, bahwa selain dari akses Internet, sistem dapat juga mendukung video streaming. Video conference ini digunakan melakukan keputusan pengadilan dari para tahanan, sehingga menghindari risiko penggunaan transportasi bagi mereka.

Keberhasilan percobaan ini telah mendorong pemerintah negara bagian untuk mengalokasikan dana untuk melengkapi sistem untuk memberikan akses Internet kecepatan tinggi negara untuk sistem kesehatan, sistem pendidikan, perpustakaan, pusat masyarakat, dan beberapa instansi pemerintah. Pada bulan Januari 1999 kami telah menyambungkan 3 rumah sakit, 6 lembaga pendidikan, 4 lembaga penelitian, 2 koran, 1 stasiun TV, 1 perpustakaan umum, dan 20 lembaga sosial dan pemerintah agar dapat berbagi informasi dan mengakses Internet. Rencana selanjutnya adalah menyambungkan 400 lokasi dalam tahun ini pada kecepatan 10Mbps full duplex, dan dana telah dialokasikan untuk tujuan ini.

Gambar 11.13 menunjukkan peta negara bagian Mérida. Gelap baris menunjukkan tulang punggung awal, sedangkan garis yang lebih kecil menampilkan pengembangan jaringan.

Di antara banyak kegiatan yang didukung oleh jaringan, ada baiknya kami sebutkan beberapa diantaranya:

  • Pendidikan: sekolah telah menemukan pasokan materi ajar berkualitas tinggi yang tidak habis-habisnya baik bagi murid maupun guru, terutama di bidang geografi, bahasa, dan ilmu pengetahuan, dan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan kelompok lainnya yang mempunyai minat yang sama. Perpustakaan memiliki kamar dengan komputer yang dapat diakses oleh masyarakat umum dengan kemampuan internet yang sepenuhnya. Surat kabar dan stasiun TV takjub melihat sumber informasi yang tersedia bagi pemirsa mereka.
  • Kesehatan: rumah sakit universitas memiliki sambungan langsung ke unit perawatan intensif, dimana ada staf dokter spesialis yang selalu bertugas. Dokter tersebut sekarang menjadi tersedia bagi rekan-rekan mereka di desa-desa terpencil untuk membicarakan kasus-kasus tertentu. Sekelompok peneliti di universitas mengembangkan bebeapa aplikasi telemedicine pada jaringan.
  • Penelitian: obsevatorium astronomi di Llano del Hato, terletak pada ketinggian 3600 m di pegunungan sekitar 8 derajat dari khatulistiwa akan segera terkait, yang memungkinkan astronomer dari seluruh dunia untuk mengakses foto yang dikumpulkan di obsevatorium tersebut. Peneliti lapangan di pedesaan sangat menikmati akses Internet.
  • Pemerintah: Sebagian besar instansi pemerintah sudah terhubung dan mulai meletakkan informasi on-line bagi warga. Kami berharap ini memiliki pengaruh yang berarti dalam hubungan antara warga dengan pemerintah. Badan-badan bantuan dan lembaga penegak hukum pengguna jaringan yang sangat aktif.
  • Hiburan dan Produktivitas: Untuk orang-orang yang tinggal di luar kota, kesempatan yang ditawarkan oleh Internet memiliki dampak yang sangat besar terhadap kualitas kehidupan mereka. Kami berharap bahwa ini akan membantu membalikkan kecenderungan melakukan migrasi keluar dari daerah pedesaan, mengurangi kepadatan di kota. Petani memiliki akses ke informasi tentang harga dan dapat mengontrol harga dari tanaman dan pasokan, serta meningkatkan pertanian.

SUPERCOMM'98, diselenggarakan di Atlanta pada bulan Juni, mengutip jaringan broadband di Mérida sebagai pemenang dalam penghargaan SUPERQuest dalam kategori 8-Remote Access sebagai yang terbaik di bidang tersebut.


Pelatihan

Sejak awal upaya kami untuk membangun sebuah jaringan komputer, kami menyadari bahwa pelatihan adalah kepentingan untuk orang yang terlibat dalam pembangunan jaringan, manajemen, dan pemeliharaan. Dengan anggaran sangat terbatas, kami memutuskan bahwa kami harus mengumpulkan sumber daya kami dengan orang-orang lain yang membutuhkan pelatihan. Pada tahun 1990, ICTP menyusun Sekolah Internasional pertama tentang jaringan analisis dan manajemen jaringan komputer, yang dihadiri oleh Profesor Silva Jose dan Profesor Luis Nunez dari universitas kami. Sekembalinya ke Mérida, mereka menyatakan bahwa kita harus berusaha mengadakan kegiatan yang sama di universitas kami. Untuk akhir ini, mengambil keuntungan dari cuti panjang saya, saya menghabiskan tiga bulan di Bellcore Morristown, New Jersey, dan lebih tiga bulan di ICTP membantu dalam penyusunan Sekolah Jaringan Kedua pada tahun 1992, dimana saya bisa bergabung dengan rekan saya Profesor Edmundo Vitale. Aku menghabiskan sisa cuti panjang saya di SURANET di College Park, Maryland, di bawah bimbingan Dr Glenn Ricart, yang diperkenalkan untuk saya kepada Dr Saul Hahn dari Organisasi Negara-negara Amerika, yang menawarkan dukungan keuangan untuk kegiatan pelatihan di Amerika Latin . Pengalaman ini memungkinkan kami untuk meluncurkan Sekolah Jaringan Amerika Latin Pertama (EsLaRed'92) di Mérida, dihadiri oleh 45 peserta dari 8 negara di wilayah Amerika Latin, dengan instruktur dari Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Latin. Pelatihan hands-on (praktek) dilaksanakan selama tiga minggu, dan teknologi nirkabel lebih di tekankan.

EsLaRed'95 berkumpul kembali di Mérida dengan 110 peserta dan 20 instruktur. EsLaRed'97 memperoleh 120 peserta, dan ini didukung oleh Internet Society, yang juga mensponsori Spanyol dan Lokakarta Jaringan Pertama Portugis untuk Amerika Latin dan Karibia, diadakan di Rio de Janeiro pada tahun 1998 dengan EsLaRed bertanggung jawab untuk materi pelatihan. Sekarang sepuluh tahun kemudian, EsLaRed terus memperluas upaya pelatihan di seluruh Amerika Selatan.


Penutup

Internet memiliki dampak yang lebih besar di negara-negara berkembang dibandingkan di tempat lain, karena tingginya biaya panggilan telepon internasional, fax, majalah, dan buku. Hal ini jelas diperparah oleh lebih rendah dari pendapatan rata-rata orang. Beberapa penghuni di desa-desa terpencil yang tidak memiliki telepon mengalami peralihan dari abad 19 ke abad 21 terima kasih untuk jaringan nirkabel. Diharapkan ini akan berkontribusi untuk perbaikan gaya hidup di bidang kesehatan, pendidikan, hiburan, dan produktivitas, serta menciptakan hubungan yang lebih adil antara warga dan pemerintah.

Referensi

  • Karn, Phil, "The KA9Q Internet (TCP/IP) Package: A Progress Report," Sixth ARRL Computer Networking Conference, Redondo Beach, CA, 29 August 1987.
  • Heatherington, D., "A 56 kilobaud RF modem," Sixth ARRL Computer Networking Conference, Redondo Beach, CA, 29 August 1987.
  • Conatel, Comision Nacional de Comunicaciones, Ministerio de Transporte y Comunicaciones, "NORMAS PARA LA OPERACION DE SISTEMAS DE TELECOMUNICACIONES CON TECNOLOGIA DE BANDA ESPARCIDA (SPREAD SPECTRUM)," Caracas, 17 November 1993.
  • International Centre For Theoretical Physics, "Programme of Training and System Development on Networking and Radiocommunications," Trieste, Italy, 1996, http://www.ictp.trieste.it/

Escuela Latinoamericana de Redes, http://www.eslared.org.ve/


-- Ermanno Pietrosemoli


Studi kasus: Chilesincables.org

Teknologi pengiriman data nirkabel terbaru memungkinkan pembuatan jaringan berkecepatan tinggi, secara geografis terpisah dengan biaya yang relatif rendah. Jika jaringan ini di bangun dengan ode menghilangkan halangan untuk akses data, kita dapat mengatakan jaringan ini adalah free network. Jaringan tersebut akan dapat membawa manfaat besar untuk setiap pengguna, mereka independen dari politik, ekonomi, maupun kondisi sosial. Jenis jaringan ini merupakan tantangan secara langsung kepada model jaringan komersial yang banyak mengkungkung masyarakat barat modern.

Agar free network dapat berkembang, teknologi nirkabel harus disesuaikan dan dimasukkan kemungkinan penggunaan yang terbaik. Hal ini dilakukan oleh kelompok hacker yang melakukan penelitian, investigasi, pembangunan dan pelaksanaan proyek, serta mengijinkan semua orang untuk mengakses pengetahuan yang di peroleh secara bebas.

Chilesincables.org berupaya untuk dapat promosikan dan mengatur jaringan nirkabel gratis di Chile secara profesional. Kami melakukan hal ini dengan memberikan pendidikan tentang hukum yang berkaitan dengan aspek teknis dan jaringan nirkabel; mendorong adaptasi dari teknologi baru melalui penelitian yang memadai; dan merangsang penyesuaian teknologi ini untuk memenuhi kebutuhan spesifik komunitas Chili maupun bangsa di dunia.


Keterangan tentang teknologi

Kami menggunakan berbagai teknologi nirkabel, termasuk IEEE 802.11a/b/g. Kami juga mencoba inovasi terbaru di lapangan, seperti WiMAX. Dalam kebanyakan kasus, peralatan yang telah dimodifikasi agar menerima antena eksternal buatan lokal yang memenuhi peraturan telekomunikasi lokal. Walaupun mayoritas nirkabel perangkat keras yang tersedia di pasar akan sesuai dengan tujuan kami, kami mendorong pemanfaatan dan eksplorasi dari beberapa vendor yang memungkinkan untuk kontrol lebih baik dan adaptasi dengan kebutuhan kita (tanpa harus meningkatkan harga). Termasuk card WiFi dengan chipset yang ditawarkan oleh Atheros, Prism, Orinoco, dan Ralink, serta beberapa model dari akses point yang diproduksi oleh Linksys, Netgear, dan Motorola. Komunitas hacker telah mengembangkan firmware yang menyediakan fungsionalitas baru pada peralatan ini.

Untuk jaringan tulang punggung, kami menggunakan sistem operasi Open Source, termasuk GNU/Linux, FreeBSD, OpenBSD, dan Minix. Hal ini sesuai kebutuhan kami dalam bidang routing serta pelaksanaan layanan seperti proxy, web dan FTP server, dll Selain itu, mereka sesuai dengan filosofi proyek yang menggunakan teknologi free dengan kode Open Source.


Penggunaan dan Aplikasi

Jaringan yang diimplementasikan selama ini memungkinkan tugas-tugas berikut:

  • Transfer data melalui FTP atau web server
  • Layanan VoIP
  • Audio dan video streaming.
  • Instan Messaging.
  • Eksplorasi dan pelaksanaan layanan baru seperti LDAP, resolusi nama, metoda keamanan yang baru, dll.
  • Layanan yang disediakan oleh klien. Pengguna bebas menggunakan infrastruktur jaringan untuk membuat layanan mereka sendiri.


Administrasi dan Pemeliharaan

Operasional unit dari sebuah jaringan adalah node. Setiap node memungkinkan pelanggan untuk tersambung ke jaringan dan memperoleh layanan jaringan yang paling dasar. Selain itu, masing-masing node harus dihubungkan minimal satu node lain. Hal ini memungkinkan jaringan untuk tumbuh dan untuk membuat layanan tersedia untuk setiap klien.

Sebuah node dipelihara oleh administrator yang merupakan anggota komunitas yang komit untuk tugas berikut:

  • Pemeliharaan untuk uptime yang memadai (lebih dari 90%).
  • Menyediakan layanan dasar (biasanya akses web).
  • Membuat klien terupdate mengenai layanan node (misalnya, cara mendapatkan akses ke jaringan). Hal ini umumnya diberikan oleh suatu captive portal.

Administrasi umum dari jaringan (terutama, hal yang berkaitan dengan pembuatan node baru, pilihan lokasi, topologi jaringan, dll) dilakukan oleh dewan komunitas, atau oleh teknisi yang terlatih untuk tujuan tersebut. Chilesincables.org saat ini sedang dalam proses perolehan status hukum, sebuah langkah yang akan mengijinkan peraturan dari prosedur administrasi internal dan formalisasi komunitas ke masyarakat.


Pelatihan dan peningkatan kapasitas

Chilesincables.org menganggap pelatihan anggotanya dan klien sangat penting untuk alasan berikut:

Spektrum radio harus dibuat sebersih mungkin agar menjamin sambungan nirkabel yang baik. Oleh karena itu, pelatihan di teknik komunikasi radio adalah penting. Penggunaan material dan metoda yang mentaat peraturan sebagai persyaratan aktifitas pembangunan yang normal. Agar sesuai dengan standar Internet, semua administrator jaringan di latih tentang jaringan TCP/IP. Untuk menjamin kesinambungan operasi jaringan, pengetahuan tentang teknologi jaringan harus ditransfer ke pengguna.

Untuk mendukung prinsip-prinsip tersebut, Chilesincables.org melaksanakan aktifitas berikut:

  • Workshop Antena. Peserta dilatih untuk membuat antenna, dan memperkenalkan konsep komunikasi radio.
  • Workshop Sistem Operasi. Pelatihan untuk membuat router dan perangkat lainnya berbasis GNU/Linux atau software lainnya seperti m0n0wall atau pfsense. Konsep dasar jaringan juga diajarkan.
  • Promosi dan Iklan. Acara-acara untuk komunitas berbeda yang mempunyai tujuan yang sama dengan kami di promosikan. Termasuk workshop di kampus-kampus, ceramah, pertemuan teman-teman free software, dll.
  • Memupdate Bahan. Chilesincables.org me-maintain sejumlah dokumen dan material yang bebas di akses yang tersedia untuk orang-orang yang tertarik pada aktifitas tertentu.

Gambar berikut menyajikan beberapa keterangan tentang kegiatan di komunitas kami.

Gambar 11.14: Workshop antenna omnidirectional slotted. Dalam sesi ini, peserta berlajar tentang cara membuat antenna maupun teori terkait.
Gambar 11.15: Salah satu anggota staf kami memberikan kuliah membuat router berbasis m0n0wall dalam mengadmini sebuah node.


Figure11.16a.jpg
Gambar 11.16: Detail mini tower dengan contoh antena, kabel dan pigtail.
Gambar 11.17: Stasiun wireless dan antena parabolic yang digunakan untuk memancarkan Santiago-2006 FLISOL melalui video streaming.
Gambar 11.18: Lokasi dari ujung sambungan.
Gambar 11.19: Skematik mewakili transmisi Santiago-2006 FLISOL video streaming, menggunakan free software. Kecepatan transmisi nirkabel yang dicapai adalah 36 Mbps pada jarak 1 km.
Gambar 11.20: Node Quiani. Ini adalah salah satu node tertinggi di dunia. Yang terletak di ketinggian 4000 m, sekitar 2.000 kilometer sebelah utara ibukota negara.
Gambar 11.21: Node di selatan Santiago, yang terdiri dari menara 15 m, sebuah antenna Trevor Marshall 16 + 16, dan 30 klien. Node yang terhubung ke node di pusat kota lebih dari 12 km.
Gambar 11.22: pemandangan alam dari sebuah node dari atas menara.
Gambar 11.23: Node di downtown terhubung ke node di selatan Santiago. Perhatikan antena Parabolic untuk backhaul dan slotted antena untuk menghubungkan klien.
Gambar 11.24: Pemasangan node di atas menara air di Batuco, Wilayah Metropolitan, memberikan backhaul untuk telecenter Cabrati.
Gambar 11.25: Workshop antena Yagi yang diselenggarakan oleh komunitas kami. Peserta sedang membangun sendiri antena.


Kredit

Komunitas kami terdiri dari kelompok relawan yang komit dan layak di perhatikan:

Felipe Cortez (Pulpo), Felipe Benavides (Colcad), Mario Wagenknecht (Kaneda), Daniel Ortiz (Zaterio), Cesar Urquejo (Xeuron), Oscar Vasquez (Mesin), San Jose Martin (paket), Carlos Campano (Campano), Kristen Vasquez (Crossfading), Andres Peralta (Cantenario), Ariel Orellana (Ariel), Miguel Bizama (Picunche), Eric Azua (Bapak Floppy), David Paco (Dpaco), Marcelo Jara (Alaska).


-- Chilesincables.org


Studi kasus: Sambungan Jarak Jauh 802.11

Terima kasih kepada topografi yang baik, Venezuela sudah ada sambungan WLAN jarak jauh, seperti sambungan 70 km yang dioperasikan oleh Fundacite Mérida antara Pico Espejo dan Canagua. Untuk menguji batas dari teknologi ini, perlu untuk menemukan sebuah line of sight yang saling berhadapan tanpa halangan dengan kliring minimal 60% dari zona Fresnel pertama. Sambil melihat daerah di Venezuela, dalam pencarian wilayah ketinggian, saya pertama terfokus pada daerah Guayana. Meskipun banyak tanah yang tinggi yang ditemukan, khususnya yang terkenal "tepuys" (mesa tinggi dengan dinding curam), selalu ada kendala di lapangan.

Perhatian saya dialihkan ke Andes, yang memiliki derajat kemiringan lereng tinggi (naik tiba-tiba dari dataran) terbukti memadai untuk tugas. Untuk beberapa tahun, saya telah melakukan perjalanan melalui kawasan-kawasan yang jarang penduduknya karena minat saya untuk bersepeda gunung. Pada bagian belakang kepala saya, saya mencatat berbagai tempat yang cocok untuk komunikasi jarak jauh.

Pico del Aguila adalah tempat yang sangat baik. Ia mempunyai ketinggian 4200 m dan sekitar dua jam dengan kendaraan dari kota kelahiran saya Mérida. Untuk ujung yang lain, akhirnya saya letakan di kota El Baúl, di negara bagian Cojedes. Menggunakan free software Radio Mobile (tersedia di http://www.cplus.org/rmw/english1.html), saya menemukan bahwa tidak ada halangan pada zona Fresnel pertama (sepanjang 280 km) antara Pico del Aguila dan El Baúl .


Rencana Aksi

Setelah puas dengan keberadaan lintasan yang cocok, kami melihat peralatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Kami telah menggunakan card Orinoco untuk beberapa tahun. Dengan daya pancar 15 dBm dan ambang batas penerimaan -84 dBm, mereka cukup kuat dan dapat dipercaya. Free Space Loss untuk jarak 282 km adalah 149 dB. Jadi, kita perlu 30 dBi antena pada kedua sisi itupun hanya menyisakan sedikit margin untuk rugi-rugi lainnya.

Di sisi lain, router wireless populer Linksys WRT54G menjalankan Linux. Komunitas Open Source telah menulis beberapa versi firmware yang memungkinkan untuk penyesuaian setiap parameter transmisi. Khususnya, firmware OpenWRT memungkinkan penyesuaian waktu acknowledge dari lapisan MAC, serta daya output. Firmware lain, DD-WRT, memiliki antarmuka GUI yang sangat nyaman dan utilitas site survey. Selain itu, Linksys dapat diletakan lebih dekat ke antena daripada sebuah laptop. Jadi, kami memutuskan untuk menggunakan sepasang kotak ini. Satu dikonfigurasi sebagai sebuah AP (akses point) dan lain sebagai klien. WRT54G yang dapat beroperasi dengan daya pancar 100 mW dengan linearitas yang baik, dan bahkan dapat di naikan hingga 200 mW. Tetapi di sini, sanga tidak linear dan menghasilkan sinyal spurious / palsu / bayangan, yang seharusnya di hindari. Walaupun ini adalah peralatan kelas konsumen bukan operator telekomunikasi dan cukup murah, setelah bertahun-tahun menggunakannya, kami merasa yakin bahwa peralatan tersebu dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Tentu saja, kami menyimpan cadangan untuk berjaga-jaga.

Dengan menetapkan daya pancar ke 100 mW (20 dBm), kami dapat memperoleh keuntungan 5dB dibandingkan dengan kartu Orinoco. Oleh karena itu, kami menetap untuk sepasang WRT54Gs.


Site Survey Pico del Águila

Gambar 11.26: Pemandangan dari sambungan 280 km. Danau Maracaibo di sebelah ke Barat, dan Tanjung Paraguaná di utara Utara.
Gambar 11.27: Peta dan profil dari usulan path antara Pico Aguila, dan bukit Morrocoy, di dekat kota El Baúl.
Gambar 11.28: Rincian propagasi dari sambungan 280 km.


Pada tanggal 15 Januari 2006, saya pergi ke Pico Águila untuk memeriksa situs yang telah cocok berdasarkan perhitungan Radio Mobile. Azimut yang menuju El Baúl adalah 86 °, tetapi karena deklinasi magnetis adalah 8° 16, antenna kami harus mengarah ke arah magnetis 94 °. Sayangnya, saat saya melihat ke arah 94 °, saya menemukan halangan line of sight yang tidak pernah ditunjukkan oleh perangkat lunak, karena keterbatasan resolusi ketinggian peta digital gratis yang tersedia.

Saya mengendarai mountain bike saya unuk beberapa jam memeriksa kawasan sekitar untuk mencari path ke arah Timur yang terbuka. Beberapa tempat yang menjanjikan diidentifikasi, untuk masing-masing tempat saya ambil foto dan mencatat koordinat GPS untuk kemudian memproses dengan software Radio Mobile. Ini menyebabkan saya memperbaiki pilihan path, sehingga memperoleh sebuah gambar seperti pada Gambar 11.26 menggunakan Google Earth.

Profile Radio yang di peroleh dari Radio Mobile ditampilkan dalam Gambar 11.27.

Detail sambungan wireless yang ditampilkan dalam Gambar 11.28.

Dalam rangka untuk mencapai margin yang wajar 12 dB untuk sambungan tersebut, kami memerlukan penguatan antena setidaknya 30 dBi di masing-masing ujung.


Antena

Gambar 11.29: Reflektor offset fed 2,4 m dengan antena 12 dBi di fokusnya, melihat 14 ° ke bawah. Elevasi sebenarnya adalah 8° ke atas.

Antenna berpenguatan tinggi untuk band 2.4 GHz tidak tersedia di Venezuela. Biaya impor sangat besar, sehingga kami memutuskan untuk mendaur ulang bekas reflektor parabola (sebelumnya digunakan untuk layanan satelit) dan diganti dengan satu feed yang dirancang untuk 2,4 GHz. Kami membuktikan dengan konsep parabola 80 cm. Penguatan terlalu rendah, sehingga kami mencoba sebuah reflector 2,4m dengan offset fed. Reflector ini menawarkan cukup banyak penguaan, walaupun dengan beberapa kesulitan untuk mengarahkan beam yang hanya 3,5°. Offset 22,5° berarti bahwa parabola akan tampak seperti mengarah ke bawah padahal sebetulnya mengarah horizontal.

Beberapa tes yang dilakukan menggunakan berbagai antenna kaleng dan 12 dBi Yagi sebagai feed. Kami mengarahkan antena di base stasion dari jaringan nirkabel universitas yang berlokasi 11 km pada gunung 3.500 m. Lokasi percobaan berada pada ketinggian 2000 m sehingga sudut elevasinya adalah 8°. Karena menggunakan offset feed, parabola kami arahkan 14° ke bawah, seperti dapat dilihat dalam gambar berikut:

Kami mampu membuat sambungan dengan base stasion di Aguada, tetapi upaya kami untuk mengukur penguatan dari setup menggunakan Netstumbler tidak berhasil. Ada terlalu banyak fluktuasi pada daya yang diterima pada trafik yang hidup.

Untuk pengukuran yang lebih berarti dari penguatan, kami memerlukan sebuah sinyal generator dan spektrum analyser. Instrumen-instrumen ini juga diperlukan untuk perjalanan di lapangan untuk meluruskan antena yang benar.

Sambil menunggu peralatan yang diperlukan, kami mencari antena untuk digunakan di ujung yang lain, dan juga mengarahkan sistem yang sesuai dengan pancaran radio yang sempit. Pada bulan Februari 2006, saya bepergian ke Trieste untuk mengambil bagian dalam acara tahunan pelatihan nirkabel yang selalu saya hadiri sejak tahun 1996. Pada saat disana, saya menceritakan proyek tersebut ke rekan saya Carlo Fonda, yang segera tertarik dan bersemangat untuk berpartisipasi.

Kerja sama Sekolah Networking Amerika Latin s (EsLaRed) dan Abdus Salam Internasional Center untuk Fisika Teoretis (ICTP) telah dilakukan sejak 1992, ketika Jaringan Sekolah pertama diadakan di Mérida dengan dukungan ICTP. Sejak itu, anggota kedua lembaga telah bekerjasama dalam beberapa kegiatan. Beberapa ini termasuk sekolah pelatihan tahunan tentang jaringan nirkabel (di organized oleh ICTP) dan yang lain tentang jaringan komputer (yang diselenggarakan oleh EsLaRed) yang disediakan di beberapa negara di seluruh Amerika Latin. Dengan demikian, tidak sulit untuk meyakinkan Dr Sandro Radicella, kepala dari Laboratorium Aeronomy dan Propagasi Radio di ICTP, untuk mendukung perjalanan Carlo Fonda di awal April ke Venezuela untuk berpartisipasi dalam percobaan. Kembali di rumah, saya menemukan parabolic mesh 2,75 m dengan fed di tengah di rumah tetangga. Bapak Ismael Santos meminjamkan antenna tersebut untuk percobaan.

Gambar 11.30 menunjukkan pembongkaran mesh reflektor.

Gambar 11,30: Carlo dan Ermanno membongkar antene parabola yang dipinjamkan oleh Bapak Ismael Santos.

Kami mengubah feed untuk 2,4 GHz, dan mengarahkan ke sebuah sinyal generator yang berada di atas tangga sekitar 30 m jauh. Dengan spektrum analisa, kami mengukur bahwa maksimum sinyal terletak di fokus. Kami juga menentukan boresight untuk kedua antenna baik cental fed maupun offset antenna. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 11.31:

Gambar 11.31: Mencari fokus dari antena dengan 2,4 GHz feed

Kami juga dibandingkan kekuatan sinyal yang diterima dengan output dari sebuah komersial 24 dBi antena. Ini menunjukkan perbedaan 8 dB, yang menyebabkan kami percaya bahwa penguatan keseluruhan antena adalah 32 dBi. Tentu saja, terdapat beberapa ketidakpastian tentang nilai ini. Kami telah menerima sinyal yang di pantulkan, tetapi nilainya sesuai dengan perhitungan dari dimensi antena.


El Baúl situs survey

Setelah kami puas dengan fungsi dan arah dari kedua antena, kami memutuskan untuk melakukan site survey ke ujung dari sambungan El Baúl. Carlo Fonda, Gaya Fior dan Ermanno Pietrosemoli mencapai lokasi pada 8 April. Hari berikutnya, kami menemukan bukit (selatan kota) dengan dua menara telekomunikasi dari dua operator selular dan satu milik walikota El Baúl. Bukit Morrocoy sekitar 75 m di atas wilayah sekitarnya, sekitar 125 m di atas permukaan laut. Memberikan pemandangann tanpa halangan ke arah El Aguila. Ada jalan setapak ke puncak, yang harus kami lalui untuk tujuan kami, mengingat berat antena.


Melakukan percobaan

Gambar 11.32: Peta Pico del Águila dan sekitarnya dengan truk Bronco.

Pada hari Rabu 12 April, Javier Triviño dan Ermanno Pietrosemoli pergi ke arah Baúl dengan antena offset yang dimuat di atas sebuah truk four-wheel drive. Pagi 13 April, antenna kami instal di arahkan dengan arah kompas 276 °, mengingat ada deklinasi 8 ° dan oleh karena itu Azimut yang benar adalah 268 °.

Pada saat yang sama, tim lain (terdiri dari Carlo Fonda dan Gaya Fior dari ICTP, dengan bantuan dari Franco Bellarosa, Lourdes Pietrosemoli dan José Triviño) menuju ke area yang pernah di survey sebelumnya di kawasan Pico del Aguila dalam truk Bronco yang membawa mesh antenna 2,7 m.

Cuaca buruk sangat umum di ketinggian 4.100 m di atas permukaan laut. Tim Aguila berhasil memasang dan mengarahkan antenna mesh sebelum kabut dan hujan es turun. Gambar 11.33 menunjukan antena dan tali yang digunakan untuk mengarahkan pancaran radio 3°.

Daya untuk sinyal generator di ambil dari truk menggunakan inverter 12 VDC ke 120 VAC. Pada jam 11 pagi di El Baúl, kami mampu melihat sinyal -82 dBm yang disepakati di frekuensi 2450 MHz menggunakan spektrum analiser. Untuk memastikan kami telah menemukan sumber yang tepat, kami diminta Carlo untuk menonaktifkan sinyal. Betul, spektrum analiser hanya menunjukan hanya noise saja. Hal ini mengkonfirmasikan bahwa kami benar-benar melihat sinyal yang berasal dari jarak 280 km.

Setelah menyalakan sinyal generator lagi, kami melakukan tuning pada elevasi dan azimut pada kedua sisi. Setelah kami puas bahwa kami telah penerimaan sinyal maksimum, Carlo mengganti sinyal generator dengan Linksys WRT54G wireless router dikonfigurasi sebagai jalur akses. Javier digantikan dengan spektrum analiser di ujung lain dengan WRT54G dikonfigurasi sebagai klien.

Gambar 11.33: Mengarahkan antenna di el Águila.

Sekaligus, kami mulai menerima "beacon" tapi paket ping tidak tembus. Hal ini dapat di mengerti, karena waktu propagasi dari gelombang radio pada sambungan lebih dari 300 km adalah 1 ms. Butuh waktu setidaknya 2 ms untuk sebuah acknowledge untuk mencapai pemancar. Untungnya, OpenWRT firmware memungkinkan untuk menyesuaikan waktu ACK. Setelah Carlo menaikan delay waktu acknowledge menjadi 3 order magnitude di atas standar sambungan Wi-Fi, kami mulai menerima paket dengan penundaan sekitar 5 ms.

Gambar 11.34: Instalasi antenna El Baúl instalasi antena. Elevasi sebenarnya adalah 1 ° ke atas, karena antenna memiliki offset 22,5 °.

Kami meneruskan dengan mentransfer beberapa file PDF antara laptop Carlo dan Javier. Hasil akan ditampilkan dalam Gambar 11.35.

Gambar 11.35: Screenshot dari laptop Javier menampilkan rincian transfer file PDF dari laptop Carlo pada jarak 280 km, menggunakan dua router nirkabel WRT54G, tanpa Amplifier.

Perlu di catat bahwa waktu ping adalah beberapa milidetik.

Gambar 11.36: Javier Triviño (kanan) dan Ermanno Pietrosemoli mengarahkan antenna El Baúl
Gambar 11.37: Carlo Fonda di lokasi Aguila


Mérida, Venezuela, 17 April 2006.

Satu tahun setelah melakukan percobaan ini, kami menemukan waktu dan sumber daya untuk mengulang itu. Kami digunakan antena komersial 30 dBi, dan juga beberapa router wireless yang telah dimodifikasi oleh group TIER yang dipimpin oleh Dr. Eric Brewer dari Berkeley University.

Tujuan dari modifikasi pada WiFi MAC standard adalah agar cocok untuk aplikasi jarak jauh degan cara menggantikan CSMA Media Access Control dengan TDMA. Yang terakhir lebih sesuai untuk sambungan jarak jauh point-to-point karena tidak memerlukan penerimaan ACK. Hal ini menghilangkan kebutuhan untuk menunggu 2ms waktu propagasi round trip pada path 300 km.

Pada tanggal 28 April 2007, sebuah tim dibentuk oleh Javier Triviño, José Torres dan Francisco Torres menginstalasi satu antenna di lokasi El Aguila. Tim lain, terdiri dari Leonardo González V., Leonardo González G., Alejandro González dan Ermanno Pietrosemoli, memasang antenna lainnya di El Baúl.

Sebuah sambungan yang solid berhasil dibentuk dengan cepat menggunakan router Linksys WRT54G. Hal ini memungkinkan pengiriman video dengan throughput 65 kbps. Dengan router TDMA, throughput yang terukur adalah 3 Mbps di setiap arah. Hal ini menghasilkan total 6 Mbps sebagaimana di prediksi oleh simulasi yang dilakukan di Berkeley.


Dapat kami lakukan lebih baik?

Gambar 11.38: Peta dan profil dari path 380 km.
Gambar 11.39: Tim di el Aguila, José Torres (kiri), Javier Triviño (tengah) dan Francisco Torres (kanan)

Kagum dengan hasil ini, yang telah membuka jalan untuk membuat sambungan jarak jauh broadband yang murah, kedua tim dipindahkan ke lokasi lain sebelumnya diidentifikasi di 382 km dari El Aguila, di tempat disebut Platillón. Platillón adalah 1.500 m di atas permukaan laut dan tidak halangan di zone Fresnel pertama terhadap El Aguila (terletak pada 4200 m di atas permukaan laut). Usulan path ditunjukkan pada Gambar 11.38:

Sekali lagi, sambungan terbentuk dengan cepat menggunakan router Linksys TIER. Sambungan pada Linksys menunjukkan hanya sekitar 1% paket loss, dengan rata-rata round trip time (RTT) hanya 12 ms. Peralatan TIER menunjukkan tidak ada paket loss, dengan waktu propagasi di bawah 1 ms. Hal ini memungkinkan transmisi video, tetapi sambungan tidak stabil. Kami memperhatikan fluktuasi sinyal yang sering memutuskan komunikasi. Namun, jika sinyal yang di terima sekitar -78 dBm, throughput yang di ukut adalah total 6 Mbps bidirectional dengan router TIER yang menerapkan TDMA.

Meskipun tes lebih lanjut harus dilakukan untuk memastikan batas untuk throughput yang stabil, kami yakin bahwa Wi-Fi memiliki potensi besar untuk komunikasi broadband jarak jauh. Hal ini terutama cocok untuk daerah pedesaan karena spektrum tidak ramai dan gangguan tidak menjadi masalah, asalkan ada radio line of sight yang baik.


Ucapan Terima Kasih

Gambar 11.40: Tim di Platillon. Dari kiri ke kanan: Leonardo González V., Leonardo González G., Ermanno Pietrosemoli danAlejandro González.

Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kami kepada Bapak Ismael Santos untuk pinjaman mesh antena yang dipasang di El Aguila dan untuk Eng. Andrés Pietrosemoli untuk penyediaan kontruksi untuk instalasi dan transportasi dari antena. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Abdus Salam Internasional Center of Fisika Teoretis untuk mendukung perjalanan Carlo Fonda dari Italia ke Venezuela.

Percobaan di tahun 2006 dilakukan oleh Ermanno Pietrosemoli, Javier Triviño dari EsLaRed, Carlo Fonda, dan Gaya Fior dari ICTP. Dengan bantuan Franco dari Bellarosa, Lourdes Pietrosemoli, dan José Triviño. Untuk experimen di tahun 2007, Dr. Eric Brewer dari University Berkeley yang menyediaan wireless router dengan MAC yang dimodifikasi untuk jarak jauh, serta dukungan yang sangat antusias melalui kolaborasi, Sonesh Surana. RedULA, CPTM, Dirección de Pelayanan ULA Universidad de los Andes dan kontribusi Fundacite Mérida untuk percobaan ini. Pekerjaan ini didanai oleh AKI-IDRC.


Referensi

-- Ermanno Pietrosemoli


Pranala Menarik