Difference between revisions of "IPv6-in-IPv4 Tunnel: Tipe tunnel"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
(New page: 9.1. Types of tunnels There are more than one possibility to tunnel IPv6 packets over IPv4-only links. 9.1.1. Static point-to-point tunneling: 6bone A point-to-point tunnel is a dedicate...)
 
 
(7 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 1: Line 1:
9.1. Types of tunnels
+
Ada banyak kemungkinan tunnel paket IPv6 di link IPv4.
  
There are more than one possibility to tunnel IPv6 packets over IPv4-only links.
+
==Static point-to-point tunneling: 6bone==
9.1.1. Static point-to-point tunneling: 6bone
 
  
A point-to-point tunnel is a dedicated tunnel to an endpoint, which knows about your IPv6 network (for backward routing) and the IPv4 address of your tunnel endpoint and defined in RFC 2893 / Transition Mechanisms for IPv6 Hosts and Routers. Requirements:
+
Sebuah tunnel point-to-point adalah sebuah tunnel dedicated ke sebuah endpoint, yang mengetahui tentang IPv6 network kita (untuk backward routinng) dan IPv4 address dari tunnel endpoint dan di definisikan di RFC 2893 / Transition Mechanisms for IPv6 Hosts and Routers. Kebutuhan:
  
    IPv4 address of your local tunnel endpoint must be static, global unique and reachable from the foreign tunnel endpoint
+
* Address IPv4 address dari endpoint harus statik, unik secara global dan harus dapat di hubungi dari tunnel endpoint yang satunya.
 +
* Sebuah prefix IPv6 yang dialokasikan ke kita.
 +
* Sebuah endpoint tunnel yang mampu untuk melakukan routing IPv6 prefix ke tunnel endpoint kita.
  
    A global IPv6 prefix assigned to you (see 6bone registry)
+
==Automatically tunneling==
  
    A foreign tunnel endpoint which is capable to route your IPv6 prefix to your local tunnel endpoint (mostly remote manual configuration required)
+
Tunneling secara automatis akan terjadi, ketika sebuah node tersambung secara langsung ke node lain dan mendapat adress IPv4 dari node sebelumnya.
  
9.1.2. Automatically tunneling
 
  
Automatic tunneling occurs, when a node directly connects another node gotten the IPv4 address of the other node before.
+
==6to4-Tunneling==
9.1.3. 6to4-Tunneling
 
  
6to4 tunneling (RFC 3056 / Connection of IPv6 Domains via IPv4 Clouds) uses a simple mechanism to create automatic tunnels. Each node with a global unique IPv4 address is able to be a 6to4 tunnel endpoint (if no IPv4 firewall prohibits traffic). 6to4 tunneling is mostly not a one-to-one tunnel. This case of tunneling can be divided into upstream and downstream tunneling. Also, a special IPv6 address indicates that this node will use 6to4 tunneling for connecting the world-wide IPv6 network
+
6to4 tunneling (RFC 3056 / Connection of IPv6 Domains via IPv4 Clouds) menggunakan mekanisme sederhana untuk membuat automatik tunnel. Setiap npde dengan global unik IPv4 address mampu untuk menjadi endpoint 6to4 tunnel (jika tidak ada firewall IPv4 yang menghalanginya).
9.1.3.1. Generation of 6to4 prefix
 
  
The 6to4 address is defined like following (schema is taken from RFC 3056 / Connection of IPv6 Domains via IPv4 Clouds):
+
6to4 tunneling kebanyakan bukan one-to-one tunnel. Jenis tunneling ini dapat dibagi menjadi upstream atau downstream tunneling. Di samping itu, address IPv6 khusus akan menunjukan bahwa node ini akan menggunakan 6to4 tunneling untuk menyambungkan diri IPv6 network di dunia.
  
|  3+13  |    32    |    16  |            64 bits            |
+
=== Membuat 6to4 prefix===
+---+------+-----------+--------+--------------------------------+
 
|  FP+TLA  |  V4ADDR  | SLA ID |          Interface ID        |
 
|  0x2002  |          |        |                                |
 
+---+------+-----------+--------+--------------------------------+
 
  
FP and TLA together (16 bits) have the value 0x2002. V4ADDR is the node's global unique IPv4 address (in hexadecimal notation). SLA is the subnet identifier (65536 local subnets possible) and are usable to represent your local network structure.
+
Address 6to4 di definisikan sebagai berikut (skema ini di ambil dari RFC 3056 / Connection of IPv6 Domains via IPv4 Clouds):
  
For gateways, such prefix is generated by normally using SLA “0000” and suffix “::1” (not a must, can be an arbitrary one with local-scope) and assigned to the 6to4 tunnel interface. Note that Microsoft Windows uses V4ADDR also for suffix.
+
|  3+13  |    32    |    16  |            64 bits            |
9.1.3.2. 6to4 upstream tunneling
+
+---+------+-----------+--------+--------------------------------+
 +
|  FP+TLA  |  V4ADDR   | SLA ID |          Interface ID        |
 +
|  0x2002  |          |        |                                |
 +
+---+------+-----------+--------+--------------------------------+
  
The node has to know to which foreign tunnel endpoint its in IPv4 packed IPv6 packets should be send to. In “early” days of 6to4 tunneling, dedicated upstream accepting routers were defined. See NSayer's 6to4 information for a list of routers.
+
FP dan TLA bersama (16 bits) hafrus mempunyai nilai 0x2002. V4ADDR adalah IPv4 address unik node secara global (dalam notasi hexadesimal). SLA adalah subnet identifier (ada 65536 local subnet yang mungkin digunakan) dan dapat digunakan untuk merepresentasikan struktur lokal network kita.
  
Nowadays, 6to4 upstream routers can be found auto-magically using the anycast address 192.88.99.1. In the background routing protocols handle this, see RFC 3068 / An Anycast Prefix for 6to4 Relay Routers for details.
+
Untuk gateway, prefix tersebut di buat biasanya menggunakan SLA "0000" dan suffix "::1" (tidak merupakan keharusan, dapat nomor sembarang dalam local-scope), dan di alokasikan ke interface 6to4 tunnel.
9.1.3.3. 6to4 downstream tunneling
 
  
The downstream (6bone -> your 6to4 enabled node) is not really fix and can vary from foreign host which originated packets were send to. There exist two possibilities:
+
===6to4 upstream tunneling===
  
    Foreign host uses 6to4 and sends packet direct back to your node (see below)
+
Node harus mengetahui ujung tunnel dari paket IPv6 yang dikirim melalui IPv4. Di awal 6to4 tunneling, router penerima upstream dedicated di definisikan.
  
    Foreign host sends packets back to the world-wide IPv6 network and depending on the dynamic routing a relay router create a automatic tunnel back to your node.
+
Saat ini, upstream 6to4 router dapat di temukan secara automatis menggunakan anycast address 192.88.99.1. Di belakang layar, protokol routing akan menangani hal ini, baca tentang RFC 3068 / An Anycast Prefix for 6to4 Relay Routers.
  
9.1.3.4. Possible 6to4 traffic
+
===6to4 downstream tunneling===
  
    from 6to4 to 6to4: is normally directly tunneled between the both 6to4 enabled hosts
+
Downstream (6bone -> 6to4 enabled node kita) tidak terlalu fix dan dapat bervarisasi tergantung host luar dimana paket yang di kirim berawal. Ada dua kemungkinan:
  
    from 6to4 to non-6to4: is sent via upstream tunneling
+
* Host luar menggunakan 6to4 untuk mengirim paket kembali langsung ke node kita.
 +
* Host luar mengirim paket kembali melalui jaringan IPv6 dunia dan tergantung dynamic routing sebuah router relay akan membuat automatic tunnel kembali ke node kita.
  
    non-6to4 to 6to4: is sent via downstream tunneling
+
===Kemungkinan traffic 6to4===
 +
 
 +
* dari 6to4 ke 6to4: biasanya tunnel secara langsung antara ke dua host yang di aktifkan 6to4.
 +
* dari 6to4 ke non-6to4: dikirim melalui upstream tunneling
 +
* non-6to4 ke 6to4: dikirim melalui downstream tunneling

Latest revision as of 07:41, 27 June 2013

Ada banyak kemungkinan tunnel paket IPv6 di link IPv4.

Static point-to-point tunneling: 6bone

Sebuah tunnel point-to-point adalah sebuah tunnel dedicated ke sebuah endpoint, yang mengetahui tentang IPv6 network kita (untuk backward routinng) dan IPv4 address dari tunnel endpoint dan di definisikan di RFC 2893 / Transition Mechanisms for IPv6 Hosts and Routers. Kebutuhan:

  • Address IPv4 address dari endpoint harus statik, unik secara global dan harus dapat di hubungi dari tunnel endpoint yang satunya.
  • Sebuah prefix IPv6 yang dialokasikan ke kita.
  • Sebuah endpoint tunnel yang mampu untuk melakukan routing IPv6 prefix ke tunnel endpoint kita.

Automatically tunneling

Tunneling secara automatis akan terjadi, ketika sebuah node tersambung secara langsung ke node lain dan mendapat adress IPv4 dari node sebelumnya.


6to4-Tunneling

6to4 tunneling (RFC 3056 / Connection of IPv6 Domains via IPv4 Clouds) menggunakan mekanisme sederhana untuk membuat automatik tunnel. Setiap npde dengan global unik IPv4 address mampu untuk menjadi endpoint 6to4 tunnel (jika tidak ada firewall IPv4 yang menghalanginya).

6to4 tunneling kebanyakan bukan one-to-one tunnel. Jenis tunneling ini dapat dibagi menjadi upstream atau downstream tunneling. Di samping itu, address IPv6 khusus akan menunjukan bahwa node ini akan menggunakan 6to4 tunneling untuk menyambungkan diri IPv6 network di dunia.

Membuat 6to4 prefix

Address 6to4 di definisikan sebagai berikut (skema ini di ambil dari RFC 3056 / Connection of IPv6 Domains via IPv4 Clouds):

|   3+13   |    32     |    16  |            64 bits             | 
+---+------+-----------+--------+--------------------------------+ 
|  FP+TLA  |  V4ADDR   | SLA ID |           Interface ID         | 
|  0x2002  |           |        |                                | 
+---+------+-----------+--------+--------------------------------+

FP dan TLA bersama (16 bits) hafrus mempunyai nilai 0x2002. V4ADDR adalah IPv4 address unik node secara global (dalam notasi hexadesimal). SLA adalah subnet identifier (ada 65536 local subnet yang mungkin digunakan) dan dapat digunakan untuk merepresentasikan struktur lokal network kita.

Untuk gateway, prefix tersebut di buat biasanya menggunakan SLA "0000" dan suffix "::1" (tidak merupakan keharusan, dapat nomor sembarang dalam local-scope), dan di alokasikan ke interface 6to4 tunnel.

6to4 upstream tunneling

Node harus mengetahui ujung tunnel dari paket IPv6 yang dikirim melalui IPv4. Di awal 6to4 tunneling, router penerima upstream dedicated di definisikan.

Saat ini, upstream 6to4 router dapat di temukan secara automatis menggunakan anycast address 192.88.99.1. Di belakang layar, protokol routing akan menangani hal ini, baca tentang RFC 3068 / An Anycast Prefix for 6to4 Relay Routers.

6to4 downstream tunneling

Downstream (6bone -> 6to4 enabled node kita) tidak terlalu fix dan dapat bervarisasi tergantung host luar dimana paket yang di kirim berawal. Ada dua kemungkinan:

  • Host luar menggunakan 6to4 untuk mengirim paket kembali langsung ke node kita.
  • Host luar mengirim paket kembali melalui jaringan IPv6 dunia dan tergantung dynamic routing sebuah router relay akan membuat automatic tunnel kembali ke node kita.

Kemungkinan traffic 6to4

  • dari 6to4 ke 6to4: biasanya tunnel secara langsung antara ke dua host yang di aktifkan 6to4.
  • dari 6to4 ke non-6to4: dikirim melalui upstream tunneling
  • non-6to4 ke 6to4: dikirim melalui downstream tunneling