Difference between revisions of "Jardiknas"
(Jejaring Pendidikan Nasional - JARDIKNAS) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
(6 intermediate revisions by 2 users not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
− | + | ==SEKILAS JARDIKNAS== | |
− | Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) adalah program | + | Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) adalah program pembangunan infrastruktur jaringan online skala nasional (National Wide Area Network) yang dibangun oleh Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2006. Jardiknas menghubungkan antar institusi dan komunitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Melalui infrastruktur Jardiknas diharapkan dapat mempercepat proses pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk kemajuan Pendidikan Indonesia dalam rangka mendukung pencapaian masyarakat berbasis pengetahuan saat ini dan di masa depan. |
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | '''TUJUAN JARDIKNAS''' | ||
+ | |||
+ | Tujuan pengembangan Jardiknas adalah sebagai media informasi dan komunikasi online antar institusi dan komunitas pendidikan di seluruh Indonesia yang terpadu dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan akses, transparansi dan akuntabilitas Pendidikan Nasional. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | '''VISI JARDIKNAS''' | ||
+ | |||
+ | Terdepan dalam pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur jaringan online (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk kemajuan dunia pendidikan skala nasional dan internasional. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | '''MISI JARDIKNAS''' | ||
+ | |||
+ | * Sebagai infrastruktur pendukung utama program peningkatan mutu, pemerataan akses dan peningkatan tata kelola serta akuntabilitas Pendidikan Nasional berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. | ||
+ | * Sebagai media pendukung utama proses komunikasi dan informasi yang terpadu antar institusi dan komunitas pendidikan se-Indonesia. | ||
+ | * Sebagai infrastruktur pendukung utama program pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pendidikan Nasional (SIDIKNAS / e-Administrasi) dan pengembangan pembelajaran berbasis elektronik (e-Learning) yang terpadu. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Sejarah Jardiknas== | ||
+ | |||
+ | Istilah JARDIKNAS (Jejaring Pendidikan Nasional) digunakan pertama kali bulan Juli 2006 sejalan dengan program pengembangan infrastruktur ICT (Information and Communication Technology) di lingkungan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Mandikdasmen Depdiknas. Pada awalnya, PSMK Mandikdasmen Depdiknas berencana membangun infrastruktur jaringan online skala nasional untuk kebutuhan interkoneksi antar sekolah (Zona Sekolah) di setiap wilayah Kota/Kabupaten se-Indonesia. Dalam perkembangannya, infrastruktur jaringan online tersebut juga dihubungkan ke seluruh kantor Dinas Pendidikan Propinsi dan Kota/Kabupaten se-Indonesia sebagai simpul lokal JARDIKNAS di daerah (Zona Kantor Dinas). Dimana setiap kantor dinas pendidikan (sebagai simpul lokal) tersebut berkewajiban untuk mendistribusikan koneksi JARDIKNAS ke sekolah-sekolah termasuk sekolah [[SMK]] yang berfungsi sebagai [[ICT Center]] di daerah masing-masing. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Sejalan dengan program JARDIKNAS, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti Depdiknas) juga turut mengembangkan infrastruktur jaringan skala nasional khusus antar perguruan tinggi yang disebut [[INHERENT]] (Indonesia Higher Education Network). Ada 32 perguruan tinggi negeri sebagai simpul lokal [[INHERENT]] dimana simpul lokal tersebut mendistribusikan koneksinya ke perguruan tinggi lain di wilayah masing-masing. Hingga akhir tahun 2006 infrastruktur JARDIKNAS dan INHERENT belum sepenuhnya terintegrasi menjadi satu kesatuan inrastruktur jaringan pendidikan nasional secara utuh. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Pada bulan Maret 2007, infrastruktur JARDIKNAS diresmikan oleh Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada acara pembukaan konferensi regional antar Menteri Pendidikan se Asia Tenggara di Bali (SEAMEO – South East Asian Ministry Of Education). Peresmian JARDIKNAS tersebut diikuti dan disaksikan juga oleh 34 lokasi terpilih melalui sistem Video Conference JARDIKNAS secara bersamaan yang melibatkan perwakilan dari beberapa Dinas Pendidikan Propinsi, Kota/Kabupaten, Perguruan Tinggi ([[INHERENT]]) dan beberapa sekolah. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Pada bulan akhir Mei 2007, Komisi X DPR RI melakukan evaluasi terhadap program Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan Depdiknas. Hasil evaluasi tersebut mengamanahkan untuk mengintegrasikan secara utuh keberadaan infrastruktur jaringan online di lingkungan [[DEPDIKNAS]] (JARDIKNAS dan INHERENT) agar berjalan dengan lebih efektif dan efisien. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Dalam rangka integrasi Jardiknas dan Inherent tersebut, Biro Perencanaan dan KLN Sekretariat Jenderal Depdiknas ditugaskan untuk membuat perencanaan dan mengimplementasikan infrastruktur jaringan online skala nasional yang terpadu. Mulai bulan Agustut 2007 program integrasi tersebut secara resmi menggunakan satu istilah saja yaitu: JARDIKNAS (Jejaring Pendidikan Nasional). Dimana infrastruktur INHERENT yang sebelumnya berdiri sendiri, sekarang telah terintegrasi secara utuh bagian dari JARDIKNAS (zona Perguruan Tinggi). | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Secara umum pada Jardiknas dibagi menjadi 4 (empat) zona jaringan, yaitu: Zona Kantor Dinas Pendidikan, Zona Perguruan Tinggi (INHERENT), Zona Sekolah dan Zona Personal. Pembagian zona didasarkan pada kondisi geografis, ketersediaan teknologi, skala kebutuhan, fungsi dan manfaat program Jardiknas untuk setiap institusi dan komunitas pendidikan. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Pranala Menarik== | ||
+ | |||
+ | * [[1 April 2008 - JARDIKNAS-pun memblokir akses ke situs porno]] | ||
+ | |||
+ | |||
+ | [[Category: Sejarah]] | ||
+ | [[Category: Pendidikan]] |
Latest revision as of 13:58, 11 May 2010
SEKILAS JARDIKNAS
Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) adalah program pembangunan infrastruktur jaringan online skala nasional (National Wide Area Network) yang dibangun oleh Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2006. Jardiknas menghubungkan antar institusi dan komunitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Melalui infrastruktur Jardiknas diharapkan dapat mempercepat proses pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk kemajuan Pendidikan Indonesia dalam rangka mendukung pencapaian masyarakat berbasis pengetahuan saat ini dan di masa depan.
TUJUAN JARDIKNAS
Tujuan pengembangan Jardiknas adalah sebagai media informasi dan komunikasi online antar institusi dan komunitas pendidikan di seluruh Indonesia yang terpadu dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan akses, transparansi dan akuntabilitas Pendidikan Nasional.
VISI JARDIKNAS
Terdepan dalam pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur jaringan online (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk kemajuan dunia pendidikan skala nasional dan internasional.
MISI JARDIKNAS
* Sebagai infrastruktur pendukung utama program peningkatan mutu, pemerataan akses dan peningkatan tata kelola serta akuntabilitas Pendidikan Nasional berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. * Sebagai media pendukung utama proses komunikasi dan informasi yang terpadu antar institusi dan komunitas pendidikan se-Indonesia. * Sebagai infrastruktur pendukung utama program pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pendidikan Nasional (SIDIKNAS / e-Administrasi) dan pengembangan pembelajaran berbasis elektronik (e-Learning) yang terpadu.
Sejarah Jardiknas
Istilah JARDIKNAS (Jejaring Pendidikan Nasional) digunakan pertama kali bulan Juli 2006 sejalan dengan program pengembangan infrastruktur ICT (Information and Communication Technology) di lingkungan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Mandikdasmen Depdiknas. Pada awalnya, PSMK Mandikdasmen Depdiknas berencana membangun infrastruktur jaringan online skala nasional untuk kebutuhan interkoneksi antar sekolah (Zona Sekolah) di setiap wilayah Kota/Kabupaten se-Indonesia. Dalam perkembangannya, infrastruktur jaringan online tersebut juga dihubungkan ke seluruh kantor Dinas Pendidikan Propinsi dan Kota/Kabupaten se-Indonesia sebagai simpul lokal JARDIKNAS di daerah (Zona Kantor Dinas). Dimana setiap kantor dinas pendidikan (sebagai simpul lokal) tersebut berkewajiban untuk mendistribusikan koneksi JARDIKNAS ke sekolah-sekolah termasuk sekolah SMK yang berfungsi sebagai ICT Center di daerah masing-masing.
Sejalan dengan program JARDIKNAS, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti Depdiknas) juga turut mengembangkan infrastruktur jaringan skala nasional khusus antar perguruan tinggi yang disebut INHERENT (Indonesia Higher Education Network). Ada 32 perguruan tinggi negeri sebagai simpul lokal INHERENT dimana simpul lokal tersebut mendistribusikan koneksinya ke perguruan tinggi lain di wilayah masing-masing. Hingga akhir tahun 2006 infrastruktur JARDIKNAS dan INHERENT belum sepenuhnya terintegrasi menjadi satu kesatuan inrastruktur jaringan pendidikan nasional secara utuh.
Pada bulan Maret 2007, infrastruktur JARDIKNAS diresmikan oleh Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada acara pembukaan konferensi regional antar Menteri Pendidikan se Asia Tenggara di Bali (SEAMEO – South East Asian Ministry Of Education). Peresmian JARDIKNAS tersebut diikuti dan disaksikan juga oleh 34 lokasi terpilih melalui sistem Video Conference JARDIKNAS secara bersamaan yang melibatkan perwakilan dari beberapa Dinas Pendidikan Propinsi, Kota/Kabupaten, Perguruan Tinggi (INHERENT) dan beberapa sekolah.
Pada bulan akhir Mei 2007, Komisi X DPR RI melakukan evaluasi terhadap program Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan Depdiknas. Hasil evaluasi tersebut mengamanahkan untuk mengintegrasikan secara utuh keberadaan infrastruktur jaringan online di lingkungan DEPDIKNAS (JARDIKNAS dan INHERENT) agar berjalan dengan lebih efektif dan efisien.
Dalam rangka integrasi Jardiknas dan Inherent tersebut, Biro Perencanaan dan KLN Sekretariat Jenderal Depdiknas ditugaskan untuk membuat perencanaan dan mengimplementasikan infrastruktur jaringan online skala nasional yang terpadu. Mulai bulan Agustut 2007 program integrasi tersebut secara resmi menggunakan satu istilah saja yaitu: JARDIKNAS (Jejaring Pendidikan Nasional). Dimana infrastruktur INHERENT yang sebelumnya berdiri sendiri, sekarang telah terintegrasi secara utuh bagian dari JARDIKNAS (zona Perguruan Tinggi).
Secara umum pada Jardiknas dibagi menjadi 4 (empat) zona jaringan, yaitu: Zona Kantor Dinas Pendidikan, Zona Perguruan Tinggi (INHERENT), Zona Sekolah dan Zona Personal. Pembagian zona didasarkan pada kondisi geografis, ketersediaan teknologi, skala kebutuhan, fungsi dan manfaat program Jardiknas untuk setiap institusi dan komunitas pendidikan.