Difference between revisions of "Panjang Gelombang"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
(One intermediate revision by the same user not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
− | [[Image:Gelombang.jpg| | + | [[Image:Orari.jpg|right|100px|thumb|[[Organisasi Amatir Radio Indonesia]]]] |
+ | [[Image:Gelombang.jpg|left|200px|thumb|Panjang gelombang]] | ||
[[Panjang gelombang]] adalah jarak antar dua titik identik dalam sebuah siklus. Dalam [[frekuensi radio]], [[panjang gelombang]] biasanya dalam meter, centimeter atau milimeter. | [[Panjang gelombang]] adalah jarak antar dua titik identik dalam sebuah siklus. Dalam [[frekuensi radio]], [[panjang gelombang]] biasanya dalam meter, centimeter atau milimeter. | ||
Latest revision as of 09:23, 30 January 2010
Panjang gelombang adalah jarak antar dua titik identik dalam sebuah siklus. Dalam frekuensi radio, panjang gelombang biasanya dalam meter, centimeter atau milimeter.
Panjang gelombang tergantung pada ketinggian frekuensi. Semakin tinggi frekuensi, semakin pendek gelombangnya. Pada frekuensi 2.4GHz atau 2400MHz panjang gelombang sekitar 12.5cm. Panjang gelombang dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:
Panjang Gelombang (meter) = 300 / Frekuensi (MHz)
Angka 300 datang dari kecepatan cahaya, karena sinyal radio di udara bergerak pada kecepatan cahaya. Kecepatan gelombang radio akan berbeda sedikit di metal.
Panjang gelombang sangat penting untuk di resapi terutama pada saat kita menginstalasi antenna. Untuk memperoleh radiasi sinyal radio yang optimal, sebaiknya antenna harus di install minimal 10 panjang gelombang jauh-nya dari permukaan yang dapat memantulkan sinyal radio. Untuk frekuensi 2.4GHz, permukaan yang dapat memantulkan harus berada pada jarak lebih jauh dari 1.2 meter.