Difference between revisions of "Propagasi di Udara (Free Space)"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 34: | Line 34: | ||
** [[Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)]] | ** [[Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)]] | ||
** [[Protokol IEEE 802.11]] | ** [[Protokol IEEE 802.11]] | ||
+ | * [[WiFi: Kalkulasi Free Space Loss (FSL)]] |
Latest revision as of 09:12, 29 January 2010
Pada saat sinyal meninggalkan antenna, sinyal akan berpropagasi atau lepas ke udara. Antenna yang kita gunakan akan menentukan bagaimana propagasi akan terjadi.
Pada frekuensi 2.4 GHz sangat penting sekali untuk menentukan agar jalur antara dua antenna ini tidak ada penghalang. Kita kemungkinan besar akan melihat adanya degradasi dari sinyal yang berpropagasi di udara jika ada hambatan di jalur. Pohonan, bangunan, tiang PLN, tower, gunung semua merupakan contoh dari penghalang.
Tetapi sebagian besar redaman dalam system wireless adalah redaman karena sinyal harus merambat diudara. Persamaan dari redaman Free Space (Free Space Loss / FSL) adalah sebagai berikut:
FSL(dB) = 32.45 + 20Log10F(MHz) + 20Log10D(km)
Free Space Loss pada jarak satu (1) km pada frekuensi 2.4 GHz adalah:
FSL(dB) = 32.45 + 20Log10(2400) + 20Log10(1) = 32.45 + 67.6 + 0 = 100.05 dB
100+ dBm Free Space Loss (FSL) lumayan tinggi. Mengingat Effective Radiated Isotropic Power (EIRP) yang di ijinkan untuk terbang dari Antenna hanya 30-36 dBm. Oleh karenanya kita melihat sekitar –70 sampai –80 dBm daya yang di terima. Cukup sempit margin yang ada mengingat sensitifitas penerima hanya sekitar -85dBm.