Difference between revisions of "WiFi: Polarisasi Antenna"
Onnowpurbo (talk | contribs) (New page: Sinyal gelombang elektromagnetik berpropagasi melalui udara dalam dua polarisasi, medan listrik (E-field) dan medan magnet (H-field), yang saling tegak lurus 90 der...) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
(5 intermediate revisions by the same user not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
+ | [[Image:Figure2.2.jpg|right|200px|thumb|Komponen [[medan listrik]] dan [[medan magnet]] sebuah [[gelombang elektromagnetik]]]] | ||
Sinyal [[gelombang elektromagnetik]] berpropagasi melalui udara dalam dua [[polarisasi]], [[medan listrik]] ([[E-field]]) dan [[medan magnet]] ([[H-field]]), yang saling tegak lurus 90 derajat satu sama lain. [[Polarisasi]] [[antenna]] relatif terhadap [[medan listrik]] ([[E-field]]) dari [[antenna]]. | Sinyal [[gelombang elektromagnetik]] berpropagasi melalui udara dalam dua [[polarisasi]], [[medan listrik]] ([[E-field]]) dan [[medan magnet]] ([[H-field]]), yang saling tegak lurus 90 derajat satu sama lain. [[Polarisasi]] [[antenna]] relatif terhadap [[medan listrik]] ([[E-field]]) dari [[antenna]]. | ||
Line 12: | Line 13: | ||
* Mendefinisikan daerah layanan. | * Mendefinisikan daerah layanan. | ||
+ | [[Image:Antenna-sektoral.jpg|left|200px|thumb|Antenna Sektoral]] | ||
+ | [[Image:Parabola-polarisasi-horizontal.jpg|right|200px|thumb|Antenna Semigrid Parabolic Dengan Polarisasi Horizontal]] | ||
Tampak pada gambar di samping adalah sebuah [[antenna sektoral]]. [[Antenna sektoral]] maupun [[antenna omni]] biasanya memiliki [[polarisasi vertikal]]. [[Antenna]] ini memancarkan sinyal dengan [[polarisasi vertikal]]. Karena wilayah layanan [[antenna sektoral]] dan [[antenna omni]] yang relatif lebar, tidak heran jika antenna jenis ini digunakan di [[Access Point]] yang dipasang di [[base station]] untuk sambungan [[Point-To-Multi-Point]] ([[P2MP]]). Oleh karena sangat logis untuk menggunakan [[antenna]] dengan [[polarisasi vertikal]] di sambungan [[P2MP]]. Walaupun pada hari ini cukup banyak [[antenna sektoral]] dan [[antenna omni]] yang mempunyai [[polarisasi horizontal]]. | Tampak pada gambar di samping adalah sebuah [[antenna sektoral]]. [[Antenna sektoral]] maupun [[antenna omni]] biasanya memiliki [[polarisasi vertikal]]. [[Antenna]] ini memancarkan sinyal dengan [[polarisasi vertikal]]. Karena wilayah layanan [[antenna sektoral]] dan [[antenna omni]] yang relatif lebar, tidak heran jika antenna jenis ini digunakan di [[Access Point]] yang dipasang di [[base station]] untuk sambungan [[Point-To-Multi-Point]] ([[P2MP]]). Oleh karena sangat logis untuk menggunakan [[antenna]] dengan [[polarisasi vertikal]] di sambungan [[P2MP]]. Walaupun pada hari ini cukup banyak [[antenna sektoral]] dan [[antenna omni]] yang mempunyai [[polarisasi horizontal]]. | ||
Latest revision as of 08:58, 27 January 2010
Sinyal gelombang elektromagnetik berpropagasi melalui udara dalam dua polarisasi, medan listrik (E-field) dan medan magnet (H-field), yang saling tegak lurus 90 derajat satu sama lain. Polarisasi antenna relatif terhadap medan listrik (E-field) dari antenna.
- Jika E-field horizontal, maka antenna mempunyai polarisasi horizontal.
- Jika E-field vertikal, maka antenna mempunyai polarisasi vertikal.
Apapun polarisasi antenna yang anda pilih, semua antenna pada jaringan radio yang anda bangun harus mempunyai polarisasi yang sama tidak peduli tipe antenna yang digunakan.
Dengan menggunakan polarisasi antenna yang benar, sangat mungkin bagi kita untuk:
- Meningkatkan isolasi terhadap sinyal yang tidak di inginkan. Diskriminasi terhadap polarisasi silang / cross polarization (x-pol) sekitar 20-25 dB.
- Meredam interferensi.
- Mendefinisikan daerah layanan.
Tampak pada gambar di samping adalah sebuah antenna sektoral. Antenna sektoral maupun antenna omni biasanya memiliki polarisasi vertikal. Antenna ini memancarkan sinyal dengan polarisasi vertikal. Karena wilayah layanan antenna sektoral dan antenna omni yang relatif lebar, tidak heran jika antenna jenis ini digunakan di Access Point yang dipasang di base station untuk sambungan Point-To-Multi-Point (P2MP). Oleh karena sangat logis untuk menggunakan antenna dengan polarisasi vertikal di sambungan P2MP. Walaupun pada hari ini cukup banyak antenna sektoral dan antenna omni yang mempunyai polarisasi horizontal.
Pada gambar tampak sebuah antenna parabola dengan sebuah elemen dipole di mukanya. Tampak antenna dipole kecil tersebut terletak pada possisi horizontal. Hal ini menyebabkan medan magnet (E-field) yang di bangkitkan ber-polarisasi horizontal. Biasanya antenna berpolarisasi horizontal digunakan pada sambunga Point-To-Point (P2P).