Perpustakaan Hibrida
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2173545-konsep-layanan-hybrid-library/
Sebelum konsep perpustakaan digital mengkristal dan populer seperti sekarang ini, ada beberapa pemikiran tentang perkembangan perpustakaan digital yang lebih evolutif dan memberikan perhatian yang lebih banyak kepada peran penting “perpustakaan biasa”.
Pemikiran tersebut terangkum dalam konsep tentang perpustakaan hibrida (hybrid library). Setelah melalui berbagai diskusi, konsep ini sempat menjadi tumpuan bagi para praktisi untuk lebih sadar tentang kesulitan yang dialami jika mendirikan perpustakaan digital sebagai sesuatu yang baru sama sekali. Konsep itu sebagai suatu kesatuan antara lingkungan fisik dan lingkungan elektronik yang dikelola oleh institusi “perpustakaan biasa”
Perpustakaan hibrida dapat saja dikatakan sebagai perpustakaan yang memiliki “dua muka”, yaitu merupakan perpaduan koleksi digital dan koleksi konvensional.
Hybrid libraries are designed to brings of technologies from different sources together in the context of a working library, and also to begin to explore integrated systems and services in both the electronic and print environments. (Borgmand, 2003:87)
Borgman memberikan pendapatnya bahwa perpustakaan hibrida didesain untuk mengelola teknologi dari dua sumber yang berbeda, yaitu sumber elektronik dan sumber koleksi yang tercetak yang dapat diakses melalui jarak dekat juga jarak jauh.
Hybrid library has been defined as a library where digital and printed information resources co-exist and are brought together in an integrated information service accessible locally as well as remotely. (Cowdhury, GG, 2003:6)
Demikian halnya dengan Cowdhury yang menganggap bahwa perpustakaan hibirida adalah perpustakaan yang mengoleksi bentuk sumber informasi digital dan tercetak yang dapat dilayankan baik pada tingkat lokal maupun dari jarak jauh.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2173545-konsep-layanan-hybrid-library/#ixzz1e3DHDMpX