Sejarah Internet Indonesia:Air Putih Internet Emergency Responds Team
Sehari sesudah Natal 2004, pada tanggal 26 Desember 2004 pukul 7:58:53WIB, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh berpusat pada koordinat 3,298° LU dan 95,779 BT kedalaman 10km kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh. Gempa ini berkekuatan 9,3 skala Richter merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam Asia Tenggara dan Asia Selatan. Gempa bumi mengakibatkan tsunami (gelombang pasang) yang menelan lebih dari 126.000 jiwa tewas di Aceh.
Sekilas Tentang AirPutih
Lahirnya AirPutih
AirPutih, awalnya adalah sebuah komunitas praktisi teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis kerelawanan. Lahir pada masa emergency pasca tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam. Tepatnya dua hari sesudah gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa ini berkekuatan 9,3 skala Richter merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam Asia Tenggara dan Asia Selatan. Gempa bumi mengakibatkan tsunami (gelombang pasang) yang menelan lebih dari 126.000 jiwa tewas di Aceh.
Awalnya, misi tim AirPutih sangat sederhana. Yaitu mendukung akselerasi distribusi informasi dan memediasikan pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan musibah di Aceh agar dapat melakukan penanganan dengan lebih cepat. AirPutih memandang bahwa salah satu kunci penting dalam penanganan masalah Aceh adalah informasi. Dengan informasi yang cepat, tepat dan akurat, pengambilan keputusan dan penanganan Aceh dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan efisien.
Dalam perkembangannya, ternyata aktifitas ini mendapat reaksi yang luar biasa dari berbagai pihak. Untuk itu, AirPutih mulai melakukan penggalangan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak untuk dan melakukan perencanaan dan pengelolaan secara intensif dan profesional.
Berangkat dari pemahaman tersebut, bersama dengan komponen masyarakat yang lain, Yayasan AirPutih ikut berperan serta dan mendorong terwujudnya gerakan masyarakat yang kuat, mampu berperan dalam proses pertukaran informasi dan pengetahuan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Visi
Mewujudkan masyarakat sipil yang kuat, mampu berperan dalam proses pertukaran informasi dan pengetahuan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Misi
- Melakukan usaha peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
- Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pelayanan informasi publik melalui teknologi informasi dan komunikasi.
- Melakukan berbagai penelitian dan pengembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
- Meningkatkan kemampuan para pihak yang terlibat dalam kawasan disaster dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk program tanggap darurat.
- Membangun akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk bisa menggunakan teknologi informasi dan komunikasi melalui fasilitas open source.